Pendahuluan Midazolam
Midazolam atau midazolam hydrochloride adalah golongan obat short-acting benzodiazepine yang memiliki efek amnestik, hipnotik, sedatif dan antikonvulsan. Midazolam diindikasikan untuk induksi anestesi umum, agen sedasi prosedural, obat sedasi pasien dalam perawatan kritikal, dan obat untuk menghentikan kejang pada epilepsi [1,2,3]
Mekanisme kerja midazolam sama seperti golongan benzodiazepine lainnya seperti alprazolam maupun diazepam. Benzodiazepine bekerja dengan cara berikatan secara spesifik dengan reseptor subunit gamma-aminobutyric acid (GABAA) di susunan saraf pusat. Hal ini memfasilitasi terbukanya ion kanal klorida dan memperpanjang membran hiperpolarisasi. Efek mekanisme kerja tersebut adalah depresan di susunan saraf pusat (dose-dependent) termasuk sedasi dan anxiolisis. [1,4]
Salah satu efek samping yang harus diperhatikan pada pemberian midazolam injeksi adalah depresi pernapasan dan henti jantung, terlebih bila digunakan pada setting nonkritikal. Setiap tindakan yang memberikan injeksi midazolam, harus tersedia crash-cart yang berisi obat-obatan dan alat-alat resusitasi yang terjangkau. [2]
Nama kimia: 8-chloro-6-(2-fluorophenyl)-1-methyl-4Himidazo[1,5-a][1,4]benzodiazepine hydrochloride.[1]
Formula: C18H13ClFN3.[1]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Midazolam
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Anestetik [5] |
Subkelas | Obat untuk Prosedur Preoperatif[5] |
Akses | Resep[5] |
Wanita hamil | Kategori FDA: D[2] Kategori TGA: C[6] |
Wanita menyusui | Midazolam diekskresikan melalui ASI, sehingga penggunaanya tidak disarankan[2,6] |
Anak-anak | Keamanan dan keefektifan midazolam pada anak <8 tahun belum diketahui[2,6] |
Infant | Dosis disesuaikan dengan usia dan berat badan[6] |
FDA | Approved[2] |
Blackbox warning | Pemberian midazolam injeksi dapat menyebabkan depresi pernapasan dan henti jantung, terutama bila digunakan di setting nonkritikal[2,6,7] Pemberian midazolam injeksi secara rapid dapat menyebabkan hipotensi dan kejang pada neonatus[2,6,7] |