Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Disfagia general_alomedika 2021-11-03T14:43:23+07:00 2021-11-03T14:43:23+07:00
Disfagia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Disfagia

Oleh :
dr. Nindy Adhilah
Share To Social Media:

Disfagia merupakan gangguan dalam proses menelan. Secara objektif, kondisi ini ditandai dengan makanan yang lebih lambat mencapai lambung. Secara subjektif, pasien biasanya merasakan sensasi makanan seperti tertahan di kerongkongan atau dada. Disfagia dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit sehingga penting untuk menegakkan diagnosis etiologi mendasar pada pasien dengan disfagia.

Secara garis besar, disfagia dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu kelainan struktural serta gangguan fungsi motilitas. Kelainan struktural terjadi pada kasus inflamasi esofagus, striktur esofagus, tumor esofagus, atau akibat penekanan struktur di sekitarnya. Gangguan fungsi motilitas paling banyak disebabkan kasus neuromuskular, seperti stroke.[1,2]

Disfagia-min

Pertimbangan awal utama untuk dokter dalam menangani pasien dengan disfagia adalah untuk menyingkirkan patologi yang mengancam jiwa seperti neoplasia, dan untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami aspirasi. Sebetulnya disfagia paling sering disebabkan oleh gangguan jinak kronis, tetapi kondisi ini telah dikaitkan dengan morbiditas yang cukup besar dan gangguan kualitas hidup. Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah penyebab tersering pada individu dengan usia lebih muda; sementara disfagia orofaringeal sekunder akibat penyakit serebrovaskular lebih sering terjadi pada usia lebih tua.

Penanganan disfagia bertujuan untuk menjaga kecukupan nutrisi serta mencegah terjadinya aspirasi. Langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah modifikasi diet, melakukan beberapa manuver yang dapat memudahkan proses menelan, serta menerapkan latihan rehabilitasi penguatan otot-otot yang berperan dalam proses menelan. Selanjutnya, terapi definitif dilakukan sesuai dengan penyebab dasar dari disfagia.[3-5]

Referensi

1. Azer SA, Kshirsagar RK. Dysphagia. [Updated 2021 Jun 15]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559174/
2. Jalil AAA, Katzka DA, Castell DO. Approach to the Patient with Dysphagia. The American Journal of Medicine. 2015; 128: 1138.e17-1138.e23.
3. Christmas C, Rogus-Pulia N. Swallowing Disorders in the Older Population. J Am Geriatr Soc. 2019; 67(12): 2643-2649.
4. Wirth R, Dziewas R, Beck AM, Clavé P, Hamdy S, Heppner HJ, Langmore S, Leischker AH, Martino R, Pluschinski P, Rösler A, Shaker R, Warnecke T, Sieber CC, Volkert D. Oropharyngeal dysphagia in older persons – from pathophyisiology to adequate intervention: a review and summary of an international expert meeting. Clinical Interventions in Aging. 2016; 11:189-208.
5. Paik NJ. Dysphagia. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/2212409-overview

Patofisiologi Disfagia
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 15:01
Cara untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Ijin bertanya untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy bagaimana ya dok? Kapan diputuskan perlu dilakukan fisioterapi?Terima kasih.
Anonymous
Kemarin, 10:59
Mengapa OAT diminum setiap hari pada pasien TB anak fase lanjutan?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Izin bertanya.Mengapa OAT diminum setiap hari pada pasien TB anak fase lanjutan, sedangkan pada dewasa fase lanjutan diminum 3x seminggu ?Terimakasih
Anonymous
Kemarin, 08:47
Tremor sepanjang hari saat dalam pengobatan obat psikiatrik
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Alo, DokterMohon pendapatnya dok, Pasien datang ke faskes tingkat 1 dengan keluhan tremor sepanjang hari dan intensitasnya meningkat ketika sedang kelelahan....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.