Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Tinnitus annisa-meidina 2025-08-20T09:37:19+07:00 2025-08-20T09:37:19+07:00
Tinnitus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Tinnitus

Oleh :
dr. Siti Solichatul Makkiyyah
Share To Social Media:

Etiologi umum tinnitus mencakup gangguan pada sistem pendengaran perifer seperti presbikusis, paparan bising, ototoksisitas, dan penyakit telinga tengah, serta kelainan pada sistem saraf pusat. Selain itu, kondisi non-auditorik seperti gangguan metabolik, vaskular, psikologis, dan muskuloskeletal juga dapat menjadi faktor pencetus atau memperberat gejala tinnitus.[2,7,8]

Etiologi

Tinnitus dapat berasal dari berbagai kelainan pada sistem pendengaran perifer, termasuk presbikusis, paparan bising kronis atau akut, serta ototoksisitas akibat penggunaan obat seperti aminoglikosida atau kemoterapi. Penyakit telinga tengah seperti otitis media, otosklerosis, atau disfungsi tuba eustachius juga dapat menyebabkan gangguan transmisi suara dan memicu tinnitus.

Selain itu, trauma kepala, neurinoma akustik, dan gangguan mikrosirkulasi koklea dapat menimbulkan kerusakan struktur auditorik yang memicu timbulnya tinnitus melalui mekanisme neuroplastisitas. Di luar sistem pendengaran, kondisi sistemik juga bisa berperan dalam etiologi tinnitus.

Gangguan metabolik seperti diabetes, kelainan vaskular, serta kondisi muskuloskeletal seperti disfungsi sendi temporomandibular (TMJ) dapat memicu atau memperberat gejala tinnitus. Stres psikologis, kecemasan, dan depresi juga diketahui berperan melalui modulasi sistem limbik dan pusat perhatian di otak.[1,2,8]

Faktor Risiko

Faktor risiko tinnitus adalah gangguan pendengaran sensorineural (SNHL) yang disebabkan oleh paparan bising akut maupun kronis serta proses penuaan, dapat merusak sel rambut koklea dan mengganggu transmisi suara ke pusat auditori. Selain itu, kondisi metabolik seperti penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes, serta penyakit telinga seperti penyakit Meniere dan lesi pada nervus vestibulokoklearis, juga dikaitkan dengan tinnitus.

Faktor risiko lain adalah penggunaan obat ototoksik, seperti aspirin, dan kemoterapi seperti cisplatin dan methotrexate. yang dapat menyebabkan kerusakan pendengaran. Kelainan anatomi seperti disfungsi sendi temporomandibular (TMJ) atau maloklusi juga diketahui berkontribusi.[2,7,8]

Referensi

1. Jarach CM., Lugo A., Scala M., Van Den Brandt PA, Cederroth CR., Odone A., et al. Global Prevalence and Incidence of Tinnitus: A Systematic Review and Meta-analysis. JAMA Neurology. American Medical Association; 2022. 79(9): 888–900. DOI:10.1001/jamaneurol.2022.2189
2. Henton A, Tzounopoulos T. What’s the buzz? The neuroscience and the treatment of tinnitus. Physiological Reviews. American Physiological Society;2021. 101(4): 1609–1632. DOI:10.1152/PHYSREV.00029.2020
7. Grossan M, Peterson DC. Tinnitus. StatPearls Publishing. 2023.
8. Wu V, Cooke B, Aud M, Eitutis S, Matthew M, Simpson TW, et al. Approach to tinnitus management. 2018.

Patofisiologi Tinnitus
Epidemiologi Tinnitus

Artikel Terkait

  • Efikasi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) pada Tinitus Kronis
    Efikasi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) pada Tinitus Kronis
  • Peran Pemeriksaan Radiologi Pada Diagnosis Tinitus Pulsatil
    Peran Pemeriksaan Radiologi Pada Diagnosis Tinitus Pulsatil
  • Red Flag Tinnitus
    Red Flag Tinnitus
  • Terapi Hiperbarik Oksigen Tidak Efektif untuk Tinitus
    Terapi Hiperbarik Oksigen Tidak Efektif untuk Tinitus
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 02 Januari 2024, 08:18
Tata laksana untuk kasus tinitus setelah paparan suara keras
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok saya ada pasien 25 tahun, mengeluhkan telinga kiri berdenging selama 2 hari ini, mulai dirasakan setelah menonton konser.Dari TTV hingga pemeriksaan...
Anonymous
Dibalas 11 Desember 2023, 08:27
Obat dan tindakan untuk pasien telinga berdenging
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO DOKTER, mohon bantuannya dok untuk pasien dengan keluhan TELINGA KIRI BERDENGING sejak 7 HARI, tidak ada nyeri, telinga dirasakan berdenging seperti...
Anonymous
Dibalas 17 November 2023, 15:46
Telinga berdengung setelah pemberian chloramphenicol tetes telinga
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Izin diskusi nya dok.. px usia 31 th keluhan awal nyeri pada telinga kiri... setelah os mencongkel2 telingga karna gatal, berari tidak ada... os sudh berobat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.