Pendahuluan Hipopigmentasi Pascainflamasi
Hipopigmentasi pascainflamasi merupakan suatu kondisi hilangnya pigmentasi kulit akibat inflamasi, seperti tinea versikolor, dermatitis atopik, pitiriasis alba, psoriasis, atau trauma. Hilangnya pigmen kulit ini dapat bersifat parsial atau total, tergantung pada derajat beratnya inflamasi. Mekanisme dan patogenesis hipopigmentasi pascainflamasi belum sepenuhnya dimengerti. Melanosit dapat bereaksi normal, menurun, atau meningkatkan produksi melanin sebagai respon dari inflamasi di kulit.[1,2]
Pemeriksaan fisik kulit di bawah lampu Wood dapat memperjelas lesi dan membantu membedakan hipopigmentasi dengan kondisi depigmentasi atau kehilangan total pigmen kulit, seperti yang terjadi pada vitiligo. Pemeriksaan ini juga harus dapat menyingkirkan diagnosis banding lain, seperti tinea versicolor. Manajemen utama dalam penyakit ini adalah identifikasi penyebab inflamasi. Apabila penyebab utamanya sudah ditata laksana dengan baik maka hipopigmentasi juga akan teratasi. Selain itu, steroid topikal dikombinasi dengan tar dapat digunakan untuk penatalaksanaan hipopigmentasi pascainflamasi. Pajanan sinar matahari, atau sinar UVB, dapat membantu repigmentasi pada area yang terkena.[1,2]