Etiologi Konstipasi
Etiologi konstipasi fungsional diperankan oleh beberapa faktor. Faktor gaya hidup adalah faktor yang paling berperan pada kasus konstipasi fungsional yaitu kurang konsumsi serat, kurang cairan, dan kebiasaan tidak langsung buang air besar saat adanya keinginan untuk buang air. Olahraga fisik regular juga ditemukan dapat menurunkan risiko konstipasi. Selain itu, ada studi yang melaporkan bahwa waktu transit kolon pada pasien konstipasi fungsional lebih lama dibandingkan kontrol. Gangguan waktu transit ini diduga diakibatkan adanya disfungsi otonom, perubahan morfologi pada pleksus submukosa dan pleksus mienterikus, serta penurunan kadar neurotransmitter NO dan 5-HT. [3]
Konstipasi kronik dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu waktu transit kolon, inersia kolon, obstruksi jalan keluar feses, dan disfungsi dasar panggul.
Etiologi Organik Konstipasi
Konstipasi kronik juga dapat disebabkan gangguan organik sekunder, seperti tumor saluran cerna, divertikulitis, striktur lumen saluran cerna, volvulus, endometriosis, hemoroid, dan prolaps mukosa. Beberapa obat-obatan juga berpengaruh, misalnya antidepresan (seperti amitriptyline), antiepilepsi (seperti phenytoin), antihistamin (seperti loratadine), antispasmodik (hyoscine-N-butylbromide), dan opioid (seperti morfin).
Selain itu, konstipasi dapat disebabkan gangguan metabolik seperti hiperkalsemia dan hipothyroid.
Kelainan neurologik juga dapat menyebabkan konstipasi, misalnya penyakit Hirschprung, penyakit Parkinson, dan multipel sklerosis. [4]
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan konstipasi adalah:
- Sosial ekonomi yang rendah, termasuk di dalamnya pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan [5]
- Gangguan cemas [6]
- Usia: risiko konstipasi meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
- Jenis kelamin : wanita ditemukan lebih rentan mengalami konstipasi [9]
- Peningkatan aktivitas fisik akan menurunkan risiko konstipasi
- Diet tinggi serat akan menurunkan risiko konstipasi
-
Penggunaan obat Non steroid anti inflammatory drug (NSAID) seperti aspirin akan meningkatkan risiko konstipasi
- Konsumsi kopi > 6 gelas sehari dapat meningkatkan risiko konstipasi namun konsumsi kopi dalam jumlah sedikit sampai sedang dapat menurunkan risiko konstipasi [7]