Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Rheumatoid Arthritis general_alomedika 2022-02-08T15:21:25+07:00 2022-02-08T15:21:25+07:00
Rheumatoid Arthritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Rheumatoid Arthritis

Oleh :
Aghnia Jolanda Putri
Share To Social Media:

Tujuan utama penatalaksanaan rheumatoid arthritis adalah remisi dengan menekan aktivitas penyakit sepenuhnya melalui penatalaksanaan sinovitis, menghilangkan nyeri, menjaga kemampuan fungsional, meningkatkan kualitas hidup, meminimalisir kejadian tidak diinginkan, serta memberikan tata laksana yang efektif. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

Edukasi Pasien

Berikan edukasi meliputi etiologi hingga penatalaksanaan rheumatoid arthritis pada pasien dan keluarga terdekat. Lakukan manajemen berat badan, terutama ketika terdapat keterlibatan sendi penyangga tubuh.

Terapi Okupasional

  • Penilaian tempat kerja, kemampuan fungsional karyawan, serta teknik manajemen stress dan nyeri
  • Penilaian dan modifikasi kebutuhan lingkungan kerja dan rumah

Fisioterapi

Tujuan dari fisioterapi adalah mengurangi nyeri dan kekakuan, mencegah deformitas, memaksimalkan fungsi serta meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan tonus otot. Aktivitas yang dilakukan dapat berupa aktivitas aktif seperti latihan dan edukasi, maupun secara pasif melalui latihan rentang gerak dan isometrik, termoterapi, elektroterapi, serta terapi ultrasonografi.

Terapi Farmakologi

Terapi farmakologi yang dapat digunakan di antaranya adalah :

Analgesik

Analgetik dapat berupa paracetamol dan obat anti inflamasi non steroid seperti ibuprofen. Dapat juga diberikan agen cyclo-oxygenase-2 (COX2) inhibitor seperti celecoxib.

  • Paracetamol dosis : 3 x 500 mg digunakan bila perlu
  • Celecoxib dosis : 2 x 100 – 200 mg digunakan bila perlu
  • Ibuprofen dosis : 3- 4 x 400 – 800 mg, maksimal 3.2 gram per hari, digunakan bila perlu

Disease Modifying Anti-rheumatic Drugs (DMARDs)

Disease Modifying Anti-rheumatic Drugs (DMARDs), merupakan agen yang menghambat umpan balik positif pemberian sinyal inflamasi pada keadaan rheumatoid arthritis. Preparat yang sering digunakan adalah:

  • Azathioprine: 1 mg/kgBB/hari dibagi menjadi 1-2 dosis selama 6 – 8 minggu, dapat dinaikkan 0.5 mg/kgBB/hari setiap 4 minggu, maksimal 2.5 mg/kgBB/hari

  • Siklosporin (cyclosporine A) : 2.5 mg/kgBB/hari dibagi menjadi 2 dosis selama 6-8 minggu, dapat ditingkatkan hingga 4 mg/kgBB/hari secara bertahap

  • D-penicillamine : digunakan pada kasus aktif yang berat dengan dosis 125-250 mg per hari selama 1 bulan. Dapat ditingkatkan dengan jumlah dosis yang sama setiap 4 – 12 minggu hingga remisi. Hentikan penggunakan obat ini apabila tidak ada respon dengan pengobatan adekuat selama 12 bulan.
  • Hydroxychloroquine : dosis inisial 400 mg per hari dibagi menjadi 1-2 dosis. Dosis rumatan 200-400 mg per hari sesuai respon terhadap pengobatan.
  • Leflunomide : dosis inisial 100 mg satu kali per hari selama 3 hari. Dilanjutkan dosis rumatan 10 – 20 mg satu kali per hari.
  • Methotrexate (MTX) : diberikan 7.5 mg per minggu. Dosis dapat dinaikkan sesuai respon terhadap pengobatan, hingga maksimal 20 mg/ minggu.
  • Sulfasalazine (SSZ) : dosis awal 500 mg per hari selama 1 minggu pertama, dilanjutkan sesuai respon pengobatan. Dapat ditingkatkan 500 mg setiap minggu, hingga maksimal 3 gram per hari dibagi dalam 3-4 dosis.

Agen Biologik

Agen Biologik, merupakan golongan obat yang menghambat reaksi inflamasi pada beberapa tahapan imunologi seperti antagonis faktor nekrosis tumor (TNFAs) dan inhibitor sitokin. Dapat digunakan sebagai monoterapi atau kombinasi dengan DMARDs, seperti methotrexate. Preparat yang paling umum digunakan adalah:

  • Tumour necrosis factor alpha (TNFα) blockers:

    • Adalimumab : dosis 40 mg sebagai dosis tunggal setiap minggu berselang
    • Etanercept : dosis 25 mg dua kali per minggu dengan jarak antar dosis 3-4 hari atau 50 mg satu kali per minggu. Pengobatan dihentikan apabila tidak ada respon terapi dalam 6 bulan

  • Monoclonal antibodies against B cells:

    • Rituximab : diberikan sebagai dua kali dosis 1 gram infus intravena dengan jarak anatar dosis 2 minggu. Digunakan sebagai terapi kombinasi dengan MTX.

  • Interleukin 1 (IL-1) blockers:

    • Anakinra : dosis 100 mg per hari, sebaiknya diberikan di waktu yang sama setiap hari. Dapat digunakan sebagai terapi kombinasi dengan MTX.

Steroid

Karena adanya dugaan keterlibatan sistem imun, steroid juga diduga bermanfaat dalam penatalaksanaan rheumatoid arthritis. Dapat diberikan prednisone 5-10 mg per hari sebagai terapi kombinasi dengan regimen terapi lainnya.

Terapi Pembedahan

Pertimbangkan terapi pembedahan jika:

  • Nyeri menetap akibat kerusakan sendi atau penyakit jaringan lunak lainnya
  • Perburukan fungsi sendi
  • Deformitas progresif, terutama jika ditemukan ruptur tendon, kompresi saraf, dan stress fracture

  • Sinovitis lokal yang menetap [17,18,20,22]

 

NVS/IHDO/OTHR/112021/103

Hanya untuk tenaga professional kesehatan, untuk keterangan lebih lanjut silahkan melihat informasi produk.

Referensi

17. Johns Hopkins Arthritis Center [Internet]. USA: Johns Hopkins Medicine; 2017. Rheumatoid Arthritis Signs and Symptoms [revised Aug 16th 2017]; [6 p.]. Available from https://www.hopkinsarthritis.org/arthritis-info/rheumatoid-arthritis/ra-symptoms/

18. Kimball HL, Terrono AL, Feldon P, Zelouf DS. Intstr Course Lect. 2003; 52: 163-74

20. Aletaha D, Neogi T, Silman AJ, et al. 2010 Rheumatoid arthritis classification criteria: an American College of Rheumatology/European League Against Rheumatism collaborative initiative. Arthritis Rheum. 2010 Sep. 62(9): 2569-81

22. Rheumatoid Arthritis [Internet]. Spanyol: Atos Healthcare; 2015. Rheumatoid Arthrits [revised Aug 15th 2016]; [55p.]. Available from http://www.welfare.ie/en/downloads/protocol14.pdf

Diagnosis Rheumatoid Arthritis
Prognosis Rheumatoid Arthritis

Artikel Terkait

  • Rekomendasi ACR Terkini Mengenai Glucocorticoid Induced Osteoporosis dan Penerapannya di Indonesia
    Rekomendasi ACR Terkini Mengenai Glucocorticoid Induced Osteoporosis dan Penerapannya di Indonesia
  • Penghentian DMARDs pada Rheumatoid Arthritis
    Penghentian DMARDs pada Rheumatoid Arthritis
  • Skrining Tuberkulosis pada Pasien Rheumatoid Arthritis
    Skrining Tuberkulosis pada Pasien Rheumatoid Arthritis
Diskusi Terkait
Anonymous
24 Mei 2022
Obat Herbal dan Suplemen pada Pasien Autoimun - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, sebenarnya obat herbal atau suplemen itu boleh gak ya Dok diberikan untuk pasien autoimun? Karena saya sempat ditanyakan pasien isu beberapa...
Anonymous
18 Desember 2021
Imunisasi pcv ganti merek pada imunisasi kedua
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Permisi dokter. Ada pasien anak bayi 4 bulan. Ketika 2 bulan imunisasi pcv menggunakan merek prevenar 13 dan untuk imunisasi kedua ingin menggunakan...
dr.Bazilah Dayana
30 September 2021
Pasien anak usia 2,5tahun dengan keluhan kulit mengelupas berulang
Oleh: dr.Bazilah Dayana
4 Balasan
Halo dok, ijin konsul, anak usia 2,5tahun dikeluhkan mengalami kulit yg mengelupas berkali kali (mengelupas, sembauh, mengelupas) . Riwayat memakai sabun...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.