Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Acebutolol annisa-meidina 2025-10-15T14:06:20+07:00 2025-10-15T14:06:20+07:00
Acebutolol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Acebutolol

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Pengawasan klinis pada penggunaan acebutolol perlu mencakup pemantauan tekanan darah, denyut jantung, dan tanda-tanda gagal jantung, dengan kewaspadaan khusus pada pasien dengan penyakit vaskular perifer, asma, diabetes, atau tirotoksikosis. Selain itu, dosis harus diturunkan secara bertahap bila terapi dihentikan, dan perhatian ekstra diperlukan pada pasien yang menjalani pembedahan mayor atau memiliki penyakit arteri koroner.[4-6]

Pengawasan Umum

Dosis acebutolol harus diindividualisasi berdasarkan respons klinis pasien, dengan memperhatikan bahwa selektivitas β1 dapat berkurang bila dosis ditingkatkan. Jika terapi jangka panjang akan dihentikan, dosis perlu diturunkan secara bertahap selama sekitar 2 minggu untuk mencegah efek rebound.[6]

Pengawasan Tekanan Darah dan Target Terapi

Pada penggunaan untuk tata laksana hipertensi, tekanan darah harus dipantau secara rutin, misalnya setiap bulan, untuk memastikan efektivitas terapi dan kebutuhan penyesuaian dosis. Jika respon tekanan darah tidak adekuat dengan monoterapi, dosis dapat ditingkatkan atau ditambahkan antihipertensi lain dari kelas farmakologis berbeda.[6]

Pengawasan Gagal Jantung

Acebutolol dapat memperburuk gagal jantung, sehingga harus dihindari pada pasien dengan gagal jantung dekompensata. Pada pasien dengan gagal jantung terkompensasi atau fungsi miokard yang terbatas, obat ini dapat digunakan dengan hati-hati bersamaan dengan terapi suportif (digitalis atau diuretik) dan pemantauan ketat terhadap tanda perburukan gagal jantung.[6]

Pengawasan Penghentian Mendadak

Penghentian mendadak acebutolol dapat memicu angina yang lebih berat atau infark miokard pada pasien dengan penyakit arteri koroner. Oleh karena itu, dosis harus diturunkan secara bertahap dalam waktu sekitar 2 minggu dengan pemantauan ketat dan pembatasan aktivitas fisik sementara.[4-6]

Pengawasan Penyakit Vaskular Perifer

Karena acebutolol dapat menurunkan curah jantung dan memperburuk insufisiensi arteri, penggunaannya pada pasien dengan penyakit vaskular perifer harus hati-hati. Pasien perlu dipantau terhadap progresi gejala seperti klaudikasio.[6]

Pengawasan Penyakit Bronkospastik

Acebutolol dapat menimbulkan bronkokonstriksi, sehingga harus digunakan dengan sangat hati-hati pada pasien dengan penyakit bronkospastik, misalnya asma. Dosis efektif terendah harus dipakai, dan bronkodilator sebaiknya tersedia jika terjadi eksaserbasi.[4-6]

Pengawasan pada Pembedahan Mayor

Penggunaan acebutolol perlu diperhatikan pada pasien yang akan menjalani pembedahan dengan anestesi umum, karena terdapat risiko hipotensi berat dan gangguan respons jantung terhadap stimulasi adrenergik. Pemilihan anestesi harus menghindari agen yang menekan fungsi miokard secara berlebihan.[6]

Pengawasan Tiroid (Tirotoksikosis)

Acebutolol dapat menyamarkan gejala hipertiroid seperti takikardia, sehingga diagnosis atau perburukan tirotoksikosis bisa terlambat dikenali. Penghentian mendadak pada pasien dengan tirotoksikosis dapat memicu krisis tiroid (thyroid storm).[6]

Referensi

4. FDA. Sectral (acebutolol hydrochloride). 2011. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2011/018917s025lbl.pdf
5. MIMS. Acebutolol. 2025. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/acebutolol?mtype=generic
6. ASHP. Acebutolol. 2024. https://www.drugs.com/monograph/acebutolol.html

Kontraindikasi dan Peringatan Ac...

Artikel Terkait

  • Pedoman Tata Laksana Hipertensi ESH – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Tata Laksana Hipertensi ESH – Ulasan Guideline Terkini
  • Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
    Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Jimmy Christianto Suryo
Dibuat 15 September 2025, 20:39
Bagaimana membedakan kasus Hipertensi emergensi dan urgensi, dan bagaimana melakukan tatalaksananya?
Oleh: dr.Jimmy Christianto Suryo
0 Balasan
ALO Dokter. Identitas Pasien:Nama: Tn. AUsia: 58 tahunJenis kelamin: Laki-lakiPekerjaan: Sopir trukStatus perkawinan: MenikahAnamnesisKeluhan utama: Sakit...
Anonymous
Dibalas 03 Juli 2025, 00:38
Mikroalbumin dan hba1c tinggi pada pasien rutin berobat dgn HT dan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya mau konsultasiSaya punya pasien laki2, usia 70 th, pasien ini ikut program PRB bpjs krn pny riawayat hipertensi dan DM. Sudah bertahun2...
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.