Pendahuluan Pertusis
Pertusis (batuk rejan/whooping cough) adalah penyakit saluran pernapasan atas akut yang disebabkan oleh Bordetella pertussis, sebuah bakteri coccobacilus gram negatif dengan host manusia.[1] Pada tahun 1696, Sydenham menamai Pertusis dari bahasa latin yang artinya “batuk yang intensif”. Sebelum vaksin ditemukan, penyakit ini sering sekali menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun.[2]
Manifestasi klinisnya berupa batuk berkepanjangan dengan satu atau lebih gejala klasik berikut; bunyi melengking saat inspirasi (inspiratory whoop), batuk paroksismal, dan emesis post tusif. Gejala-gejala klasik ini lebih sering ditemukan pada anak-anak dibandingkan pasien dewasa.

Penatalaksanaan pertusis umumnya bersifat suportif, walaupun antibiotik dapat berguna dalam membantu meringankan manifestasi dan memperpendek durasi sakit. Prognosis pasien umumnya baik, dan pasien dapat sembuh total walaupun secara gradual.
Pencegahan pertusis dilakukan dengan vaksinasi, dan vaksin pertusis telah dimasukkan sebagai vaksin wajib dalam program pemerintah Indonesia[1-3]