Pendahuluan Campak
Campak (measles) atau rubeola adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus campak. Gejala campak dimulai dengan demam, hidung berair, batuk, mata merah dan nyeri tenggorokan. Gejala diikuti dengan timbulnya ruam (rash) yang dimulai dari belakang telinga kemudian menyebar hingga ke seluruh tubuh. Penyakit campak sangat menular dan penyebarannya melalui droplet misalnya saat penderita batuk atau bersin. Penularan dapat berlangsung sejak masa prodromal sampai kurang lebih 4 hari setelah timbulnya ruam.
Diagnosis dapat ditegakkan sebagian besar dari anamnesa, riwayat imunisasi, riwayat kontak dengan penderita dan pemeriksaan fisik, dari gejala prodromal sampai bentuk ruam dan waktu serta lokasi timbulnya ruam. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan berupa pemeriksaan laboratorium darah rutin dan pemeriksaan untuk melihat adanya komplikasi dari penyakit campak seperti ensefalopati, enteritis dan bronkopneumonia.
Penatalaksanaan campak bersifat suportif seperti pemberian antipiretik untuk demam, suplemen nutrisi, memenuhi kebutuhan cairan, pemberian vitamin A dan pemberian antikonvulsi jika terjadi kejang. Antibiotik diberikan pada keadaan infeksi campak dengan infeksi sekunder atau dengan komplikasi. Penggunaan terapi antivirus seperti ribavirin masih dalam tahap penelitian dan saat ini masih belum digunakan pada pasien anak.

Pemberian vaksinasi campak atau vaksin Measles, Mumps, and Rubella (MMR) pada anak diharapkan dapat melindungi anak dari infeksi campak serta dapat meringankan tingkat keparahan gejala jika terjadi infeksi campak[1,2,3]