Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Docetaxel
Penggunaan docetaxel pada kehamilan dikategorikan sebagai kategori D, tetapi obat ini masih dapat digunakan jika manfaat dinilai lebih besar dari risiko. Pada ibu menyusui, ASI sebaiknya dihentikan selama terapi dengan docetaxel walau data mengenai ekskresi docetaxel ke dalam ASI masih belum diketahui.
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori D (FDA): Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Walaupun umumnya tindakan operasi bedah onkologi cukup aman dilakukan selama kehamilan, sampai saat ini masih terdapat sedikit informasi mengenai keamanan penggunaan agen sitotoksik selama kehamilan. Tujuan dari pemberian terapi antikanker adalah untuk menangkap pembelahan dan pertumbuhan sel kanker. Akan tetapi mekanisme tersebut dapat memperbesar risiko embrio untuk berkembang dengan baik pada trimester pertama kehamilan.
Penelitian yang dilakukan di Kanada ada 19 pasien kanker payudara yang sedang hamil trimester pertama yang diberikan terapi docetaxel, 3 di antaranya ditemukan malformasi kongenital. Oleh karena itu, pemberian terapi docetaxel yang aman sebaiknya dilakukan pada kehamilan trimester kedua dan ketiga. Penelitian selanjutnya dilakukan pada 20 pasien limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin dengan pemberian docetaxel yang sedang hamil trimester kedua dan ketiga, ditemukan 2 kejadian malformasi. Sehingga untuk pemberian docetaxel pada pasien dengan kanker tersebut masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Tidak ada data yang jelas apakah diekskresikan ke dalam ASI atau tidak karena menyusui langsung dihentikan apabila ibu akan menjalani terapi docetaxel. Perempuan dengan kanker yang sedang menjalani kemoterapi tetapi hendak menyusui anaknya, disarankan terlebih dahulu untuk tidak memberikan ASI karena masih diperlukan penelitian lebih lanjut.[2,4,6]