Pendahuluan Recurrent Aphthous Stomatitis
Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) atau Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan sebuah lesi menyakitkan yang paling sering ditemui di rongga mulut. Definisi dari RAS adalah peradangan dengan rasa terbakar pada jaringan lunak rongga mulut yang timbul secara berulang, tiba-tiba, dan tanpa penyebab yang jelas.
Ciri khas dari lesi ini adalah muncul secara berulang, pada lokasi yang berbeda, kecil, bulat atau berbentuk seperti ginjal, batas yang jelas, dasar berwarna kuning atau abu-abu, dikelilingi oleh halo eritematous. Lesi ini paling banyak tampak pada usia anak-anak dan remaja, dengan angka kejadian RAS tertinggi pada usia 10-19 tahun, kemudian semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Secara klinis, RAS dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu RAS mayor, RAS minor, dan RAS herpetiformis.[1,2]
Etiologi dari RAS hingga kini masih belum diketahui dengan pasti. Namun demikian, RAS memiliki banyak faktor predisposisi yang dicurigai dapat menyebabkan lesi ini. Faktor predisposisi tersebut seperti trauma lokal berulang, kelainan sistemik, kelainan imunologis, faktor genetis, alergi, defisiensi nutrisi (defisiensi vitamin D), hingga infeksi mikrobial.[2]
Diagnosis RAS seringkali ditegakkan melalui penampakan klinis dan riwayat pengobatan pasien tersebut. Penampakan klinis yang ditemukan pada RAS adalah riwayat berulang, sembuh sendiri, dan biasanya berulang terus menerus. Lokasi stomatitis berbeda setiap kali gejala muncul, dalam artian jika terdapat lesi yang sudah sembuh, maka akan muncul lesi di tempat lain.[2]
Tata laksana dari RAS ini biasanya dilakukan berdasarkan faktor predisposisi yang paling dominan pada pasien tersebut. Namun, secara garis besar, tata laksana RAS dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu perawatan non-farmakologis, terapi farmakologis (analgesik/antiinflamasi dan antibiotik topikal), dan terapi kortikosteroid topikal.[2]