Efek Samping dan Interaksi Obat Docetaxel
Efek samping yang paling umum terjadi pada penggunaan docetaxel adalah retensi cairan yang menyebabkan edema periferal. Interaksi obat di antaranya adalah peningkatan risiko infeksi pada penggunaan bersama dengan denosumab.
Efek Samping
Salah satu efek samping dari penggunaan docetaxel sebagai obat kemoterapi adalah retensi cairan yang umum terjadi pada obat-obatan kelas taxoid. Retensi cairan pada sebagai efek samping penggunaan docetaxel dapat mengakibatkan diskontinuitas terapi pada pasien. Retensi cairan umumnya terjadi saat siklus ketiga atau kelima. Retensi cairan umumnya ditemukan edema periferal pada ekstremitas bawah yaitu pergelangan kaki.
Hal ini yang menjadi dasar pentingnya pemberian premedikasi menggunakan kortikosteroid untuk meminimalkan risiko terjadinya retensi cairan. Selain itu, pemberian micronized diosmin-hesperidin dan coumarin derived benzopiron juga dapat mencegah terjadinya retensi cairan pada pasien yang sedang menjalani pengobatan docetaxel.[1]
Efek samping terburuk dari penggunaan docetaxel adalah kematian, terutama apabila docetaxel digunakan dengan dosis tinggi atau pada pasien yang memiliki penyakit hati.
Pemberian docetaxel dengan dosis 100 mg/m2 setiap 3 minggu yang dikombinasikan dengan pemberian bevacizumab dengan dosis 15 mg/kg setiap 3 minggu dilaporkan telah meningkatkan median PFS (progression free survival) pada pasien kanker payudara metastasis dengan human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) negatif. Pemberian docetaxel yang dikombinasikan dengan pemberian cisplatin dilaporkan efektif (PFS: 10,4 bulan) sebagai terapi lini pertama untuk mTNBC (metastatic triple-negative breast cancer).[7]
Efek samping lainnya termasuk reaksi dari pemasangan infus, demam neutropenia, kelelahan, pneumonitis, toksisitas kutan dan kuku, air mata keluar secara berlebihan, stenosis duktus lakrimalis, dan komplikasi organ gastrointestinal.[8]
Efek Samping Docetaxel berdasarkan Sistem Organ
Efek samping docetaxel per sistem organ adalah sebagai berikut:
- Sistem muskuloskeletal: nyeri otot
- Sistem kardiorespiratori: aritmia, hipotensi, sesak napas
- Sistem digestif: konstipasi, diare, anoreksia, mual, muntah
- Sistem genitourinaria: retensi cairan, amenorea
- Sistem saraf: berkurangnya kemampuan indera perasa atau pengecap, terasa kebas atau mati rasa
- Sistem integumentum: kerontokan rambut, kelainan pada kuku, alopecia, limfedema, stomatitis, infeksi pada mukosa
- Sistem hematologi: leukositopenia, neutropenia, anemia, rendahnya angka trombosit, alergi atau reaksi hipersensitivitas
Interaksi Obat
Metabolisme docetaxel dapat dipengaruhi oleh penggunaan bersamaan dengan inhibitor sitokrom P450-3A. Laju ekskresi karboplatin meningkat pada pemberian bersamaan dengan docetaxel.
Penggunaan Bersama dengan Karboplatin atau Paclitaxel
Penggunaan karboplatin atau paclitaxel bersama dengan docetaxel dapat meningkatkan risiko neuropati dengan manifestasi berupa kelemahan, rasa baal, nyeri, atau terasa seperti terbakar pada anggota tubuh.
Penggunaan Bersama dengan Ciprofloxacin
Ciprofloxacin dapat meningkatkan konsentrasi docetaxel sehingga meningkatkan risiko efek samping docetaxel.
Penggunaan Bersama dengan Rosuvastatin
Penggunaan docetaxel bersamaan dengan rosuvastatin akan meningkatkan risiko neuropati.
Penggunaan Bersama dengan Pegfilgrastim
Penggunaan pegfilgrastim sebaiknya diberikan 14 - 24 hari sebelum kemoterapi dilakukan.
Penggunaan Bersama dengan Denosumab
Penggunaan denosumab dan docetaxel secara bersamaan dapat meningkatkan risiko infeksi serius yang terjadi pada kulit, abdomen, kantong kemih, dan telinga.
Tabel 1. Interaksi Obat Docetaxel
Interaksi Obat | Nama Obat |
Meningkatan risiko kerusakan saraf (kelemahan, rasa baal, nyeri, terasa seperti terbakar pada anggota tubuh) | Karboplatin, rosuvastatin, paclitaxel |
Meningkatkan risiko konsentrasi docetaxel sehingga meningkatkan risiko efek samping | Ciprofloxacin |
Anemia, perdarahan, infeksi yang disebabkan oleh leukopenia | Ciprofloxacin |
Meningkatkan risiko infeksi serius yang terjadi pada kulit, abdomen, kantong kemih, dan telinga | Denosumab |
Sumber: Center for Drug Evaluation and Research. 2010[11]