Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Presbikusis general_alomedika 2020-12-08T08:48:09+07:00 2020-12-08T08:48:09+07:00
Presbikusis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Presbikusis

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Presbikusis atau dikenal juga sebagai Age Related Hearing Impairment adalah gangguan pendengaran yang umumnya terjadi pada orang-orang usia lanjut. Pada presbikusis, gangguan pendengaran terjadi pada kedua telinga, simetris, dan progresif.

Faktor utama penyebab presbikusis adalah faktor usia, karena proses degeneratif yang terjadi secara alamiah. Namun, presbikusis dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor genetik, ototoksik, paparan suara, dan hormonal. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan kondisi ini terjadi lebih awal, yaitu pada individu usia di bawah 60 tahun.[1,2]

shutterstock_1091292251-min

Pasien presbikusis akan mengeluhkan penurunan fungsi pendengaran yang semakin lama semakin memburuk. Pasien juga bisa mengeluhkan kesulitan dalam mengerti komponen wicara, terutama dalam frekuensi tinggi dan voiceless consonants yaitu huruf p, k, f, s, dan ch. Keluhan lain yang bisa dialami yakni cocktail party deafness dan tinnitus.[1]

Anamnesis pada presbikusis meliputi awitan gejala, progresivitas, keterlibatan satu atau kedua telinga, keluhan tambahan, riwayat pekerjaan, riwayat paparan terhadap suara keras, riwayat penggunaan obat, serta riwayat penyakit lain seperti hipertensi. Pada pemeriksaan fisik, lakukan  inspeksi telinga luar hingga tengah dengan bantuan otoskop, diikuti pemeriksaan menggunakan garpu tala. Pemeriksaan penunjang yang direkomendasikan untuk menegakkan diagnosis presbikusis adalah audiometri.[3]

Hingga saat, ini belum ada terapi definitif untuk presbikusis. Penatalaksanaan adalah menggunakan alat bantu dengar. Alat bantu dengar tidak bisa mengembalikan fungsi pendengaran, namun bisa membantu meningkatkan kualitas hidup dan komunikasi pasien.[1,3]

Referensi

1. Cheslock M, De Jesus O. Presbycusis. [Updated 2020 Jun 9]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559220/
2. Tu NC, Friedman RA. Age-related hearing loss: unraveling the pieces. Laryngoscope Investig Otolaryngol. 2018;3(2):68-72.
3. Saadi RA. Presbycusis. Medscape, 2019. https://reference.medscape.com/article/855989-overview

Patofisiologi Presbikusis
Diskusi Terbaru
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
Kemarin, 19:58
BRU 2022
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Bali Reumatology Update 2022Link Registrasi: bit.ly/WebinarBRU2022
Anonymous
Kemarin, 16:56
Terapi SLE dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Restie, Sp.PD , saya ingin bertanya bagaimana penyesuaian dosis kortikosteroid pada pasien SLE yang kemudian diketahui mengalami diabetes mellitus...
Anonymous
Kemarin, 16:50
Terapi T-3 hormone replacement therapy pada Hashimoto's Disease - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Restie Warapsari, Sp. PD saya ingin bertanya mengenai kapan diperlukan terapi T-3 hormone replacement therapy pada kasus hashimoto disease ya dok?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.