Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Acebutolol annisa-meidina 2025-10-15T14:00:24+07:00 2025-10-15T14:00:24+07:00
Acebutolol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Acebutolol

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Acebutolol kontraindikasi pada pasien dengan blok jantung derajat >1, bradikardia berat, syok kardiogenik, atau gagal jantung nyata. Peringatan penggunaan diperlukan pada pasien dengan penyakit vaskular perifer, karena acebutolol dapat menurunkan curah jantung dan memperburuk insufisiensi arteri. Penggunaan pada pasien asma juga perlu berhati-hati karena acebutolol bisa menyebabkan bronkokonstriksi.[4-6]

Kontraindikasi

Selain riwayat reaksi hipersensitivitas, terdapat beberapa kontraindikasi dari penggunaan acebutolol, antara lain syok kardiogenik, blokade jantung derajat 2 dan 3 (tanpa alat pacu jantung buatan yang berfungsi), sick sinus syndrome, bradikardia berat secara terus-menerus (<45-50 denyut per menit), gagal jantung tidak terkontrol, asidosis metabolik, gangguan peredaran darah perifer berat, serta feokromositoma yang tidak diobati.[4-6]

Peringatan

Peringatan khusus terkait penggunaan acebutolol harus diperhatikan untuk meminimalkan efek samping merugikan.

Gangguan Fungsi Ginjal

Acebutolol diekskresikan melalui saluran cerna, tetapi metabolit aktifnya (diacetolol) dieliminasi terutama oleh ginjal, di mana terdapat hubungan linear antara klirens diacetolol di ginjal dan klirens kreatinin. Oleh karena itu, dosis harian acebutolol harus dikurangi 50% jika klirens kreatinin kurang dari 50 mL/menit dan 75% jika klirens kreatinin kurang dari 25 mL/menit.[4-6]

Penyakit Asma

Pemberian acebutolol tidak direkomendasikan pada pasien dengan penyakit bronkospastik, seperti asma. Namun, karena acebutolol bersifat selektivitas β1 relatif maka pemberian dosis rendah acebutolol dapat digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit bronkospastik yang tidak respon atau tidak toleransi pengobatan alternatif.[4-6]

Gagal Jantung

Stimulasi simpatis penting untuk mendukung sirkulasi pada individu dengan penurunan kontraktilitas miokard dan penghambatannya oleh blokade reseptor β-adrenergik dapat memicu kegagalan yang lebih parah. Meskipun β-bloker harus dihindari pada gagal jantung yang nyata, acebutolol dapat digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat gagal jantung yang terkontrol dengan digitalis atau diuretik.[4-6]

Eksaserbasi Penyakit Jantung Iskemik Setelah Penghentian Mendadak

Eksaserbasi penyakit jantung iskemik telah dilaporkan terjadi setelah penghentian terapi agen penghambat β tertentu secara tiba-tiba pada pasien dengan penyakit arteri koroner dan eksaserbasi angina pektoris. Bahkan tanpa adanya penyakit jantung iskemik, ketika akan menghentikan terapi acebutolol, pasien harus diobservasi dengan cermat dan disarankan untuk membatasi aktivitas fisik selama sekitar 2 minggu.[4-6]

Diabetes dan Hipoglikemia

Penghambat β dapat meningkatkan hipoglikemia yang diinduksi insulin dan menutupi manifestasinya, seperti takikardia. Oleh sebab itu, pasien dengan diabetes mellitus harus diperingatkan mengenai adanya kemungkinan hipoglikemia terselubung.[4-6]

Tirotoksikosis

Blokade β-adrenergik dapat menutupi beberapa tanda klinis dari hipertiroidisme, salah satunya takikardia. Penghentian blokade β secara tiba-tiba dapat memicu terjadinya badai tiroid, sehingga pasien yang diduga mengalami tirotoksikosis dan akan dihentikan terapi acebutolol perlu menjalani pemantauan secara ketat.[4-6]

Penyakit Vaskular Perifer

Terapi dengan antagonis β akan mengurangi curah jantung dan dapat memicu atau memperparah gejala insufisiensi arteri pada pasien dengan penyakit vaskular perifer atau mesenterika, sehingga harus berhati-hati dan diobservasi secara ketat untuk melihat perkembangan obstruksi arteri.[4-6]

Operasi Mayor

Terapi penghambat β yang diberikan secara kronis tidak boleh dihentikan sebelum operasi mayor. Namun, perhatian khusus diperlukan karena gangguan kemampuan jantung untuk merespon rangsangan refleks adrenergik dapat meningkatkan risiko anestesi umum dan prosedur bedah.[4-6]

Referensi

4. FDA. Sectral (acebutolol hydrochloride). 2011. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2011/018917s025lbl.pdf
5. MIMS. Acebutolol. 2025. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/acebutolol?mtype=generic
6. ASHP. Acebutolol. 2024. https://www.drugs.com/monograph/acebutolol.html

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Acebutolol

Artikel Terkait

  • Pedoman Tata Laksana Hipertensi ESH – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Tata Laksana Hipertensi ESH – Ulasan Guideline Terkini
  • Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
    Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Jimmy Christianto Suryo
Dibuat 15 September 2025, 20:39
Bagaimana membedakan kasus Hipertensi emergensi dan urgensi, dan bagaimana melakukan tatalaksananya?
Oleh: dr.Jimmy Christianto Suryo
0 Balasan
ALO Dokter. Identitas Pasien:Nama: Tn. AUsia: 58 tahunJenis kelamin: Laki-lakiPekerjaan: Sopir trukStatus perkawinan: MenikahAnamnesisKeluhan utama: Sakit...
Anonymous
Dibalas 03 Juli 2025, 00:38
Mikroalbumin dan hba1c tinggi pada pasien rutin berobat dgn HT dan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya mau konsultasiSaya punya pasien laki2, usia 70 th, pasien ini ikut program PRB bpjs krn pny riawayat hipertensi dan DM. Sudah bertahun2...
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.