Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pasien Dewasa - Panduan e-Prescription Konstipasi general_alomedika 2021-03-22T12:11:09+07:00 2021-03-22T12:11:09+07:00
Konstipasi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Pasien Dewasa - Panduan e-Prescription
  • Pasien Anak - Panduan e-Prescription

Pasien Dewasa - Panduan e-Prescription Konstipasi

Oleh :
dr. Irene Cindy Sunur
Share To Social Media:

Panduan e-Prescription untuk gangguan konstipasi dewasa (sembelit) ini dapat digunakan oleh Dokter Umum saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.

Konstipasi adalah gangguan gastrointestinal yang ditandai dengan frekuensi defekasi yang jarang dan/atau konsistensi feses yang keras. Konstipasi primer dapat ditangani secara empirik bila tidak disertai tanda bahaya, tetapi konstipasi sekunder perlu dirujuk ke dokter spesialis sesuai etiologinya.[1-3]

Tanda dan Gejala

Pasien dinyatakan mengalami konstipasi bila memenuhi dua atau lebih gejala berikut:

  • Frekuensi defekasi ≤ 3x/minggu
  • Mengejan saat defekasi
  • Konsistensi feses keras
  • Sensasi blokade atau obstruksi anorektal
  • Rasa tidak puas setelah defekasi
  • Memerlukan manuver manual agar bisa buang air besar[2]

Peringatan

Segera rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan lebih lanjut bila terdapat tanda bahaya konstipasi berikut:

  • Perdarahan rektal makroskopis
  • Melena atau hasil tes darah samar positif atau ada anemia tanpa sebab jelas
  • Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan
  • Ada tanda obstruksi seperti nyeri perut berat dan tidak bisa buang angin
  • Konstipasi onset baru pada pasien usia ≥ 50 tahun
  • Riwayat keluarga dengan kanker kolon, kanker rektal, atau inflammatory bowel disease[2-6]

Medikamentosa

Pilih salah satu opsi terapi medikamentosa berikut:

  • Laktulosa 15–30 mL (10–20 gram), peroral, 1 kali/hari. Obat dikonsumsi hingga konsistensi feses lunak dan defekasi mudah dilakukan. Hentikan obat bila feses rekuren cair atau bila terjadi kram abdomen akibat flatulence. Obat dapat dikonsumsi oleh ibu hamil (kategori FDA: B)

  • Polyethylene glycol 17 gram, peroral, 1 kali/hari. Obat dikonsumsi hingga maksimal 1 minggu. Hentikan obat bila terjadi diare atau kram abdomen. Obat tidak dianjurkan untuk ibu hamil (kategori FDA: C)
  • Bisacodyl 5–15 mg, peroral, 1 kali/hari. Obat dikonsumsi hingga maksimal 1 minggu. Hentikan obat bila terjadi diare atau kram abdomen. Obat tidak dianjurkan untuk ibu hamil (kategori FDA: C)

  • Bisacodyl suppositoria 10 mg/hari. Obat digunakan hingga maksimal 1 minggu. Hentikan obat bila terjadi diare atau kram abdomen. Obat tidak dianjurkan untuk ibu hamil (kategori FDA: C)[7-9]

 

Ditulis oleh:: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Sobrado CW, Neto IJFC, Pinto RA, et al. Diagnosis and treatment of constipation: a clinical update based on the Rome IV criteria. J Coloproctol (Rio J). 2018;38(2):137–144.
2. Paquette IM, Varma M, Ternent C, et al. The American Society of Colon and Rectal Surgeons’ Clinical Practice Guideline for the Evaluation and Management of Constipation. Dis Colon Rectum 2016;59:479–492.
3. Shin JE, Jung HK, Lee TH, et al. Guidelines for the Diagnosis and Treatment of Chronic Functional Constipation in Korea, 2015 Revised Edition. J Neurogastroenterol Motil. 2016;22(3):383-411. doi:10.5056/jnm15185
4. Jamshed N, Lee Z, Olden KW. Diagnostic Approach to Chronic Constipation in Adults. Am Fam Physician. 2011 Aug 1;84(3):299-306.
5. Basson MD. Constipation. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/184704-overview#a1
6. Pare P. The approach to diagnosis and treatment of chronic constipation: suggestions for a general practitioner. Can J Gastroenterol. 2011;25 Suppl B(Suppl B):36B-40B. doi:10.1155/2011/368189
7. Medscape. Lactulose. https://reference.medscape.com/drug/enulose-kristalose-lactulose-342016
8. Drugs.com. Bisacodyl. 2020. https://www.drugs.com/ppa/bisacodyl.html
9. Drugs.com. Polyethylene glycol 3350 dosage. 2020. https://www.drugs.com/dosage/polyethylene-glycol-3350.html#Usual_Adult_Dose_for_Constipation

Edukasi dan Promosi Kesehatan Ko...
Pasien Anak - Panduan e-Prescrip...

Artikel Terkait

  • Manajemen Konstipasi Kronis pada Lansia
    Manajemen Konstipasi Kronis pada Lansia
  • Red Flag Konstipasi pada Pasien Dewasa
    Red Flag Konstipasi pada Pasien Dewasa
Diskusi Terkait
dr. Muhammad Ramadhan Alkausar
07 April 2022
Penanganan pasien konstipasi - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: dr. Muhammad Ramadhan Alkausar
1 Balasan
Alo dokter desy Sp.PD, izin bertanya bagaimana penanganan pasien dengan konstipasi. Apakah definisi konstipasi masih sama yaitu <3 kali/minggu, atau...
Anonymous
19 Januari 2022
Pola BAB bayi yang masih diberikan ASI eksklusif - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Joko, M.Sc., Sp.AMohon bertanya, Dok. Saya sering menemui orang tua yang menanyakan apakah bayinya (usia <6 bulan) mengalami konstipasi karena tidak...
dr.Sonia Elvira Salim
19 Januari 2022
Pasien nak usia 2 tahun dengan keluhan demam selama 2 hari dan belum bisa BAB - Anak Ask the Expert
Oleh: dr.Sonia Elvira Salim
1 Balasan
Selamat siang dr. Joko Kurniawan, M.Sc, Sp.A. ijin bertanya dokter, pada px anak usia 2 thn datang dengan keluhan demam selama 2 hari dan belum bisa BAB,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.