Efek Samping dan Interaksi Obat Oxazepam
Efek samping oxazepam terkait dengan depresi sistem saraf pusat, yaitu sedasi, gangguan memori, hingga efek samping berat seperti depresi pernapasan. Interaksi dari oxazepam terjadi akibat penggunaan bersamaan dengan obat yang bersifat depresan saraf pusat sehingga meningkatkan efek sedasi, seperti penggunaan bersama opioid atau alkohol.[5-10]
Efek Samping
Efek samping dalam penggunaan oxazepam yang sering terjadi adalah mengantuk, pusing, rasa lelah, nyeri kepala, tremor, kesulitan berjalan, dan gangguan memori. Ruam kulit dapat terjadi pada pasien yang sensitif terhadap obat. Oxazepam dapat menimbulkan reaksi paradoks ringan, dimana pasien menunjukkan gejala eksitasi dan peningkatan afek sementara. Efek samping yang lebih jarang adalah amnesia anterograde, sinkop, disfungsi hepar, dan leukopenia.[2,5]
Toleransi dan Adiksi
Oxazepam masuk dalam psikotropika kategori IV. Penggunaan benzodiazepine, termasuk oxazepam, dalam dosis tinggi dan waktu lama berisiko menyebabkan toleransi dan adiksi.
Gejala adiksi yang mungkin tampak pada pasien adalah keinginan kuat untuk mengonsumsi obat, kebutuhan dosis yang semakin tinggi untuk mencapai efek yang sama, konsumsi obat tanpa indikasi jelas, dan kesulitan nyata dalam mengendalikan penggunaan obat. Dokter perlu mengevaluasi riwayat pemakaian zat pasien sebelum memberikan oxazepam.[5,10]
Gejala Putus Zat
Pasien yang menggunakan oxazepam dalam dosis tinggi atau waktu yang lama dapat menunjukkan gejala putus zat ketika obat dihentikan mendadak. Beberapa gejala putus zat akut adalah kecemasan, serangan panik, pandangan kabur, depresi, gangguan saluran cerna, insomnia, halusinasi, kejang, hingga ide bunuh diri.[5,11]
Overdosis
Gejala klinis overdosis oxazepam adalah potensiasi terhadap efek terapeutik, yaitu depresi sistem saraf pusat. Hal ini biasanya terjadi akibat penggunaan bersamaan dengan obat lain, misalnya opioid atau benzodiazepine jenis lain. Dosis toksik oxazepam pada manusia belum diketahui jelas.[1,3]
Gejala dapat muncul dalam bentuk ringan, misalnya mengantuk, bingung, gangguan koordinasi, kesulitan bicara, hingga gejala berat seperti depresi napas dan koma. Tindakan dalam mengatasi overdosis oxazepam adalah suportif. Klinisi perlu menjaga patensi jalan napas dan memberikan terapi cairan apabila didapatkan hipotensi. Intubasi mungkin diperlukan pada pasien dengan depresi napas berat.[1,5]
Interaksi Obat
Interaksi obat oxazepam terjadi akibat penggunaan bersamaan dengan depresan sistem saraf pusat lainnya, sehingga meningkatkan kerja obat. Hal yang perlu diwaspadai adalah peningkatan efek sedasi yang dapat berujung pada depresi napas dan penurunan kesadaran. Beberapa obat yang bisa berinteraksi dengan oxazepam dan menyebabkan efek ini adalah opioid seperti morfin, benzodiazepine lain seperti diazepam, dan alkohol.[5]