Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2022-03-02T07:56:51+07:00 2022-03-02T07:56:51+07:00
Oxcarbazepine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Oxcarbazepine

Oleh :
dr. Nindy Adhilah
Share To Social Media:

Oxcarbazepine merupakan ketoanalog dari carbamazepine yang berperan sebagai obat antikonvulsan. Oxcarbazepine adalah antagonis voltage-sensitive sodium channel yang dapat digunakan untuk menangani kejang parsial pada pasien anak dan dewasa. Selain sebagai antikonvulsan, oxcarbazepine juga dimanfaatkan sebagai terapi off-label pada gangguan bipolar dan trigeminal neuralgia.[1-3]

Sekitar 25% sampai 30% pasien yang pernah mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap carbamazepine akan mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap oxcarbazepine. Selain itu, oxcarbazepine juga bisa menyebabkan hiponatremia signifikan. Oleh karenanya, pemantauan kadar natrium perlu dipertimbangkan pada pasien yang mendapat terapi rumatan oxcarbazepine disertai obat yang berisiko menyebabkan hiponatremia lainnya, misalnya aripiprazole dan desmopressin.

Oxcarbazepine dapat meningkatkan risiko pikiran atau perilaku bunuh diri pada pasien yang menggunakan obat ini untuk indikasi apapun. Pasien perlu dipantau terkait munculnya atau memburuknya gejala depresi, pikiran atau perilaku bunuh diri, atau perubahan suasana hati dan perilaku yang tidak biasa. Pasien yang mengonsumsi oxcarbazepine juga perlu diperingatkan agar tidak terlibat dalam pekerjaan yang membutuhkan kewaspadaan mental, misalnya mengoperasikan mesin atau berkendara, karena obat ini dapat menyebabkan efek sedasi.[4]

Oxcarbazepine memiliki sifat kimia yang mirip dengan senyawa induknya carbamazepine. Obat ini telah disetujui untuk tata laksana epilepsi di sejumlah negara, baik sebagai monoterapi ataupun adjuvan. Terdapat bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa oxcarbazepine sama efektif dengan obat antiepilepsi lini pertama carbamazepine, phenytoin, dan asam valproat. Oxcarbazepine umumnya ditoleransi dengan baik sebagai monoterapi pada orang dewasa dan anak, dengan insidensi efek samping yang rendah dan menghasilkan tingkat penghentian terapi yang jauh lebih rendah dibandingkan carbamazepine.[5]

Studi menunjukkan bahwa alel HLA-B*1502 meningkatkan risiko sindrom Stevens-Johnson dan toxic epidermal necrolysis akibat obat antiepilepsi aromatik (AED) seperti oxcarbazepine. Alel ini banyak ditemukan pada orang keturunan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Oleh karenanya, penggunaan oxcarbazepine harus memperhatikan potensi risiko ini.[20,22]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Oxcarbazepine

Perihal Deskripsi
Kelas Antikonvulsi[6]
Subkelas Antiepilepsi[7]
Akses Resep[6]
Wanita hamil

Kategori FDA: C[4]

Kategori TGA: D[8]

Wanita menyusui Obat diekskresikan ke dalam ASI[9]
Anak-anak Dapat diberikan sesuai anjuran penggunaan[4]
Infant Belum diketahui efikasi dan keamanannya pada pasien di bawah 2 tahun[4]
FDA

Approved[4]

 

Referensi

1. Preuss CV, Randhawa G, Wy TJP, et al. Oxcarbazepine. [Updated 2021 Aug 31]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482313/
2. LiverTox: Clinical and Research Information on Drug-Induced Liver Injury. Bethesda (MD): National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases; 2012-. Oxcarbazepine. [Updated 2020 Jul 30]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK548414/
3. Besi E, Boniface DR, Cregg R, Zakrzewska JM. Comparison of tolerability and adverse symptoms in oxcarbazepine and carbamazepine in the treatment of trigeminal neuralgia and neuralgiform headaches using the Liverpool Adverse Events Profile (AEP). J Headache Pain. 2015;16:563. doi: 10.1186/s10194-015-0563-z
4. FDA. Trileptal (Oxcarbazepine). 2017. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/021014s036lbl.pdf
5. Nevitt SJ, Tudur Smith C, Marson AG. Oxcarbazepine versus phenytoin monotherapy for epilepsy: an individual participant data review. Cochrane Database Syst Rev. 2018 Oct 23;10(10):CD003615. doi: 10.1002/14651858.CD003615.pub4.
6. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Okskarbazepine. Pionas, 2015. http://pionas.pom.go.id/monografi/okskarbazepin
7. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 34312, Oxcarbazepine. PubChem. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Oxcarbazepine.
8. TGA. Prescribing medicine in pregnancy database. 2021. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database
9. Drugs and Lactation Database. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US); 2006-. Oxcarbazepine. [Updated 2021 Feb 15]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501243/
20. Phillips EJ, Sukasem C, Whirl-Carrillo M, et al. Clinical Pharmacogenetics Implementation Consortium guideline for HLA genotype and use of carbamazepine and oxcarbazepine: 2017 update. Clin Pharmacol Ther. 2018;103(4):574-581. doi:10.1002/cpt.1004
22. Chen CB, Hsiao YH, Wu T, et al; Taiwan Severe Cutaneous Adverse Reaction Consortium. Risk and association of HLA with oxcarbazepine-induced cutaneous adverse reactions in Asians. Neurology. 2017;88(1):78-86.

Farmakologi Oxcarbazepine

Artikel Terkait

  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Tata Laksana Epilepsi pada Kehamilan
    Tata Laksana Epilepsi pada Kehamilan
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Strategi untuk Meningkatkan Kepatuhan Terapi pada Pasien Epilepsi
    Strategi untuk Meningkatkan Kepatuhan Terapi pada Pasien Epilepsi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
09 Januari 2023
Waktu yang tepat untuk berhenti minum obat antiepilepsi setelah pasien 2 tahun bebas kejang
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok...Mau menanyakan terkait kapan waktu yg tepat untuk menghentikan minum obat anti epilepsi setelah pasien sudah 2 tahun bebas kejang.Dan bgmana...
Anonymous
04 Januari 2023
Imunisasi campak pada bayi dengan epilepsi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya apakah kontraindikasi imunisasi campak pada bayi dengan epilepsi? Bayi ini riwayat kdk setelah imunisasi dan berlanjut menjadi...
Anonymous
01 Desember 2022
Epilepsi pada anak - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore dr Yoke SpA, ijin tanya pada pasien anak epilepsi on OAE, kapan kita boleh menghentikan OAE tersebut? Apakah ada kriterianya? Jika boleh...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.