Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Ipratropium Bromida general_alomedika 2022-12-23T08:54:14+07:00 2022-12-23T08:54:14+07:00
Ipratropium Bromida
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Ipratropium Bromida

Oleh :
dr. Wendy Damar Aprilano
Share To Social Media:

Kontraindikasi ipratropium bromida adalah pasien yang mendapatkan obat golongan atropine dan turunannya. Peringatan khusus juga perlu diperhatikan terkait risiko bronkospasme paradoksikal pada penggunaan ipratropium bersama salbutamol.

Kontraindikasi

Ipratropium bromida dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap ipratropium bromida. Obat ini juga dikontraindikasikan pada penggunaan bersama obat golongan atropin dan turunannya, pada pasien kardiomiopati, dan pada pasien takiaritmia.[4,7]

Peringatan

Ipratropium bromida mungkin meningkatkan kejadian glaukoma, nyeri mata, midriasis, peningkatan tekanan intraokular, infark miokard, penyakit jantung iskemik, aritmia, penyakit kardiovaskular atau jantung organik berat, hipotiroid, feokromositoma, hipertrofi prostat atau obstruksi kandung kemih, hipokalemia, cystic fibrosis, gangguan motilitas saluran cerna, hingga dispnea.[7]

Penggunaan pada dosis tinggi dapat menyebabkan nekrosis jantung. Selain itu, obat ini juga tidak dianjurkan untuk digunakan pada trimester pertama kehamilan. Penggunaan ipratropium bromida yang dikombinasikan dengan salbutamol juga harus berhati-hati karena adanya risiko bronkospasme paradoksikal.[7]

Bronkospasme Paradoksikal

Penggunaan obat harus dihentikan segera bila kondisi ini terjadi. Kondisi ini biasanya ditemukan pada penggunaan tabung inhaler yang baru pertama kali dibuka.[4,7]

Gangguan Kardiovaskular

Jangan melebihi dosis ipratropium bromida yang sudah dianjurkan. Pada pasien asma, penggunaan obat simpatomimetik inhalasi yang berlebih dilaporkan bisa menyebabkan gangguan kardiovaskular hingga kematian. Penyebabnya masih belum diketahui, tetapi diduga terjadi karena henti jantung akibat perjalanan dari asma eksaserbasi akut yang memberat dan kondisi hipoksia yang menyertai.[4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

4. FDA. Combivent (ipratropium bromide and albuterol sulfate) Inhalation Aerosol. 2008. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2009/020291s027lbl.pdf
7. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Ipratropium Bromida. 2020. http://pionas.pom.go.id/monografi/ipratropium-bromida

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Ipratropium Br...

Artikel Terkait

  • Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
    Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Efikasi dan Profil Keamanan Agen Mukolitik/Antioksidan pada PPOK – Telaah Jurnal
    Efikasi dan Profil Keamanan Agen Mukolitik/Antioksidan pada PPOK – Telaah Jurnal
  • Manajemen Asthma-COPD Overlap yang Terbaru dari GINA 2019
    Manajemen Asthma-COPD Overlap yang Terbaru dari GINA 2019
  • Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
    Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
  • Mukolitik sebagai Terapi Preventif PPOK Eksaserbasi
    Mukolitik sebagai Terapi Preventif PPOK Eksaserbasi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
21 Desember 2022
Pilihan Terapi Yang Tepat untuk Pasien Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Pilihan terapi yang tepat untuk pasien asma dan PPOK adalah kombinasi long-acting beta-2 agonist (LABA) dan inhaled corticosteroid (ICS). Termasuk...
Anonymous
26 Oktober 2022
Pasien lansia wanita sering sesak napas dan terasa kencang di perut bagian atas
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter izin diskusi, saya pernah menemukan 2 orang pasien wanita usia 60-70 tahun dengan keluhan sering sesak tanpa nyeri epigastrium, atau sesak...
Anonymous
25 Oktober 2022
Rehabilitasi medik untuk pasien penyakit paru obstruktif kronis - Rehabilitasi Medik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Ananda, Sp. KFR bagaimana terapi pada pasien PPOK yang sering sesak napas pada pasien lansia? Apakah latihan tersebut bisa dilakukan pasien di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.