Efek Samping dan Interaksi Obat Fentanil
Efek samping dan interaksi obat pada pemberian fentanil perlu diperhatikan karena dapat bersifat fatal seperti depresi nafas dan henti jantung.
Efek Samping
Efek samping yang sering terjadi pada pengguna fentanil adalah depresi pernafasan, apnea, dan bradikardi yang dapat berujung pada gagal napas, dan henti jantung.
Gejala lain yang sering dikorelasikan dengan fentanil adalah hipertensi, hipotensi, gangguan penglihatan, mual, muntah, konstipasi pruritus, urtikaria, serta anafilaksis.[3-4]
Interaksi Obat
Interaksi obat fentanil berupa peningkatan konsentrasi plasma fentanil, peningkatan risiko efek samping fentanil, dan risiko terjadi sindrom serotonin.
Meningkatkan Konsentrasi Plasma dari Fentanil
Penggunaan fentanil bersamaan dengan inhibitor dari CYP3A4 dapat meningkatkan konsentrasi plasma dari fentanil yang nantinya dapat meningkatkan serta memperpanjang durasi efek dari obat tersebut. Penting untuk mempertimbangkan dosis serta pengawasan pada tanda-tanda vital (TTV) untuk menghindari terjadinya depresi nafas atau sedasi. Obat yang termasuk dalam golongan inhibitor CYP3A4 adalah:
- antibiotik makrolida, misalnya erithromycin, clarithromycin, atau azithromycin
- antifungal golongan azole, misalnya ketoconazole, clotrimazole, atau fluconazole
- protease inhibitor, misalnya ritonavir atau telaprevir [4]
Meningkatkan Risiko Efek Samping dari Fentanil
Interaksi dari fentanil bersamaan dengan obat golongan benzodiazepine dan/atau depresan SSP lainnya dapat menimbulkan efek berupa sedasi, depresi pernafasan, koma bahkan kematian. Hal ini disebabkan oleh komponen farmakologi yang sama dari obat-obat tersebut. Minimalisir dosis dan durasi dari salah satu obat tersebut serta pantau tanda-tanda vital untuk mengurangi efek samping yang terjadi. [4]
Risiko Terjadi Sindrom Serotonin
Penggunaan fentanil bersamaan dengan obat serotonergik dapat menimbulkan efek pada serotonergik neurotransmiter yang dapat menyebabkan sindrom serotonin. Obat serotonergik yang termasuk antara lain adalah serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs), tricyclic antidepressants (TCAs), triptans, 5-HT3 receptor antagonists, monoamine oxidase (MAO) inhibitors, dan obat yang berpengaruh terhadap sistem neurotransmiter dari serotonin. Penggunaan obat tersebut secara bersamaan perlu disertai dengan observasi yang ketat terhadap status klinis dan tanda vital pasien. [4]