Indikasi dan Dosis Fentanil
Indikasi pemberian fentanil adalah sebagai agen anestesi untuk pasien yang akan menjalani operasi, serta untuk manajemen nyeri.
Operasi
Fentanil parenteral diindikasikan untuk pasien yang akan dilakukan operasi sebagai obat premedikasi dan obat tambahan untuk anestesi umum.
Premedikasi
Sebagai obat premedikasi dosis yang dapat diberikan adalah 50-100 mcg/dosis (dosis dewasa) atau 0.7-1.4 mcg/kgBB dan dapat diberikan 30-60 menit sebelum operasi. Pemberian dapat dilakukan secara IM atau IV lambat. [2,3]
Tambahan untuk Anestesi Umum
Sebagai tambahan untuk anestesi umum terdapat 3 dosis pemberian yaitu:
1. Dosis rendah: 2 mcg/kgBB, dengan dosis awitan 2 mcg per dosis
2. Dosis sedang: 2-20 mcg/kgBB, dengan dosis awitan 10-25 mcg per dosis
3. Dosis tinggi: 20-50 mcg/kgBB, dengan dosis awitan 25 mcg hingga satu setengah dosis awal
Fentanil diberikan apabila terdapat perubahan terhadap tanda-tanda vital pasien yang menandakan adanya surgical stress. Pemberian fentanil parenteral dengan dosis di atas 50 mcg/kgBB perlu dilakukan bersamaan dengan pemberian oksigen dan muscle relaxant. [2,5]
Manajemen Nyeri
Fentanil sebagai manajemen nyeri dapat diberikan secara bolus pada dewasa dengan dosis 1-2 mcg/kgBB atau 25-100 mcg/dosis, atau melalui infus dengan laju 1-2 mcg/kgBB/jam atau 25-100 mcg/jam.
Manajemen Nyeri Kronis
Nyeri kronis dapat diatasi dengan pemberian long acting fentanil yaitu dalam bentuk transdermal fentanil. Obat ini diberikan pada pasien yang sudah toleran terhadap opioid. Dosis pemberian fentanil transdermal harus disesuaikan dengan dosis pemberian fentanil parenteral atau oral per 24 jam sebelumnya. [2,4]
Manajemen Nyeri Kanker
Pemberian fentanil pada pasien dengan nyeri kanker sebaiknya diberikan short-acting opioid dalam bentuk transmukosal, namun di Indonesia belum terdapat sediaan opioid transmukosal. Pada pasien yang sudah dalam pengobatan opioid sebelumnya dapat dilakukan titrasi untuk menentukan dosis yang sesuai. Titrasi dibutuhkan apabila pasien membutuhkan 1 dosis/episode. Pasien yang mengalami >4 episode nyeri per hari sebaiknya dievaluasi kembali untuk pemberian long-acting opioid. [2]
Fentanil Buccal Soluble Film (FBSF)
Dosis awal untuk pemberian FBSF adalah 200 mcg, apabila titrasi diperlukan ulang dosis setelah 2 jam pemberian namun tidak melebihi 800 mcg. Apabila pasien membutuhkan dosis lebih dari 800 mcg maka episode nyeri selanjutnya dapat diberikan 1 film berisi 1200 mcg per episode. Apabila nyeri masih tidak teratasi segera lakukan rescue medication. [2]
Tablet Buccal:
Dosis awal untuk pemberian tablet buccal adalah 100 mcg dengan dosis kedua dapat diberikan 30 menit setelah dosis pertama sebanyak 100 mcg. Dosis maksimal adalah 2 dosis per episode nyeri setiap 4 jam. [2]
Fentanil Intranasal:
Fentanil intranasal dapat diberikan dengan dosis awal sebanyak 100 mcg untuk dewasa. Apabila nyeri teratasi dengan dosis tersebut maka episode nyeri berikutnya dapat diberikan sebanyak 100 mcg juga, namun apabila nyeri belum teratasi dosis dapat dititrasi dengan memberikan 200 mcg per episode (100 mcg/nostril) setelah 2 jam pemberian fentanil dosis awal. Jika masih belum teratasi dosis dapat ditambahkan menjadi 400 mcg per episode (400 mcg/nostril), dan apabila masih belum teratasi dapat ditingkatkan kembali menjadi 800 mcg (400 mcg/nostril).
Untuk nyeri yang tidak teratasi setelah 30 menit pemberian dosis awitan yang sudah ditentukan atau terdapat satu episode nyeri tambahan dalam 2 jam segera lakukan rescue medication. [2]
Tablet Sublingual:
Dosis awal untuk tablet sublingual adalah 100 mcg, apabila nyeri masih tidak teratasi dosis kedua dapat diberikan 30 menit setelah dosis awal dengan dosis maksimal adalah 2 dosis per episode nyeri. Untuk titrasi dapat dimulai dari 100 mcg dan ditingkatkan hingga 400 mcg, apabila nyeri masih tidak teratasi setelah 400 mcg pasien dapat diberikan 600 mcg dengan tablet 200 mcg. [2]
Prosedural Sedasi
Untuk prosedural sedasi, fentanil dapat diberikan dengan dosis 0,5-2 mcg/kgBB/jam melalui infus drip. Titrasi dosis hingga efek sedasi yang diinginkan tercapai.
Fentanil juga dapat diberikan secara intranasal dengan dosis 1,5 mcg/kgBB dosis tunggal, dan jika analgesia masih inadekuat dapat diberikan ulang setelah 10 menit dengan dosis 0,75-1,5 mcg/kgBB. Jika masih dibutuhkan sedasi, pertimbangkan untuk mengganti atau menambah agen sedasi lainnya.