Efek Samping dan Interaksi Obat Cefoxitin
Efek samping cefoxitin mencakup reaksi di lokasi injeksi, termasuk tromboflebitis pada penggunaan intravena, serta efek samping akibat hipersensitivitas. Interaksi obat dengan probenesid dapat menurunkan ekskresi dari cefoxitin.[2,3,6]
Efek Samping
Efek samping umum cefoxitin adalah reaksi di lokasi injeksi, seperti tromboflebitis jika obat diberikan secara intravena, serta diare dan hipersensitivitas. Efek samping lain yang mungkin terjadi adalah:
- Reaksi di lokasi injeksi: nyeri, indurasi, dan rasa nyeri tekan setelah pemberian intramuskular
- Reaksi alergi: ruam, pruritus, urtikaria, nekrolisis epidermal toksik, angioedema
- Gastrointestinal: hilangnya nafsu makan, mual, muntah, diare akibat Clostridium difficile dan kolitis pseudomembranosa
- Lainnya: demam, sakit kepala, perubahan status mental seperti kebingungan, takikardia, ikterus, perburukan gejala pada pasien dengan miastenia gravis, dan nefritis interstisial
Efek samping signifikan yang perlu diwaspadai antara lain peningkatan risiko ensefalopati atau kejang pada dosis tinggi atau pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, eosinofilia dan peningkatan serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) terutama pada pemberian dosis tinggi pada anak. Infeksi jamur atau bakteri sekunder juga bisa terjadi pada penggunaan obat jangka panjang.
Efek samping yang lebih jarang (<1%) antara lain leukopenia, agranulositosis, anemia hemolitik, trombositopenia, kegagalan sumsum tulang, peningkatan kadar blood urea nitrogen (BUN) dan kreatinin serum, serta cedera hepar.[2,6]
Interaksi Obat
Penggunaan cefoxitin bersama obat lain dapat menimbulkan 3 macam interaksi, yaitu interaksi serius, interaksi yang perlu diawasi, dan interaksi minor.[2,6]
Interaksi Serius
Penggunaan cefoxitin dengan chloramphenicol dapat menurunkan efek terapeutik cefoxitin, oleh karena itu sebaiknya dihindari, dan dipertimbangkan untuk menggunakan alternatif lain.[3,6]
Interaksi yang Perlu Diawasi
Interaksi cefoxitin dengan obat-obat dalam Tabel 1, seperti amikacin dan gentamicin, dapat menimbulkan efek yang perlu diawasi, untuk menentukan perlu tidaknya penggantian obat atau modifikasi terapi dengan penyesuaian dosis atau dengan jeda waktu pemberian antar obat.[2,3,6]
Tabel 1. Interaksi Obat Cefoxitin yang Perlu Diawasi
Interaksi Obat | Nama Obat |
Meningkatkan toksisitas obat lain | Amikacin, gentamicin, kanamycin, neomycin PO, plazomicin, streptomycin, tobramycin, voclosporin |
Meningkatkan toksisitas cefoxitin | Voclosporin |
Menurunkan konsentrasi/efek terapeutik obat lain | Atezolizumab, avelumab, bazedoxifene/conjugated estrogens, camrelizumab, cemiplimab, dienogest/estradiol valerate, dostarlimab, durvalumab, nivolumab, pembrolizumab, retifanlimab, sintilimab, tislelizumab, toripalimab |
Menurunkan konsentrasi/efek terapeutik cefoxitin | Azithromycin, clarithromycin, doxycycline, erythromycin, minocycline, tetracycline |
Meningkatkan konsentrasi/efek terapeutik cefoxitin | Probenecid |
Meningkatkan efek terapeutik obat lain | Warfarin |
Sumber: dr. Putri Kumala Sari, Alomedika, 2025.[1-3,6]
Interaksi Minor
Penggunaan cefoxitin dengan obat-obat pada Tabel 2, seperti furosemide, dapat menimbulkan interaksi minor dengan efek yang ringan.[3,6]
Tabel 3. Interaksi Minor Obat Cefoxitin
Interaksi Obat | Nama Obat |
Meningkatkan konsentrasi/efek terapeutik obat lain | Choline magnesium trisalicylate |
Meningkatkan konsentrasi/efek terapeutik cefoxitin | Rose hips |
Meningkatkan toksisitas obat lain | Furosemide |
Sumber: dr. Putri Kumala Sari, Alomedika, 2025.[1-3,6]