Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Ranitidin y2afrika 2022-12-27T14:45:13+07:00 2022-12-27T14:45:13+07:00
Ranitidin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Ranitidin

Oleh :
dr. Khrisna Rangga Permana
Share To Social Media:

Farmakologi ranitidin adalah sebagai obat penekan asam golongan antagonis reseptor histamin. Ranitidin diserap dengan cepat pada pemberian per oral, namun melalui metabolisme lintas pertama yang ekstensif.[2]

Farmakodinamik

Ranitidin merupakan inhibitor kompetitif reseptor histamin H2. Penghambatan reversibel reseptor H2 di sel parietal lambung menyebabkan pengurangan sekresi, volume, dan konsentrasi asam lambung.

Efek ranitidin lebih jelas dalam menurunkan sekresi asam lambung basal dan nokturnal daripada untuk sekresi asam lambung yang dirangsang oleh makanan. Efek tidak langsung tambahan dari ranitidin adalah penurunan sekresi pepsin dan peningkatan flora bakteri pereduksi nitrat.[1,2]

Farmakokinetik

Profil farmakokinetik ranitidin menunjukkan bahwa obat ini diabsorpsi dengan cepat pada pemberian per oral. Ranitidin didistribusikan secara luas ke seluruh tubuh dan menjalani metabolisme lintas pertama yang ekstensif.[2]

Absorpsi

Ranitidin cepat diabsorpsi dari saluran cerna setelah pemberian oral. Absorpsi ranitidin dari situs parenteral juga cepat setelah injeksi intramuskuler. Meski begitu, ranitidin mengalami metabolisme lintas pertama yang ekstensif jika diberikan per oral.

Bioavailabilitas absolut dari ranitidin dilaporkan sekitar 50%. Bioavailabilitas oral yang serupa juga dilaporkan pada anak usia 3,5 tahun hingga 16 tahun.[2]

Distribusi

Ranitidin didistribusikan secara luas, termasuk ke ASI. Ranitidin dapat menembus sawar darah-otak dan sawar plasenta. Volume distribusi ranitidin adalah 1,4 L/kg. Ikatan protein plasma ranitidin sekitar 15%.[2]

Metabolisme

Ranitidin yang diberikan per oral mengalami metabolisme lintas pertama yang ekstensif. Ranitidin dimetabolisme menjadi metabolit utama N-oksida, dan metabolit lainnya berupa S-oksida, dan metabolit N-desmetil.[2]

Eliminasi

Ranitidin utamanya diekskresikan melalui urine dalam bentuk tidak berubah. Ekskresi terjadi sekitar 30% dari dosis oral dan 70% dari dosis intravena melalui urine. Sisanya diekskresikan lewat feses. Waktu paruh eliminasi adalah 2,5-3 jam pada pemberian oral dan 2-2,5 jam pada pemberian intravena.[2,7]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Khrisna Rangga Permana

Referensi

1. Morgan KA, Ahlawat R. Ranitidine. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
2. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 3001055, Ranitidine. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ranitidine. Accessed Aug. 21, 2022.
7. MIMS. MIMS INDONESIA - Ranitidin. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ranitidine/?type=brief&mtype=generic

Pendahuluan Ranitidin
Formulasi Ranitidin

Artikel Terkait

  • Budesonide Suspensi Topikal sebagai Pilihan Terapi Esofagitis Eosinofilik
    Budesonide Suspensi Topikal sebagai Pilihan Terapi Esofagitis Eosinofilik
  • Latihan Pernapasan Diafragma untuk Penatalaksanaan Gastroesophageal Reflux Disease
    Latihan Pernapasan Diafragma untuk Penatalaksanaan Gastroesophageal Reflux Disease
  • Indikasi Endoskopi pada Kasus Gastritis
    Indikasi Endoskopi pada Kasus Gastritis
  • Komplikasi Pulmonal pada GERD
    Komplikasi Pulmonal pada GERD
  • Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
    Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Kemarin, 10:56
Pusing setelah makan malam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Pasien laki-laki usia 52 tahun memiliki keluhan sejak 16/1/23 merasa pusing (gliyer, lemas) tiap setelah makan sore/malam. Pasien...
dr. Gabriela Widjaja
29 Desember 2022
Peran DLBS2411 pada Terapi Penyakit Asam Lambung - e-Course Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
2 Balasan
ALO Dokter!Insiden penyakit asam lambung dilaporkan terus meningkat karena perubahan pola makan dan gaya hidup masyarakat. Apakah Dokter sudah tahu cara...
Anonymous
21 Desember 2022
Apakah GERD dapat menyebabkan batuk?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, apakah GERD dapat menyebabkan batuk - batuk?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.