Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin Campak general_alomedika 2019-01-21T13:46:04+07:00 2019-01-21T13:46:04+07:00
Vaksin Campak
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin Campak

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Kontraindikasi mutlak pemberian vaksin campak adalah adanya reaksi anafilaksis terhadap vaksin maupun komponen vaksin. Peringatan pemberian vaksin pada anak dengan imunosupresi, trombositopenia, dan reaksi alergi ringan terhadap komponen vaksin.

Kontraindikasi

Ada beberapa kontraindikasi dalam pemberian vaksin campak. Pasien dengan riwayat reaksi alergi yang berat seperti anafilaksis terhadap komponen vaksin (neomisin atau gelatin) dan ibu hamil tidak dapat mendapatkan vaksin campak. [12]

Karena vaksin campak merupakan vaksin hidup, pemberian vaksin campak pada pasien imunosupresi berat tidak diperbolehkan. Contoh kasus imunosupresi berat adalah HIV stadium lanjut, leukemia atau limfoma stadium lanjut, penyakit keganasan yang berat, sedang menerima tata laksana steroid, agen alkilasi, antimetabolit, atau radiasi terapeutik. [14] Pada pasien di atas, pemberian vaksin campak dapat menyebabkan replikasi virus dan berpotensi menyebabkan kematian. [27]

Pasien yang menunjukkan gejala imunodefisiensi primer juga sebaiknya tidak diberikan vaksin sampai terbukti bahwa status imun pasien kompeten [37]

Peringatan

Pemberian vaksin campak dapat ditunda pada pasien yang mengalami demam tinggi atau tanda dan gejala adanya penyakit berat. [12] Pasien dengan riwayat jejas serebral, riwayat kejang, dan kondisi lain yang dipicu oleh demam tinggi juga perlu pemantauan khusus pascaimunisasi. [37]

Pasien dengan riwayat alergi telur dan neomisin yang tidak bersifat anafilaktik dapat menerima vaksin, tetapi tetap dengan pemantauan. Pasien dengan alergi neomisin yang bermanifestasi sebagai dermatitis kontak, biasanya akan mengalami nodul pruritus atau papul eritematosa dalam 38–96 jam pascaimunisasi. [37]

Pemberian vaksin campak pada anak HIV perlu memperhatikan status imunosupresi. Secara umum, vaksin campak dapat diberikan pada anak dengan HIV tanpa imunosupresi, walaupun angka serokonversi yang dihasilkan tidak sebaik anak tanpa HIV. Serokonversi setelah pemberian vaksin campak pada usia 6 bulan adalah 59% dan meningkat menjadi 64% saat diberikan pada usia 9 bulan.  Anak dengan HIV yang telah mendapatkan terapi antiretroviral memiliki respon yang lebih baik terhadap vaksinasi dibandingkan mereka yang belum. [12]

Telaah sistematis pada 39 studi tidak menemukan adanya efek samping seperti measles inclusion body encephalitis, giant cell pneumonia, atau trombositopenia pada anak HIV yang diberikan vaksin campak. [38]

Pasien yang sedang mengalami trombositopenia, biasanya akan mengalami penurunan kadar trombosit pascaimunisasi. Pada pasien yang mengalami trombositopenia pada dosis pertama, biasanya juga akan mengalami trombositopenia pada pemberian berikutnya. [37]

Pasien pasca transfusi darah, plasma, atau imunoglobulin dari manusia sebaiknya menunda pemberian vaksin campak selama 3 bulan. [37]

Vaksin campak dapat menurunkan sensitivitas tes tuberkulin. Dengan demikian, pemberian vaksin campak sebaiknya dilakukan bersamaan atau setelah tes tuberkulin. [21] Pasien yang sedang mengalami tuberkulosis aktif dan belum mendapat tata laksana sebaiknya tidak diberikan vaksin campak sampai mendapat tata laksana yang adekuat. [37]

Referensi

12. World health organization. Measles vaccines: WHO position paper – April 2017. 2017;17:205-228
21. CDC.gov. Epidemiology and prevention of vaccine-preventable diseases:Measles. 2018. Available from: https://www.cdc.gov/vaccine/pubs/pinkbook/meas/html
27. Information sheet. Observed rate of vaccine reactions – measles, mumps and rubella vaccines, May 2014. World Health Organization, Geneva, 2014. Available from: http://www.who.int/vaccine_safety/initiative/tools/MMR_vaccine_rates_information_sheet.pdf?ua=1
37. U.S. food and drug administration. M-M-R®II (Measles, mumps, and rubella virus vaccine live) Package Insert. 2010. Available from: https://www.fda.gov/downloads/BiologicsBloodVaccines/UCM123789.pdf
38. Scott P, Moss W J, Gilani Z, Low N. Measles Vaccination in HIV-Infected Children: Systematic Review and Meta-Analysis of Safety and Immunogenicity. Journal of Infectious Diseases. 2011;204(1):S164–S178

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Vaksin Campak

Artikel Terkait

  • Bukti Medis untuk Mematahkan Mitos Antivaksin
    Bukti Medis untuk Mematahkan Mitos Antivaksin
  • Cara Menyiasati Keraguan Vaksin
    Cara Menyiasati Keraguan Vaksin
  • KIPI dan Pelaporannya di Indonesia
    KIPI dan Pelaporannya di Indonesia
  • Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
    Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
  • Perbandingan Jadwal Imunisasi Anak menurut IDAI tahun 2017 dan 2020
    Perbandingan Jadwal Imunisasi Anak menurut IDAI tahun 2017 dan 2020

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
20 April 2021
Vaksin campak lanjutan terlalu cepat diberikan apakah bermasalah? - Anak Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Theresia Santi, Sp.A,izin bertanya di luar topik dokterSeorang ibu menanyakan apakah tidak masalah vaksin campak lanjutan diberikan saat anak berusia...
Anonymous
13 Februari 2021
Pasien anak usia 11 tahun dengan keluhan demam yang disertai kemerahan di sekujur badan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter,Mohon ijin berdiskusi.Pasien anak berumur 11 tahun, demam 2 hari dan mengeluh nyeri di pergelangan kaki. Di sekujur tubuh pasien juga muncul...
dr. Yusni Anita Nainggolan
25 Januari 2021
Vaksin campak yang diberikan secara intramuskular ke bayi usia 9 bulan apakah harus divaksin ulang
Oleh: dr. Yusni Anita Nainggolan
2 Balasan
Alo dok. Saya ingin bertanya jika vaksin campak usia 9 bln di berikan secara i.m apakah vaksin nya perlu di ulang? Terima kasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.