Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Emfisema Subkutis general_alomedika 2022-02-08T11:27:49+07:00 2022-02-08T11:27:49+07:00
Emfisema Subkutis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Emfisema Subkutis

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Secara umum, etiologi emfisema subkutis dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu karena trauma, tindakan medis, penyakit paru, ataupun infeksi. [1,5]

Etiologi Trauma

Trauma tumpul maupun trauma penetrasi merupakan salah satu etiologi dari emfisema subkutis. Trauma pada bagian dada adalah penyebab tersering kejadian emfisema subkutis, dimana udara yang berasal dari dada dan paru dapat masuk ke kulit dinding dada. Sebagai contoh adalah terjadinya luka tusuk atau luka tembak pada dada yang menyebabkan robekan pada pleura atau pneumothorax, sehingga udara yang berasal dari paru menyebar ke otot-otot dan lapisan subkutan. Emfisema subkutis juga dapat terjadi pada pasien dengan fraktur iga, dimana iga melukai parenkim paru yang menyebabkan rupturnya alveolus.[1,6]

Etiologi Iatrogenik

Emfisema subkutis bisa terjadi sebagai suatu komplikasi dari berbagai tindakan medis (iatrogenik), seperti operasi dada, operasi pada area sekitar esofagus, operasi gigi, laparoskopi, dan krikotiroidektomi. [1,8]

Etiologi Penyakit Paru

Penyakit paru seperti asthma, penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), dan pneumonia juga bisa menyebabkan emfisema subkutis.  Sementara itu, Gahona et al melaporkan tiga kasus emfisema subkutis sebagai komplikasi langsung dari COVID-19. Namun, peneliti juga memperkirakan bahwa terjadinya emfisema subkutis pada pasien COVID-19 tersebut disebabkan peningkatan frekuensi batuk dan ventilasi mekanik.[9,10]

Etiologi Infeksi

Beberapa infeksi kronis seperti infeksi nekrosis pada gangren juga dapat memicu terjebaknya udara di bawah kulit (air trapping). Gejala emfisema subkutis tersebut dipicu oleh produksi gas yang dihasilkan mikroorganisme infeksius sebagai hasil dari fermentasi. Gas ini kemudian menyebar ke sekitar area kulit yang terinfeksi dan membentuk emfisema subkutis.[1,2]

Faktor Risiko

Faktor risiko yang berkaitan dengan terjadinya emfisema subkutis antara lain:

  • Trauma: cedera benda tumpul, luka tembak, luka tusuk, barotrauma
  • Riwayat penggunaan narkotika seperti kokain
  • Riwayat muntah berlebihan
  • Pertusis
  • Kerusakan esofagus, seperti akibat zat korosif maupun luka bakar

  • Riwayat prosedur medis seperti ventilasi mekanik, endoskopi, bronkoskopi, intubasi endotrakeal, dan trakeostomi[1,6]

Referensi

1. Kukuruza K, Aboeed A. Subcutaneous Emphysema. [Updated 2020 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542192/
2. Wezel A, Kidane AS, Oosterhuis JWA. Negatieve-druktherapie bij ernstig subcutaan emfyseem [Negative pressure therapy for the treatment of severe subcutaneous emphysema]. Ned Tijdschr Geneeskd. 2020 Nov 5;164:D5186. Dutch. PMID: 33201638.
5. Pandey S, Sahu AK, Sreenivasan R, Ekka M. Spontaneous subcutaneous emphysema: An uncommon presentation of a common disease. Am J Emerg Med. 2020 Sep;38(9):1990.e1-1990.e2. doi: 10.1016/j.ajem.2020.05.034. Epub 2020 May 15. PMID: 32709419.
6. Carboni F, Corona F, Esposito L, Valle M. Diffuse subcutaneous emphysema: a clinical challenge. ANZ J Surg. 2020 Dec 15. doi: 10.1111/ans.16495. Epub ahead of print. PMID: 33320414.
7. Berdai MA, Benlamkadem S, Labib S, Harandou M. Spontaneous Pneumomediastinum in Labor. Case Rep Obstet Gynecol. 2017;2017:6235076.
8. Ozdemir S, Eroglu SE. Iatrogenic subcutaneous emphysema and pneumomediastinum due to dental extraction procedure. North Clin Istanb. 2020 Jun 3;7(4):398-399
9. Fernandes D, Pereira S, Guedes C, Silva D. Massive Traumatic Subcutaneous Emphysema. Acta Medica (Hradec Kralove). 2020;63(4):194-197.
10. Toquica Gahona CC, Raj K, Bhandari K, Nuguru S, Bukhari A. Subcutaneous Emphysema in Patients With COVID-19 Infection: A Report of Three Cases. Cureus. 2020 Sep 20;12(9):e10559.

Patofisiologi Emfisema Subkutis
Epidemiologi Emfisema Subkutis

Artikel Terkait

  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Penggunaan Chest Tube Drainage VS Aspirasi Jarum Pada Kasus Primary Spontaneous Pneumothorax
    Penggunaan Chest Tube Drainage VS Aspirasi Jarum Pada Kasus Primary Spontaneous Pneumothorax
  • Rontgen vs USG Toraks untuk Diagnosis Pneumothorax
    Rontgen vs USG Toraks untuk Diagnosis Pneumothorax
Diskusi Terkait
Anonymous
19 Agustus 2021
Terapi nonfarmakologis untuk pasien emfisema - Paru Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo DR. dr. Harsini, Sp.PSaya ingin bertanya dok, untuk pasien yang mengalami emfisema, apakah ada tata laksana nonfarmakologis yang perlu diberikan kepada...
dr.Sukmawati Kusuma Dewi
23 Juli 2021
Pasien severe Covid 19 dengan emfisema subcutis - Bedah Ask the Expert
Oleh: dr.Sukmawati Kusuma Dewi
2 Balasan
ALO dr. Sony Sp.B, izin tanya dok, saya beberapa kali menemukan pasien severe COVID dengan emfisema subcutis, apakah bisa dicegah dok dan jika sudah terjadi,...
dr. Nurul Falah
19 Mei 2020
Pasien pria 35 tahun dengan keluhan bengkak pada punggung area bekas operasi
Oleh: dr. Nurul Falah
6 Balasan
Seorang pria mengeluhkan pembengkakan besar di punggung.Pada bulan oktober operasi thorax karena ada paru sebelah kanan mengalami kebocoran dan kolaps. Bulan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.