Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Recurrent Aphthous Stomatitis general_alomedika 2022-04-19T17:22:43+07:00 2022-04-19T17:22:43+07:00
Recurrent Aphthous Stomatitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Recurrent Aphthous Stomatitis

Oleh :
Drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) atau Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan sebuah lesi menyakitkan yang paling sering ditemui di rongga mulut. Definisi dari RAS adalah peradangan dengan rasa terbakar pada jaringan lunak rongga mulut yang timbul secara berulang, tiba-tiba, dan tanpa penyebab yang jelas.

Ciri khas dari lesi ini adalah muncul secara berulang, pada lokasi yang berbeda, kecil, bulat atau berbentuk seperti ginjal, batas yang jelas, dasar berwarna kuning atau abu-abu, dikelilingi oleh halo eritematous. Lesi ini paling banyak tampak pada usia anak-anak dan remaja, dengan angka kejadian RAS tertinggi pada usia 10-19 tahun, kemudian semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Secara klinis, RAS dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu RAS mayor, RAS minor, dan RAS herpetiformis.[1,2]

shutterstock_1713569221-min

Etiologi dari RAS hingga kini masih belum diketahui dengan pasti. Namun demikian, RAS memiliki banyak faktor predisposisi yang dicurigai dapat menyebabkan lesi ini. Faktor predisposisi tersebut seperti trauma lokal berulang, kelainan sistemik, kelainan imunologis, faktor genetis, alergi, defisiensi nutrisi (defisiensi vitamin D), hingga infeksi mikrobial.[2]

Diagnosis RAS seringkali ditegakkan melalui penampakan klinis dan riwayat pengobatan pasien tersebut. Penampakan klinis yang ditemukan pada RAS adalah riwayat berulang, sembuh sendiri, dan biasanya berulang terus menerus. Lokasi stomatitis berbeda setiap kali gejala muncul, dalam artian jika terdapat lesi yang sudah sembuh, maka akan muncul lesi di tempat lain.[2]

Tata laksana dari RAS ini biasanya dilakukan berdasarkan faktor predisposisi yang paling dominan pada pasien tersebut. Namun, secara garis besar, tata laksana RAS dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu perawatan non-farmakologis, terapi farmakologis (analgesik/antiinflamasi dan antibiotik topikal), dan terapi kortikosteroid topikal.[2]

Referensi

1. Murthykumar K, Padavala S. Recurrent apthous stomatitis: A short review. Res J Pharm Technol. 2015;8(11):1580–1.
2. Vaishnavi V. Management of recurrent apthous stomatitis - A review. Res J Pharm Technol. 2014;7(10):1193–5.

Patofisiologi Recurrent Aphthous...

Artikel Terkait

  • Apakah Defisiensi Vitamin D Merupakan Faktor Risiko Recurrent Aphthous Stomatitis?
    Apakah Defisiensi Vitamin D Merupakan Faktor Risiko Recurrent Aphthous Stomatitis?
Diskusi Terkait
drg. Rochman Mujayanto, Sp.PM
20 Maret 2022
Sariawan adalah salah satu tanda orang yang sedang tidak bahagia
Oleh: drg. Rochman Mujayanto, Sp.PM
3 Balasan
.
Anonymous
17 Maret 2022
Pasien anak dengan Stomatitis apa terapi yang dapat diberikan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter izin diskusi, menurut pengalaman dokter di sini saat menangani pasien anak dengan stomatitis, apa obat yang diberikan? Perlukah pemberian...
dr. Hudiyati Agustini
15 Maret 2022
Anak balita sariawan hingga tidak mau makan - Anak Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
4 Balasan
ALO dr. Richi, SpA.. anak usia 4-5 tahun dengan keluhan sariawan di lidah sehingga tidak mau makan. Asupan susu juga sangat sedikit (info dari ibu dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.