Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan TB MDR general_alomedika 2022-06-30T10:28:18+07:00 2022-06-30T10:28:18+07:00
TB MDR
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan TB MDR

Oleh :
dr. Junita br Tarigan
Share To Social Media:

Penatalaksanaan Multi drug resistant tuberculosis (TB MDR) adalah antituberkulosis 6 bulan fase intensif dan 18 bulan fase lanjutan, pembedahan, serta terapi suportif. Regimen antituberkulosis yang digunakan adalah pirazinamid (Z), ethambutol (E), kanamisin (Kn), levofloxacin (Lfx), ethionamide (Eto), dan cycloserine (Cs).

Medikamentosa

Penatalaksanaan pasien yang sudah terdiagnosis dengan TB MDR adalah segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan anti tuberkulosis lini ke dua.

Pemberian pengobatan diberikan dalam dua tahap yaitu tahap awal pada 6 bulan pertama atau 4 bulan setelah konversi biakan. Tahapan selanjutnya adalah tahapan lanjutan yaitu pemberian obat anti tuberkulosis oral tanpa suntikan. Total lama pengobatan adalah selama 18 bulan setelah konversi biakan atau total 19-24 bulan. [3,11,13]

Selain memperhatikan konversi biakan penghentian pengobatan juga tetap memperhatikan keadaan klinis dan radiologis dari penderita. Pada pasien dengan koinfeksi dengan HIV AIDS pemberian panduan obat TB MDR ini sebaiknya disertai juga dengan pemberian antiretroviral dengan rutin.[13]

Pasien TB MDR yang disertai dengan gejala penurunan kesadaran tidak dianjurkan untuk pemberian obat anti tuberkulosis PAS dan Ethambutol karena penetrasi obat tersebut terhadap sawar darah otak sangat minimal dan sebaiknya diganti dengan pemberian imipenem atau meropenem pada pasien anak. [13]

Evaluasi yang perlu dilakukan dalam pengobatan TB MDR adalah biakan sputum. TB MDR akan dinyatakan sembuh setelah mendapatkan hasil biakan sputum negatif setelah pemeriksaan tiga kali dengan selang 30 hari. Selain biakan sputum, untuk memantau efek samping pengobatan sebaiknya dilakukan pemeriksaan kreatinin serum untuk melihat efek samping aminoglikosida, elektrolit untuk efek samping obat suntikan, kadar TSH untuk efek samping Ethionamid dan PAS, serta pemeriksaan fungsi hati untuk pirazinamid. [3,11]

Standar Antituberkulosis TB MDR

Panduan standar pengobatan TB MDR ini adalah paduan Km-Lfx-Eto-Cs-Z-(E)/Lfx-Eto-Cs-Z-(E) yaitu paduan antibiotic Kanamisin (Km), Levofloxacin (Lfx), Ethionamide (Eto), Cycloserin (Cs), Pirazinamid (Z), dan Ethambutol (E).

Pada Pasien Resisten Kanamisin

Pada pasien yang sejak awal sudah terbukti resisten dengan kanamisin maka panduan pengobatannya menggunakan Kapreomisin (Cm)-Lfx-Eto-Cs-Z-(E)/Lfx-Eto-Cs-Z-(E).

Pada Pasien Resisten Florokuinolon

Pasien yang terbukti resisten fluorokuinolon maka panduan pengobatan yang digunakan adalah  Km-Moxifloksasin (Mfx)-Eto-Cs-PAS (para aminosalicylic acid)-Z-(E)/ Mfx-Eto-Cs-PAS-Z-(E). Namun, jika sejak awal terbukti resisten terhadap kanamisin dan fluorokuinolon maka panduan standar yang digunakan adalah  Cm-Mfx-Eto-Cs-PAS-Z-(E) / Mfx-Eto-Cs-PAS-Z-(E).[11]

Pembedahan

Prinsip tindakan pembedahan pada pasien TB MDR dilakukan sejak awal pengobatan berdasarkan penilaian bahwa tindakan ini akan memberikan keberhasilan yang lebih baik dengan tingkat morbiditas yang rendah dibandingkan dengan medikamentosa. Pengobatan ini bukan pilihan terakhir setelah paduan pengobatan yang diberikan gagal. Indikasi tindakan pembedahan ini adalah pasien TB MDR dengan biakan basil tahan asam positif tinggi, resisten terhadap hampir sebagian besar dari pengobatan TB MDR dan infeksi TB terlokalisasi pada satu lobus atau satu paru. Tindakan pembedahan yang dianjurkan adalah pembedahan reseksi. [13]

Terapi Suportif

Sebagian besar paduan obat TB MDR akan menurunkan nafsu makan, namun pemberian makanan tinggi kalori dan tinggi protein serta vitamin dan mineral seperti zinc, kalsium dan besi sangat disarankan untuk memberikan keberhasilan terapi pada pasien TB MDR.[13]

Referensi

3. Soepandi, Priyanti Z. "Diagnosis dan Penatalaksanaan Tb - MDR." Cermin Dunia Kedokteran, 2010: 497-501.
11. Indonesia, Kementrian Kesehatan Republik. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, 2014.
13. Organization, World Health. Companion handbook to the WHO guidelines for the programmatic management of drug-resistant tuberculosis. Geneva: World Health Organization 2014, 2014.

Diagnosis TB MDR
Prognosis TB MDR

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Peran IGRA dalam Mendiagnosa Tuberkulosis Laten
    Peran IGRA dalam Mendiagnosa Tuberkulosis Laten
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Claudia Anggi
12 Mei 2022
Hasil Uji Mantoux - Paru Ask the Expert
Oleh: dr. Claudia Anggi
1 Balasan
Dok ijin konsul anak usia 4 tahun dengan riwayat BB stagnant, disarankan uji Mantoux oleh SpA lalu setelah 3 hr hasilnya seperti ini. Apakah dapat...
Anonymous
12 Mei 2022
Pilihan terapi tuberkulosis pada pasien diabetes mellitus - Paru Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr.Wirya,Sp.P izin bertanya.saya pernah baca bahwa obat anti tuberkulosis seperti rifampisin bisa menyebabkan interaksi obat dengan obat hiperglikemik....
Anonymous
12 Mei 2022
Profilaksis TB untuk bayi yang terinfeksi HIV - Paru Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Wirya, Sp.PSaya mau bertanya dok. Bila bayi yang mengalami infeksi HIV mengalami paparan dengan orang yang diketahui TB, profilaksis apakah yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.