Farmakologi Vaksin Campak
Farmakologi vaksin campak mengandung virus campak yang sudah dilemahkan sehingga dapat menginduksi respon imun tanpa menyebabkan terjadinya penyakit.
Farmakodinamik
Vaksin yang mengandung virus campak akan menginduksi respon imun, baik humoral maupun seluler. Respon imun yang dihasilkan sama seperti respon imun ketika terinfeksi virus campak wild-type, namun konsentrasinya lebih sedikit. [12]
Setelah pemberian vaksin, antibodi IgM transien akan terlihat di darah dan antibodi IgA akan muncul di sekresi mukosa. Kemudian, antibodi IgG akan diproduksi dan bertahan di darah sampai beberapa tahun ke depan. Imunitas seluler seperti limfosit T CD4+ dan CD8+ yang spesifik terhadap virus campak juga akan diproduksi. Adanya antibodi terhadap protein H dan F yang berperan sebagai agen yang menetralisasi virus dengan kadar > 120 mIU/mL menandakan bahwa proteksi terhadap virus campak telah terbentuk. [13] Konsentrasi antibodi pascaimunisasi ini dapat semakin berkurang dan dapat tidak terdeteksi, namun reaksi imun memory akan terus ada sehingga kekebalan tubuh terhadap virus akan tetap terjaga. [14]
Pemberian vaksin campak pada anak di bawah 6 bulan tidak dapat menginduksi serokonversi karena sistem imun anak belum sempurna dan antibodi dari ibu dapat menghancurkan virus campak dalam vaksin. [15]. Efektivitas vaksin campak akan semakin bertambah ketika diberikan pada usia yang lebih tua. Efektivitas vaksin campak dosis tunggal pada anak usia 9–11 bulan lebih rendah dibandingkan pada usia di atas 12 bulan (84% vs 92,5%). [16] Sekitar 95% anak akan memiliki kekebalan terhadap campak jika dilakukan revaksinasi pada anak yang tidak berespon pada dosis pertama.[14]
Durasi proteksi pasca imunisasi campak bervariasi, namun pada sebagian besar individu yang sehat, pemberian vaksin ini akan memberikan kekebalan seumur hidup. [17,18].
Farmakokinetik
Onset imunitas aktif terdeteksi setelah pemberian dosis pertama. Median serokonversi setelah 1 dosis vaksin untuk campak adalah 96%. Konsentrasi antibodi pascaimunisasi bertahan sampai 15 tahun setelah 2 dosis.[25]