Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pengawasan Klinis Moxifloxacin general_alomedika 2019-06-27T07:31:28+07:00 2019-06-27T07:31:28+07:00
Moxifloxacin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Moxifloxacin

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Pengawasan klinis moxifloxacin diperlukan pada pasien yang berisiko mengalami efek samping berbahaya, seperti pemanjangan interval QT.

Penggunaan Moxifloxacin dosis tunggal per oral hingga 2,8 gram tidak berhubungan dengan efek samping serius apapun. Namun, bila terjadi overdosis, pertolongan pertama dapat dilakukan dengan pengosongan lambung dan hidrasi yang adekuat pada pasien.

Pemantauan dengan EKG perlu dilakukan untuk melihat ada tidaknya pemanjangan interval QT. Pemberian karbon aktif segera setelah kejadian overdosis terbukti dapat mengurangi eksposur metabolit moxifloxacin secara sistemik.

Pada pasien yang mengonsumsi warfarin dan derivatnya, moxifloxacin dan golongan quinolone lainnya dapat meningkatkan efek antikoagulan. Sehingga perlu dilakukan pemantauan dengan pemeriksaan prothrombin time, International Normalized Ratio (INR), dan metode pemeriksaan lainnya yang sesuai. [3]

Penggunaan moxifloxacin pada pasien dengan penyakit radang panggul komplikata (contohnya abses pelvis atau tuboovarium)  lebih direkomendasikan secara intravena. Namun, perlu diingat bahwa penyakit radang panggul dapat disebabkan oleh fluoroquinolone-resistant Neisseria gonorrhoeae, sehingga pemberian sebagai terapi tunggal sebaiknya dihindari. Pasien dapat diberikan antibiotik kombinasi quinolone dan golongan sefalosforin. [7]

Referensi

3. FDA. Avelox. 2010. Available from : https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2010/021277s038lbl.pdf
7. emc. Moxifloxacin 400 mg Film-coated Tablets. Updated 2019. Available from : https://www.medicines.org.uk/emc/product/3273/smpc

Kontraindikasi dan Peringatan Mo...

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Antibiotik Intracameral Post Operasi Katarak Untuk Mencegah Endoftalmitis
    Antibiotik Intracameral Post Operasi Katarak Untuk Mencegah Endoftalmitis
  • Tatalaksana Febrile Neutropenia Pasca Kemoterapi
    Tatalaksana Febrile Neutropenia Pasca Kemoterapi
  • Obat Baru Untuk Penatalaksanaan Tuberkulosis Resistan Obat
    Obat Baru Untuk Penatalaksanaan Tuberkulosis Resistan Obat
  • Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
    Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
23 menit yang lalu
Transplantasi Stem Cell pada Acute Myeloid Leukimia - Hematologi & Onkologi Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Alvin, Sp. PD-KHOM, saya ingin bertanya terkait penggunaan stem cell transplantation (STC) dalam penanganan Acute Myeloid Leukimia di Indonesia,...
dr. Merry Dame Cristy Pane
36 menit yang lalu
Phlebotomy untuk terapi polisitemia vera-Hematologi & Onkologi Ask The Expert
Oleh: dr. Merry Dame Cristy Pane
1 Balasan
Selamat sore dr. Alvin Tagor Harahap, SpPD-KHOM, ingin bertanya di beberapa literatur dikatakan bahwa phlebotomy bisa dilakukan sebagai bagian terapi untuk...
Anonymous
Hari ini, 15:25
Karakteristik nyeri pada pasien sickle cell - Hematologi & Onkologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dokter Alvin,Apakah ada karakteristik nyeri pada pasien sickle cell? Apakah bisa dibedakan dengan nyeri lainnya, seperti myialgia atau neuropati?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.