Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Gangguan Skizoafektif general_alomedika 2022-02-14T18:09:54+07:00 2022-02-14T18:09:54+07:00
Gangguan Skizoafektif
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Gangguan Skizoafektif

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Penatalaksanaan gangguan skizoafektif tergantung pada tipe gangguannya. Modalitas terapi yang digunakan untuk masing-masing tipe berbeda.

Psikoterapi

Pasien-pasien dengan gejala psikotik seperti pasien dengan skizoafektif umumnya mempunyai masalah dalam interaksi sosial karena gejala negatif yang dialami dan kepatuhan minum obat. Psikoterapi suportif, psikoedukasi, dan Cognitive behavioral therapy (CBT) merupakan psikoterapi yang bisa digunakan untuk mengatasi dan memperbaiki hal ini. Selain itu psikoedukasi dan intervensi keluarga juga perlu dilakukan.[7]

Sebuah penelitian menemukan bahwa terapi dengan CBT ternyata menurunkan kecemasan dan gejala psikotik pasien. Terapi CBT bukan ditujukan untuk menghilangkan gejala psikotik, tapi membuat pasien lebih adaptif dengan gejala psikotiknya.[8,9]

Medikamentosa

Farmakoterapi yang digunakan untuk pasien dengan gangguan skizoafektif adalah antipsikotik, antidepresan, dan mood stabilizer, sesuai dengan gejala yang dialami pasien. Obat yang digunakan antara lain adalah :

Antipsikotik

Antipsikotik yang direkomendasikan adalah haloperidol, risperidone, olanzapine, aripiprazole, ziprasidone, quetiapine, clozapine, iloperidone, paliperidone, dan asenapine.[10] Antipsikotik yang disetujui oleh FDA untuk terapi gangguan skizoafektif adalah paliperidone, baik dengan ataupun tanpa tambahan terapi adjuvan. Paliperidone bisa digunakan untuk penanganan akut maupun rumatan pada gangguan skizoafektif.[11,12]

Penyebab kekambuhan diantaranya adalah ketidakpatuhan terapi. Pada pasien yang menolak minum obat, maka patut dipertimbangkan pemberian injeksi antipsikotik long acting, seperti haloperidol decanoat, risperidone pamoat, fluphenazine decanoat, atau paliperidone pamoat.

Antidepresan

Antidepresan yang direkomendasikan adalah golongan serotonin selective reuptake inhibitor (SSRI), yaitu sertraline, fluoxetine, paroxetine, fluvoxamine, citalopram, escitalopram.[10]

Mood stabilizers

Mood stabilizer diberikan pada pasien dengan tipe manik atau tipe campuran (tipe bipolar berdasarkan DSM-5). Mood stabilizer yang direkomendasikan adalah lithium carbonat, asam valproate, carbamazepine, dan oxcarbazepine. [10]

Terapi Tunggal (monoterapi)

Penggunaan antidepresan sebagai monoterapi pada gangguan skizoafektif tidak direkomendasikan. Yang dapat digunakan sebagai monoterapi pada gangguan skizoafektif adalah antipsikotik atau mood stabilizer.

Antipsikotik yang disetujui sebagai monoterapi untuk manajemen fase akut dan rumatan adalah paliperidone. Antipsikotik lain yang juga dilaporkan efektif adalah ziprasidone. Olanzapine dan flufenazin superior bila dibandingkan dengan haloperidol dan lithium. Risperidone mempunyai efikasi yang setara dengan haloperidol, tapi dengan profil efek samping yang lebih ringan. Aripiprazole juga dilaporkan efektif dalam penanganan gangguan skizoafektif.[12]

Monoterapi dengan mood stabilizer inferior bila dibandingkan monoterapi dengan antipsikotik. Mood stabilizer yang paling banyak digunakan adalah asam valproate dan lithium. Carbamazepine juga bisa digunakan dan dilaporkan superior bila dibandingkan lithium pada pasien dengan gangguan skizoafektif tipe depresif, tapi setara dengan lithium pada pasien dengan gangguan skizoafektif tipe manik.[12]

Terapi Kombinasi

Umumnya pasien gangguan skizoafektif mendapatkan terapi kombinasi antipsikotik dan mood stabilizer. Kombinasi lithium dengan antipsikotik lainnya dilaporkan superior bila dibandingkan kombinasi antara asam valproate dengan antipsikotik. Kombinasi lithium dengan antipsikotik juga superior bila dibandingkan dengan antipsikotik tunggal [12].

Kombinasi dengan antidepresan lebih efektif dibandingkan monoterapi dengan antipsikotik pada pasien dengan gangguan skizoafektif tipe depresif. Kombinasi dengan golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI; misalnya fluoxetine, sertraline) dan serotonin norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI; misalnya mirtazapine, trazodon) mempunyai efek samping yang lebih ringan dan secara signifikan memperbaiki gejala depresi.[13]

Referensi

7. Keks N, Blashki G. Psychosis The acutely psychotic patient. Autralian Family Physician 2006;35:5. [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16548106]
8. Nieman DH. New treatments for psychotic disorders. The Lancet Psychiatry 2015;2:282–3. [https://www.thelancet.com/journals/lanpsy/article/PIIS2215-0366(15)00093-0/fulltext]
9. Freeman D, Dunn G, Startup H, Pugh K, Cordwell J, Mander H, et al. Effects of cognitive behaviour therapy for worry on persecutory delusions in patients with psychosis (WIT): a parallel, single-blind, randomised controlled trial with a mediation analysis. The Lancet Psychiatry 2015;2:305–13. [https://www.thelancet.com/journals/lanpsy/article/PIIS2215-0366(15)00039-5/fulltext]
10. Brannon GE. Schizoaffective Disorder: Practice Essentials, Background, Pathophysiology and Etiology. 2016 [cited 2019 Apr 22]; [https://emedicine.medscape.com/article/294763-overview]
11. Greenberg WM, Citrome L. Paliperidone Palmitate for Schizoaffective Disorder: A Review of the Clinical Evidence. Neurol Ther 2015;4:81–91. [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4685865/]
12. Kantrowitz JT, Citrome L. Schizoaffective Disorder: A Review of Current Research Themes and Pharmacological Management. CNS Drugs 2011;25:317–31. [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21284405]
13. Izáková L, Andre I, Halaris A. Combination therapy or monotherapy for the depressed type of schizoaffective disorder. Neuropsychiatr Dis Treat 2009;5:91–101.

Diagnosis Gangguan Skizoafektif
Prognosis Gangguan Skizoafektif
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 10:54
Apakah gejala dibawah tersebut sudah bisa di diagnosis HFMD ( Hand foot and Mouth Disease)?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pasien anak umur 4 tahun / perempuan. Dengan gejala Bercak kemerahan di telapak tangan, kaki, dan betis namun tidak ada kemerahan dibagian mulut, gejala...
dr. Intan Fajriani
Hari ini, 10:51
Live Webinar Alomedika - Defisiensi Zat Besi: Kenali Faktor Risiko dan Strategi Pencegahannya pada Anak. Sabtu, 2 Juli 2022. Pukul : 14.00 - 15.30
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Defisiensi Zat Besi: Kenali Faktor Risiko dan Strategi Pencegahannya pada Anak."Narasumber : dr....
dr.Prionoto
Hari ini, 07:54
Sertifikat kompetensi
Oleh: dr.Prionoto
2 Balasan
Alo dokter, mau Tanya tentang serkom, sy blm dapat lembaranya... Bgm cara mendapatkannya... Klo tdk salah pernah sdh terbit tapi dokumennya blm dikirim ke...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.