Prognosis Luka Bakar Pada Anak
Prognosis luka bakar pada anak tergantung usia, kedalaman dan luas luka bakar, serta adanya trauma inhalasi. Kompleksnya permasalahan luka bakar pada anak tersebut membutuhkan penatalaksanaan multidisiplin sejak awal perawatan hingga fase rehabilitasi. Kerja sama tim yang baik akan memberikan hasil yang optimal bagi anak secara fisik, psikologis, dan sosial. [6,13]
Komplikasi
Luka bakar merupakan cedera yang berat terutama bila melibatkan area yang luas. Komplikasi yang ditimbulkan bersifat lokal dan sistemik baik pada fase akut maupun setelah proses epitelisasi selesai. Risiko komplikasi yang mungkin dihadapi pasien dengan luka bakar adalah hipopigmentasi, skar hipertrofik, keloid, kontraktur, osifikasi heterotopik, pruritus, gangguan pertumbuhan, gangguan metabolisme, dan gangguan psikososial. [13,17,18]
Komplikasi Lokal
Komplikasi berupa skar hipertrofik dan keloid pada umumnya dijumpai pada luka bakar dermal dan full thickness. Faktor lain yang memengaruhi adalah usia, pigmen kulit pasien, riwayat keluarga, dan lokasi parut. Parut yang tidak ideal ini dapat dicegah dengan mengupayakan epitelisasi secepat mungkin, idealnya dalam waktu 3 minggu. Selain itu perlu juga dilakukan perawatan parut yang baik setelah luka tertutup epitel. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengatasi masalah ini meliputi penggunaan pressure garment, injeksi kortikosteroid intralesi, penggunaan silikon gel atau lembaran, dan terapi laser. Tatalaksana pembedahan yang dilakukan adalah dengan eksisi parut atau relaksasi jaringan parut. [12,18]
Kontraktur disebabkan oleh tarikan parut selama proses maturasi jaringan parut berlangsung. Kontraktur pada sendi dan bagian-bagian lain dapat dicegah dengan perawatan parut yang baik, serta area yang rentan mengalami kontraktur perlu dipertahankan dalam posisi anti-kontraktur hingga parut matur. Mempertahankan sendi pasien dalam posisi ekstensi untuk mencegah kontraktur tentunya tidak dapat dilakukan sepanjang hari karena akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Posisi anti-kontraktur dapat dilakukan setiap malam saat anak-anak tertidur dengan memasang bidai untuk mempertahankan sendi pada posisi yang diinginkan. Peran dokter rehabilitasi dan kepatuhan orang tua pasien menjadi sangat penting pada fase ini karena kedisiplinan untuk menjalankan terapi dalam jangka waktu yang panjang menciptakan tantangan tersendiri bagi anak, orang tua, dan dokter yang merawat. Apabila kontraktur telah terjadi, maka biasanya diperlukan tindakan pembedahan untuk mengatasinya. [18]
Komplikasi Sistemik
Komplikasi sistemik pada anak-anak dengan luka bakar adalah hipermetabolisme dan katabolisme yang berlangsung dalam periode panjang. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gagal ginjal akut, rhabdomyolisis, dan hipoglikemia. Propranolol merupakan obat yang sudah terbukti bermanfaat untuk menurunkan respon hipermetabolisme pada anak-anak dengan luka bakar. [13,19]
Komplikasi Psikososial
Gangguan psikososial perlu dikenali dan dievaluasi sejak awal, terutama pada anak-anak usia sekolah dan kasus child abuse. Pendampingan psikiater anak pada masa rehabilitasi ini penting untuk menunjang perkembangan emosional dan psikologis pasien. [17]
Prognosis
Anak-anak yang berusia lebih muda memiliki risiko mortalitas yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan remaja. Selain usia, angka mortalitas sangat dipengaruhi oleh kedalaman, luas luka bakar, serta adanya trauma inhalasi. Dari sudut pandang morbiditas, luka bakar yang belum tertutup epitel dalam waktu 14-21 hari akan berisiko mengalami skar hipertrofik hingga kontraktur. [6,8]