Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Hipertensi Pulmonal general_alomedika 2019-09-25T10:46:24+07:00 2019-09-25T10:46:24+07:00
Hipertensi Pulmonal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Hipertensi Pulmonal

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra
Share To Social Media:

Etiologi hipertensi pulmonal adalah idiopatik, genetik, induksi obat dan toksin, serta penyakit lain. Secara global, penyebab paling banyak hipertensi pulmonal adalah skistosomiasis. Penyebab lain yang sering adalah penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), emboli paru, dan kelainan kongenital. [1,2]

Genetik

Hipertensi pulmonal dapat terjadi akibat mutasi gen. Beberapa mutasi gen yang telah diketahui menyebabkan hipertensi  pulmonal antara lain :

  • Bone morphogenetic protein receptor type 2 (BMPR2) : menyebabkan 75% kasus familial dan 25% kasus sporadik

  • Bone morphogenetic protein receptor type 1B (BMPR1B) : berfungsi dalam mengontrol proliferasi sel vaskular

  • Smad9
  • Caveolin 1 (CAV1)

  • Potassium channel subfamily K member 3 (KCNK3) [1,2]

Induksi Obat dan Toksin

Obat atau toksin yang dapat menyebabkan hipertensi pulmonal adalah :

  • Obat yang sudah dipastikan dapat menyebabkan hipertensi pulmonal : aminorex, fenfluramine, dexfenfluramine, benfluorex, dan obat golongan selective serotonin reuptake inhibitor

  • Obat-obatan yang cenderung dapat menyebabkan hipertensi arteri pulmonal : amfetamin, dasatinib, L-triptofan, dan metamfetamin
  • Obat-obatan yang mungkin dapat menyebabkan hipertensi arteri pulmonal : kokain, fenilpropanolamin, obat-obatan sejenis amfetamin, interferon alfa dan beta, agen kemoterapi seperti mitomisin C dan siklofosfamid [1,2]

Penyakit atau Kondisi Lain

Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan hipertensi pulmonal antara lain :

  • Penyakit jaringan ikat
  • Infeksi HIV
  • Hipertensi portal
  • Penyakit jantung bawaan
  • Skistosomiasis [1,2]

Penyakit Paru

Penyakit paru obstruktif kronis dan emboli paru adalah contoh gangguan sistem pernapasan yang sering menyebabkan hipertensi pulmonal. Dokter keluarga sering menemukan hipertensi pulmonal pada pasien dengan penyakit kronis seperti gagal jantung, penyakit paru obstruktif, dan tromboembolisme.

Pada pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), keparahan hipertensi pulmonal ditemukan meningkat seiring keparahan PPOK. Hipertensi pulmonal ditemukan pada 20% pasien PPOK yang rawat inap dan 50% pada pasien end-stage.

Setelah kejadian emboli paru, hipertensi pulmonal tromboembolik kronik ditemukan memiliki insidensi 3,8%. [3]

Faktor Risiko

Faktor risiko hipertensi pulmonal antara lain :

  • Riwayat keluarga: jika terdapat dua atau lebih anggota keluarga pada satu garis keturunan dengan hipertensi pulmonal, maka risiko seseorang menderita hipertensi pulmonal akan meningkat.
  • Obesitas dan riwayat obstructive sleep apnea : obesitas sendiri bukan merupakan faktor risiko, namun obesitas dengan riwayat obstructive sleep apnea dapat meningkatkan risiko hipertensi pulmonal
  • Jenis kelamin : hipertensi pulmonal ditemukan 2,5 kali lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria
  • Penyakit lain : penyakit jantung bawaan, penyakit paru, penyakit hepar, dan kelainan jaringan lunak dapat meningkatkan risiko hipertensi arteri pulmonal, Hipertensi pulmonal juga dilaporkan memiliki prevalensi lebih tinggi pada pasien dengan gangguan jantung kiri, dengan perkiraan 25-83%.
  • Usia : prevalensi hipertensi pulmonal juga ditemukan meningkat seiring dengan usia. [3,6]

Referensi

1. Galiè, N., et al., 2015 ESC/ERS Guidelines for the diagnosis and treatment of pulmonary hypertension: The Joint Task Force for the Diagnosis and Treatment of Pulmonary Hypertension of the European Society of Cardiology (ESC) and the European Respiratory Society (ERS): Endorsed by: Association for European Paediatric and Congenital Cardiology (AEPC), International Society for Heart and Lung Transplantation (ISHLT). European Heart Journal, 2015. 37(1): p. 67-119. https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehv317
2. Schwab, K.E. Pulmonary Arterial Hypertension. Pulmonology 2018; Available from: https://emedicine.medscape.com/article/303098-overview.
3. Dunlap B, Weyer G. Pulmonary Hypertension : Diagnosis and Treatment. Am Fam Phys, 2016. 94(6): 463-469.
6. Jo, Y.S., et al., Risk factors for pulmonary arterial hypertension in patients with tuberculosis-destroyed lungs and their clinical characteristics compared with patients with chronic obstructive pulmonary disease. Int J Chron Obstruct Pulmon Dis, 2017. 12: p. 2433-2443. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28860738

Patofisiologi Hipertensi Pulmonal
Epidemiologi Hipertensi Pulmonal

Artikel Terkait

  • Sildenafil sebagai Terapi Hipertensi Pulmonal pada Neonatus
    Sildenafil sebagai Terapi Hipertensi Pulmonal pada Neonatus
Diskusi Terbaru
dr. Khalisah Atma Aulia
Kemarin, 20:49
Dramamine
Oleh: dr. Khalisah Atma Aulia
1 Balasan
Alo dokter, izin diskusi.Dramamine saat ini kan tidak bisa dijual bebas lg di apotek, harus dengan resep dokter krn takut disalahgunakan.Saya ada mendapatkan...
Anonymous
Kemarin, 19:00
Apakah kapsul di puyer akan turun efektifitas nya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Saya sering mendapat pasien rhinitis alergi di fktp. Di alomedika dan artikel2 lain cetirizine lebih efektif dibanding Loratadine. Namun sediaan di...
Anonymous
Kemarin, 11:24
Kelainan kulit pada bayi
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya mendapat pasien bayi 14 hari, lahir cukup bulan secara SC. Riwayat terapi sinar saat umur 4 hari karena ikterik. Saat ini muncul keluhan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.