Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi GERD y2afrika 2022-12-27T13:25:45+07:00 2022-12-27T13:25:45+07:00
GERD
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi GERD

Oleh :
dr.Gloscindy Arma Occifa
Share To Social Media:

Etiologi utama gastroesophageal reflux disease atau GERD adalah gangguan pada lower esophageal sphincter (LES).[4]

Transient Lower Esophageal Sphincter Relaxation (TLESR)

Adanya transient lower esophageal sphincter relaxation atau relaksasi sfingter esofagus transien (TLESR) akan menyebabkan paparan refluksat gaster ke dalam esofagus yang berlangsung secara kronis. Refluksat gaster tersebut merupakan campuran dari asam lambung, sekresi asam empedu, dan juga pankreas. TLESR dipercaya adalah penyebab utama terjadinya GERD.[4,6,7]

Faktor Risiko

Faktor-faktor risiko yang berpengaruh pada terjadinya gastroesophageal reflux disease atau GERD antara lain:

  • Faktor demografi: usia lebih tua, jenis kelamin perempuan
  • Berat badan: overweight dan obesitas

  • Hiatus hernia
  • Obat: teofilin, obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen, beta adrenergik seperti bisoprolol, dan calcium-channel blocker seperti amlodipine

  • Hormon: penurunan estrogen pada menopause

  • Psikologis: stress, ketegangan, kecemasan, depresi

Makanan, Pola Makan, Gaya Hidup

Faktor risiko terkait diet dan gaya hidup antara lain:

  • Makanan: kandungan tinggi lemak, makanan asam atau pedas, cokelat, teh, kopi, alkohol, minuman berkarbonasi
  • Pola makan: jadwal makan tidak teratur, makan malam dalam jumlah besar, konsumsi camilan malam hari, dan asupan makanan tinggi lemak
  • Gaya hidup: merokok, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol

Kehamilan

Banyak wanita mengalami refluks asam selama kehamilan, kondisi ini umumnya menghilang setelah kehamilan dan tidak menimbulkan komplikasi.[2-4,6,7,10,11]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan

Referensi

2. Maret-Ouda J, Markar SR, Lagergren J. Gastroesophageal reflux disease: A review. The Journal of the American Medical Association. 2020:324(24):2536-2547. Doi: 10.1001/jama.2020.21360
3. Eusebi LH, Ratnakumaran R, Yuan Y, Solaymani-Dodaran M, Bazzoli F, Ford AC. Global prevalence of, and risk factors for, gastro-oesophageal reflux symptoms: A meta-analysis. Gut. 2017:1-11. Doi: 10.1136/gutjnl-2016-313589
4. Clarrett DM, Hachem C. Gastroesophageal reflux disease (GERD). Science of Medicine. 2018;115(3):214-218.
6. Zheng Z, Shang Y, Wang N, Liu X, Xin C, Yan X, et al. Current advancement of the dynamic mechanism of gastroesophageal reflux disease. International Journal of Biological Sciences. 2021;17(15):4154-4164. Doi: 10.7150/ijbs.65066
7. Domingues G, Moraes-Filho JPP. Gastroesophageal reflux disease: A practical approach. Arq Gastroenterol. 2021;58(4):525-533. Doi: 10.1590/S0004-2803.202100000-94
10. Saputera MD, Budianto W. Diagnosis dan tatalaksana gastroesophageal reflux disease (GERD) di Pusat Pelayanan Kesehatan Primer. Cermin Dunia Kedokteran. 2017;44(5):329-332.
11. Taraszewska A. Risk factors for gastroesophageal reflux disease symptoms related to lifestyle and diet. Rocz Panstw Zakl Hig. 2021;72(1):1-8. Doi: 10.32394/rpzh.2021.0145

Patofisiologi GERD
Epidemiologi GERD

Artikel Terkait

  • Latihan Pernapasan Diafragma untuk Penatalaksanaan Gastroesophageal Reflux Disease
    Latihan Pernapasan Diafragma untuk Penatalaksanaan Gastroesophageal Reflux Disease
  • Komplikasi Pulmonal pada GERD
    Komplikasi Pulmonal pada GERD
  • Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
    Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
  • Manajemen GERD Selama Bulan Puasa
    Manajemen GERD Selama Bulan Puasa
  • Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
    Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
21 Desember 2022
Apakah GERD dapat menyebabkan batuk?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, apakah GERD dapat menyebabkan batuk - batuk?
Anonymous
27 September 2022
Vonoprazan apakah lebih efektif daripada PPI untuk terapi GERD - Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter,Apakah vonoprazan terbukti lebih efektif dibandingkan obat-obat golongan PPI untuk terapi GERD? Terima kasih dok.
dr. Gabriela Widjaja
14 September 2022
Vonoprazan: Harapan Baru dalam Terapi GERD - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Sebanyak 16% pasien GERD yang telah diberikan terapi PPI ditemukan tetap mengalami keluhan yang persisten. Penyakit GERD sendiri merupakan kondisi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.