Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Konstipasi general_alomedika 2022-12-27T13:37:40+07:00 2022-12-27T13:37:40+07:00
Konstipasi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Pasien Dewasa - Panduan e-Prescription
  • Pasien Anak - Panduan e-Prescription

Etiologi Konstipasi

Oleh :
dr. Ashfahani Imanadhia
Share To Social Media:

Etiologi konstipasi fungsional umumnya berkaitan dengan diet rendah serat, kurangnya asupan cairan, dan kurangnya aktivitas fisik. Meski demikian, konstipasi juga bisa disebabkan oleh penyebab organik, seperti divertikulitis, ataupun konsumsi obat tertentu.

Etiologi Fungsional

Etiologi konstipasi fungsional yang paling berperan adalah gaya hidup, yaitu kurangnya konsumsi serat, cairan, dan kebiasaan menunda buang air besar. Olahraga fisik regular juga ditemukan dapat menurunkan risiko konstipasi.

Selain itu, ada studi yang melaporkan bahwa waktu transit kolon pada pasien konstipasi fungsional lebih lama dibandingkan kontrol. Gangguan waktu transit ini diduga diakibatkan adanya disfungsi otonom, perubahan morfologi pada pleksus submukosa dan pleksus mienterikus, serta penurunan kadar neurotransmitter NO dan 5-HT.[4]

Etiologi Organik

Sementara itu, konstipasi kronik dipengaruhi oleh waktu transit kolon, inersia kolon, obstruksi jalan keluar feses, dan disfungsi dasar panggul. Konstipasi kronik juga dapat disebabkan gangguan organik sekunder, seperti tumor saluran cerna, divertikulitis, striktur lumen saluran cerna, volvulus, endometriosis, hemoroid, dan prolaps mukosa.

Selain itu, konstipasi dapat disebabkan gangguan metabolik seperti hiperkalsemia dan hipotiroid. Kelainan neurologik juga dapat menyebabkan konstipasi, misalnya penyakit Hirschprung, penyakit Parkinson, dan multiple sclerosis.[4]

Obat

Beberapa obat juga berpengaruh, misalnya:

  • Antidepresan, seperti amitriptyline dan sertraline

  • Antiepilepsi, seperti phenytoin

  • Antihistamin, seperti loratadine

  • Antispasmodik, seperti hyoscine-N-butylbromide

  • Opioid, seperti morfin

  • Obat lain, seperti antasida dan nifedipine[1-4]

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan konstipasi adalah:

  • Sosial ekonomi yang rendah, termasuk di dalamnya pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan
  • Gangguan cemas
  • Usia: risiko konstipasi meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
  • Jenis kelamin: wanita ditemukan lebih rentan mengalami konstipasi
  • Peningkatan aktivitas fisik akan menurunkan risiko konstipasi
  • Diet tinggi serat akan menurunkan risiko konstipasi
  • Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti aspirin, akan meningkatkan risiko konstipasi
  • Konsumsi kopi > 6 gelas sehari dapat meningkatkan risiko konstipasi, sedangkan konsumsi kopi dalam jumlah sedikit sampai sedang dapat menurunkan risiko konstipasi[1-5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan

Referensi

1. Aziz I, Whitehead WE, Palsson OS, Törnblom H, Simrén M. An approach to the diagnosis and management of Rome IV functional disorders of chronic constipation. Expert Rev Gastroenterol Hepatol. 2020 Jan;14(1):39-46.
2. Bharucha AE, Lacy BE. Mechanisms, Evaluation, and Management of Chronic Constipation. Gastroenterology. 2020 Apr;158(5):1232-1249.e3.
3. D Basson Marc. Constipation. Medscape. 2020.
4. Sobrado CW, Neto IC, Pinto RA, et al. Diagnosis and Treatment of Constipation: A Clinical Update Based on The Rome IV Criteria. J Coloproctology. 2018;137–44.
5. Werth BL, Christopher SA. Potential risk factors for constipation in the community. World J Gastroenterol. 2021;27(21):2795–817.

Patofisiologi Konstipasi
Epidemiologi Konstipasi

Artikel Terkait

  • Manajemen Konstipasi dalam Kehamilan
    Manajemen Konstipasi dalam Kehamilan
  • Manajemen Konstipasi Kronis pada Lansia
    Manajemen Konstipasi Kronis pada Lansia
  • Red Flag Konstipasi pada Pasien Dewasa
    Red Flag Konstipasi pada Pasien Dewasa
  • Red Flag Konstipasi pada Bayi
    Red Flag Konstipasi pada Bayi
Diskusi Terkait
Anonymous
17 hari yang lalu
BAB berdarah dan perubahan bentuk feses
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, saya memiliki pasien perempuan usia 17 tahun datang dengan keluhan nyeri perut terutama di daerah epigastrium dan di bawah umbilicus (terdapat nyeri...
Anonymous
16 Februari 2023
Dosis obat laktulosa untuk konstipasi pada anak usia 22 bulan
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter izin berdiakusi, anak 22 bulan dengan konstipasi, bab 2-3 hari sekali, takut mengedan karena merasa sakit, sudah diupayakan jongkok dan duduk...
Anonymous
01 Desember 2022
Probiotik & Prebiotik untuk mencegah konstipasi pada anak - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore dr. Yoke SpA.. apakah suplementasi probiotik & prebiotik terbukti dapat mencegah konstipasi pada anak? terutama untuk anak 3 tahun ke...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.