Farmakologi Cefoxitin
Secara farmakologi, cefoxitin bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri melalui pengikatan pada penicillin-binding proteins (PBP), sehingga mengganggu pembentukan peptidoglikan yang esensial bagi integritas dinding sel. Aktivitas bakterisidalnya efektif terhadap berbagai bakteri gram positif dan gram negatif, termasuk spesies anaerob dan beberapa penghasil beta-laktamase.[1,2,6]
Farmakodinamik
Cefoxitin merupakan agen antibakterial yang bekerja dengan menghambat pertumbuhan atau reproduksi bakteri melalui mekanisme spesifik terhadap sintesis dinding sel. Cefoxitin memiliki efek bakterisidal dengan membentuk ikatan terhadap satu atau lebih penicillin-binding proteins (PBP) yang menghambat tahap akhir transpeptidasi dalam sintesis peptidoglikan pada dinding sel bakteri, sehingga pada akhirnya menyebabkan kematian sel bakteri.[1,2,6]
Cefoxitin memiliki struktur gugus metoksi di posisi 7α cincin β-laktam yang memberikan stabilitas tinggi terhadap enzim β-laktamase, termasuk penisilinase dan sefalosporinase yang diproduksi oleh bakteri, sehingga meningkatkan efikasi antibakterinya.[1,2]
Farmakokinetik
Cefoxitin memiliki bioavailabilitas yang rendah secara oral sehingga diberikan secara parenteral, dengan distribusi luas ke jaringan termasuk cairan pleura dan peritoneal. Obat ini diekskresikan terutama melalui ginjal dalam bentuk tidak berubah.[1,2]
Absorpsi
Cefoxitin mencapai konsentrasi puncak plasma dalam 20-30 menit setelah pemberian secara intramuskular, dan dalam 5 menit setelah pemberian secara intravena.[1,2,6]
Distribusi
Cefoxitin terikat pada protein plasma sekitar 65–80%, dan terdistribusi secara luas ke jaringan dan cairan tubuh seperti cairan pleura, cairan sinovial, cairan empedu, termasuk juga cairan asites. Penetrasi obat ke cairan serebrospinal kurang baik, bahkan pada kondisi meningitis. Cefoxitin juga diketahui dapat menembus plasenta dan terdapat dalam air susu ibu dalam konsentrasi kecil.[1,2,6]
Metabolisme
Metabolisme cefoxitin tergolong minimal. Sekitar 85% diekskresikan dalam bentuk yang tidak berubah oleh ginjal selama periode 6 jam, sehingga konsentrasi obat dalam urin tinggi.[2,6]
Eliminasi
Cefoxitin dieliminasi melalui urin dalam bentuk yang tidak berubah sebesar 85%, dengan waktu paruh eliminasi sekitar 41-60 menit.[1,2,6]
Resistensi
Mekanisme resistensi terhadap cefoxitin terutama disebabkan oleh hidrolisis oleh enzim beta-laktamase, perubahan pada PBP, serta penurunan permeabilitas membran bakteri. Mekanisme ini dapat menurunkan efikasi terapi, terutama pada penggunaan berulang atau berkepanjangan tanpa pengawasan klinis yang memadai.[3,6]