Efek Samping dan Interaksi Obat Mesna
Efek samping mesna paling sering terjadi pada sistem pencernaan, sistem saraf, dan kulit. Interaksi obat mesna terutama berupa penurunan efek beberapa obat lain seperti anisindione, dicumarol, dan warfarin.
Efek Samping
Mesna dapat menimbulkan efek samping pada sistem pencernaan, sistem saraf, kulit, sistem limfatik dan darah, serta sistem kardiovaskular. Namun, efek samping mesna yang paling sering terjadi (>10%) adalah:
- Sistem pencernaan: sakit perut, mual, muntah, diare
- Sistem saraf: nyeri kepala, letargi
- Kulit dan jaringan subkutan: ruam dan gatal pada area pemberian obat
- Sistem hematologi: anemia, granulositopenia, leukopenia, trombositopenia
- Lainnya: alopecia, demam, influenza-like illness[1,2]
Mesna juga dapat menimbulkan efek samping lain yang lebih jarang seperti:
- Sistem limfatik: limfadenopati
- Sistem kardiovaskular: palpitasi
- Sistem penglihatan: konjungtivitis, fotofobia, gangguan penglihatan
- Sistem muskuloskeletal: nyeri punggung, artralgia, myalgia
- Sistem saraf: paresthesia, hipestesia, sinkop, hipoestesia, penurunan atensi
- Kulit: sindroma Stevens Johnson, toxic epidermal necrolysis
- Psikiatri: insomnia, nightmare, kecemasan
- Sistem urinaria: disuria, hematuria
- Sistem respirasi: kongesti nasal, batuk, sesak nafas, bronkospasme, epistaksis, nyeri pleuritik
- Lainnya: malaise, fatigue, penurunan nafsu makan[2]
Interaksi Obat
Studi mengenai interaksi mesna dengan obat-obatan lain masih terbatas. Mesna tidak mengganggu efek sitotoksik dari ifosfamide dan siklofosfamid. Namun, mesna dapat menurunkan efek beberapa obat tertentu.
Menurunkan Konsentrasi Obat
Penggunaan mesna dilaporkan dapat menurunkan efek anisindione, dicumarol, dan warfarin. Pasien yang menggunakan mesna bersama obat-obat ini perlu menjalani pemeriksaan prothrombin time atau International Normalized Ratio (INR).[3]
Meningkatkan Konsentrasi Obat
Hingga saat ini belum terdapat data mengenai peningkatan konsentrasi obat tertentu akibat pemakaian bersama mesna.