Prognosis GERD
Prognosis penyakit refluks gastroesofageal (gastroesophageal reflux disease / GERD) cukup baik asalkan pasien mau memodifikasi gaya hidup dan menjalani pengobatan dengan patuh. GERD yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi, di antaranya berupa Barrett esofagus dan kanker esofagus.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan penyakit refluks gastroesofageal dibagi menjadi komplikasi esofageal, ekstraesofageal, dan komplikasi akibat tindakan operasi yang dilakukan.
Komplikasi Esofageal
Komplikasi esofageal yang dapat terjadi akibat GERD adalah:
- Barrett esofagus
- Esofagitis erosif
- Striktur esofagus
- Kanker esofagus
Komplikasi Ekstraesofageal
GERD juga dapat menyebakan komplikasi ekstraesofageal berupa:
- Aspirasi asam lambung
- Asthma
- Laringitis posterior
- Batuk kronis
- Erosi enamel gigi
- Sinusitis kronis
- Kanker laring
- Pneumonitis
- Faringitis kronis
- Stenosis laring dan trakea
Komplikasi Operasi
Operasi yang dilakukan pada pasien GERD juga dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut:
- Fundoplikasi
- Disfagia
- Dilatasi esofagus
Komplikasi GERD cukup sering terjadi, terutama pada GERD kronis atau refrakter. Komplikasi dapat terjadi secara ringan hingga berat.[1,14,20]
Prognosis
Prognosis pada pasien dengan GERD cukup baik. Sebagain besar kasus GERD dapat ditangani dengan modifikasi gaya hidup dan terapi farmakologis. Salah satu uji klinis menunjukkan remisi 5 tahun pasien GERD sekitar 92% pada terapi PPI dan 85% pada terapi operasi. Namun demikian, terapi sering kali harus dilakukan secara jangka panjang karena risiko untuk relaps sangat tinggi.[1,21]