Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Interaksi dan Efek Samping Ranitidin y2afrika 2018-08-07T15:59:25+07:00 2018-08-07T15:59:25+07:00
Ranitidin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Interaksi dan Efek Samping
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Interaksi dan Efek Samping Ranitidin

Oleh :
dr. Khrisna Rangga Permana
Share To Social Media:

Efek samping ranitidin di antaranya adalah efek samping gastrointestinal seperti konstipasi, diare, dan nyeri perut, serta efek samping muskuloskeletal berupa atralgia atau mialgia. Interaksi obat ranitidin berupa peningkatan atau penurunan konsentrasi obat lain, serta pemanjangan prothrombin time pada penggunaan bersama warfarin.

Efek Samping

Efek samping ranitidin dapat dibagi per sistem organ sebagai berikut:

  • Sistem saraf pusat: sefalgia, malaise, insomnia, vertigo, gangguan status mental sementara seperti agitasi, depresi, halusinasi namun sangat jarang
  • Kardiovaskular: aritmia seperti takikardia, bradikardia, AV blok, PVC (premature ventricular beats)

  • Gastrointestinal: konstipasi, diare, mual/muntah, nyeri perut
  • Hepatik: kolestasis, hepatitis dengan atau tanpa kuning, gangguan fungsi liver, dan hepatotoksisitas. Pada keadaan ini ranitidin harus segera dihentikan
  • Muskuloskeletal: atralgia dan mialgia
  • Hematologi: leukopenia, granulositopenia, dan trombositopenia reversibel
  • Endokrin: ginekomastia, impotensi, dan penurunan libido namun insidensi sangat jarang
  • Integumen: ruam kemerahan termasuk eritema multiforme
  • Respiratori: risiko lebih besar untuk terkena pneumonia, namun hubungan kausal masih belum diketahui
  • Lainnya: kasus hipersensitivitas (bronkospasme, eosinofilia, ruam kemerahan), anafilaksis, dan peningkatan serum kreatinin[3]

Interaksi Obat

Interaksi obat ranitidin adalah sebagai berikut:

  • Prokainamide: pemberian ranitidin melebihi dosis 300 mg per hari mempengaruhi eliminasi dari prokainamide. Penurunan ekskresi procainamide dan N-asetilprokainmide oleh renal menyebabkan meningkatnya konsentrasi obat ini didalam plasma.
  • Warfarin: ranitidin mempengaruhi protrombin time (PTT) jika dikonsumsi bersamaan dengan warfarin.

  • Peningkatan absorbsi obat: triazolam atau midazolam
  • Penurunan absorbsi obat: ketoconazole, atazanavir, gefitinibe

Referensi

3. Clark, K.; Lam, L. T.; Gibson, S.; Currow, D. "The effect of ranitidine versus proton pump inhibitors on gastric secretions: a meta-analysis of randomised control trials". 2009. Anaesthesia. 64 (6): 652–657.

5. Jakob SM, Parviainen I, Ruokonen E, et al. "Lack of effect of ranitidine on gastric luminal pH and mucosal PCO2 during the first day in the ICU". 2005. Acta Anaesthesiol Scand 49 (3): 390–396

Indikasi dan Dosis Ranitidin
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Latihan Pernapasan Diafragma dalam Penanganan Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD)
    Latihan Pernapasan Diafragma dalam Penanganan Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD)
  • Tes Noninvasif untuk Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori
    Tes Noninvasif untuk Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori
  • Indikasi Endoskopi pada Kasus Gastritis
    Indikasi Endoskopi pada Kasus Gastritis
  • Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
    Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
  • Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
    Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
1 hari yang lalu
Obat hipertensi pasien dengan GERD - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Sony.. Pilihan obat antihipertensi apa untuk pasien yang kadang mengalami peningkatan TD disertai irama jantung tidak beraturan, dengan riwayat GERD...
Anonymous
21 hari yang lalu
Gambaran Rontgen gastritis dan perdarahan rongga abdomen - Radiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter Yuki,Sp.Rad, saat pasien mengalami gastritis kronis/erosif, apakah pada USG ada gambaran tertentu yang berbeda dari anatomi biasa dokter? Selama...
Anonymous
12 April 2022
Puasa untuk penderita gastritis - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Wiji, M.Gizi,Sp.GK, izin bertanya dokter apa tips untuk berpuasa bagi penderita gastritis? Lalu benarkah puasa yang teratur misalnya puasa Senin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.