Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2022-08-31T09:16:41+07:00 2022-08-31T09:16:41+07:00
Clofazimine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Clofazimine

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Clofazimine atau klofazimin adalah obat antibakteri yang digunakan untuk terapi kusta atau lepra, yang biasanya dikombinasikan dengan dapsone dan rifampicin. Clofazimine juga kadang digunakan untuk terapi tuberkulosis multi-drug resistant atau TB MDR.[1-3]

Efek terapi clofazimine akan menimbulkan proses bakterisidal terhadap Mycobacterium secara perlahan, yakni dengan cara merusak membran selnya. Obat ini juga memiliki efek antiinflamasi yang berguna untuk mengontrol reaksi erythema nodosum leprosum, tetapi mekanisme pastinya belum diketahui.[3-5]

Indikasi clofazimine adalah sebagai terapi lini pertama untuk penyakit kusta atau lepra (Morbus Hansen) jenis multibasiler, yang dikombinasikan dengan obat dapsone dan rifampicin. Clofazimine juga bisa digunakan sebagai terapi lini kedua tuberkulosis jika terapi lini pertama tidak efektif dan untuk terapi TB MDR.[3-4]

Kontraindikasi clofazimine adalah pasien dengan riwayat alergi terhadap obat ini dan pasien yang menggunakan ceritinib atau clarithromycin. Efek samping yang mungkin timbul akibat clofazimine adalah kulit kering, diskolorasi kulit, gangguan gastrointestinal, dan perpanjangan interval QT.[3-5]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Clofazimine

Perihal Deskripsi
Kelas Antiinfeksi khusus
Subkelas Antilepra
Akses Resep
Wanita hamil

Kategori FDA: C

Kategori TGA: C

Wanita menyusui Obat diekskresikan ke dalam ASI
Anak-anak Keamanan dan efektivitas pada pasien anak belum jelas
Infant Keamanan dan efektivitas pada pasien bayi belum jelas
FDA Approved

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Food and Drug Administration. Lamprene/Clofazimine. 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2003/19500slr010_lamprene_lbl.pdf
2. Cholo MC, Steel HC, Fourie PB, et al. Clofazimine: current status and future prospects. J Antimicrob Chemother. 2012;67:290-298.
3. Medscape. Clofazimine. 2022. https://reference.medscape.com/drug/clofazimine-342661
4. World Health Organization. WHO-PQ recommended summary of product characteristics: clofazimine. 2020. https://extranet.who.int/pqweb/sites/default/files/TB362part4v1.pdf
5. World Health Organization. WHO consolidated guidelines on drug-resistant tuberculosis treatment. 2019. https://apps.who.int/iris/rest/bitstreams/1211676/retrieve

Farmakologi Clofazimine

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Skrining dan Profilaksis TB pada Bayi dengan Ibu TB Aktif
    Skrining dan Profilaksis TB pada Bayi dengan Ibu TB Aktif
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Desi Rahmawaty
7 hari yang lalu
Tata laksana untuk pasien gagal pengobatan TB suspek MDR
Oleh: dr. Desi Rahmawaty
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya.Apa yang sebaiknya dilakukan jika ada pasien TB lini 1 pada bulan kelima sputum BTA masih positif sehingga dinyatakan gagal...
dr. Ranti Phussa
06 Desember 2022
Rujukan konsultasi dan pemeriksaan untuk tuberkulosis Kulit - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Ranti Phussa
1 Balasan
Selamat siang, dr. Risty Hafinah, Sp.DVIzin bertanya dok, apabila kita menemui adanya pasien remaja dengan riwayat pengobatan TB yang datang ke praktik...
Anonymous
01 Desember 2022
Skrining anak yang kontak dengan pasien TB aktif - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO DokterUntuk anak berusia <5 tahun yang ada kontak erat dengan pasien TB aktif, apakah sebaiknya dilakukan skrining TB? Pemeriksaan apakah yang dianjurkan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.