Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA) general_alomedika 2020-06-25T08:45:14+07:00 2020-06-25T08:45:14+07:00
Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA)
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA)

Oleh :
dr.Monica Cynthia
Share To Social Media:

Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam atau BTA atau merupakan salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis Tuberkulosis (TB), pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya bakteri penyebab tuberkulosis, terutama tuberkulosis paru. Bakteri tuberkulosis mampu bertahan di lingkungan asam, sehingga pemeriksaannya disebut pemeriksaan bakteri tahan asam.[1]

Tuberkulosis (TB) disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, bakteri ini tidak hanya menyerang organ paru-paru saja, melainkan dapat menyerang berbagai organ lain didalam tubuh manusia seperti kelenjar getah bening, tulang, otak, atau bahkan dapat menyerang saluran pencernaan (usus). Di Indonesia, kasus TB terbanyak adalah TB paru yaitu dengan estimasi sebanyak 845.000 kasus penderita TB yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun 2020. TB paru lebih mudah menginfeksi orang dengan kondisi imunitas yang lemah, misalnya seseorang yang terinfeksi HIV/AIDS, riwayat penyakit kronis (diabetes melitus dan penyakit jantung) serta orang dengan penyakit autoimun dan mengonsumsi kortikosteroid lama.[1,2,3]

shutterstock_1323090329-min

Diagnosa TB paru ditegakkan melalui gejala klinis, pemeriksaan bakteriologi, pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti Interferon Gamma Release Assays (IGRA). IGRA sering digunakan untuk mendiagnosa tuberkulosis laten. Pemeriksaan kultur atau biakan dahak merupakan pemeriksaan baku emas. Akan tetapi prosedur pemeriksaan kultur lebih rumit dan memakan waktu lama serta mahal, sehingga pemeriksaan BTA secara mikroskopis dinilai memiliki nilai identik yang sama dengan pemeriksaan kultur. Pasien dinyatakan positif terhadap TB apabila hasil 2 dari 3 spesimen dahak Sewaktu-Pagi-Sewaktu (SPS) pada pemeriksaan BTA positif.[1,2]

Interpretasi pemeriksaan BTA dapat dilakukan menggunakan skala International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (IUATLD) atau dengan skala Bronkhorst (BR). Pembacaan hasil ini dilakukan pada sediaan yang telah diwarnai dengan metode pewarnaan Tan Thiam Hok, Ziehl Neelsen, dan Fluorokrom.[4]

Pemeriksaan BTA ini menjadi pilihan pemeriksaan TB paru karena hasilnya akurat, mudah, murah, tidak memerlukan persiapan khusus dan tidak ada resiko maupun efek samping yang ditimbulkan dari pemeriksaan ini.[1]

Referensi

1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Komplikasi Apa Saja yang Diakibatkan Tuberkulosis. 2020. Available at :
http://www.klikpdpi.com/index.php?mod=article&sel=9492
2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia . 7 Gejala TBC Paru yang Perlu Anda Waspadai. 2018. Available at :
http://klikpdpi.com/index.php?mod=article&sel=8572
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi TB di Indonesia tahun 2020. Available at : https://tbindonesia.or.id/page/view/39/situasi-tb-di-indonesia-tahun
4. Mulyadi, Mudatsir, Nurlina. Hubungan Tingkat Kepositifan Pemeriksaan Basil Tahan Asam (BTA) dengan Gambaran Luas Lesi Radiologi Toraks pada Penderita Tuberkulosis Paru yang Dirawat Di SMF Pulmonologi RSUDZA Banda Aceh. J respir indo vol 31 no 4 Oktober 2011. Available at : http://arsip.jurnalrespirologi.org/wp-content/uploads/2011/07/jri-jul-2011-133-7.pdf

Indikasi Pemeriksaan Bakteri Tah...

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Desi Rahmawaty
10 hari yang lalu
Tata laksana untuk pasien gagal pengobatan TB suspek MDR
Oleh: dr. Desi Rahmawaty
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya.Apa yang sebaiknya dilakukan jika ada pasien TB lini 1 pada bulan kelima sputum BTA masih positif sehingga dinyatakan gagal...
Anonymous
08 Desember 2022
Ciri rontgen TB paru yang sudah berhasil pengobatan - Radiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter Yuki, Sp. Rad, bagaimana cara mengidentifikasi Rontgen pada TB paru yang sudah tuntas pengobatan dan membedakannya dengan TB paru lama yang aktif...
dr. Ranti Phussa
06 Desember 2022
Rujukan konsultasi dan pemeriksaan untuk tuberkulosis Kulit - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Ranti Phussa
1 Balasan
Selamat siang, dr. Risty Hafinah, Sp.DVIzin bertanya dok, apabila kita menemui adanya pasien remaja dengan riwayat pengobatan TB yang datang ke praktik...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.