Pengawasan Klinis Oxazepam
Penggunaan oxazepam memerlukan pengawasan klinis yang mencakup evaluasi rutin terhadap status mental pasien, tekanan darah, serta fungsi hati, mengingat metabolisme oxazepam terjadi secara hepatik. Pada pasien lanjut usia atau mereka yang memiliki gangguan fungsi hati, dosis harus disesuaikan dan respons terapi dievaluasi secara berkala untuk mencegah sedasi berlebihan atau akumulasi obat.
Selain itu, pengawasan terhadap gejala depresi dan risiko bunuh diri sangat penting, terutama pada pasien dengan riwayat gangguan mood. Benzodiazepin, termasuk oxazepam, dapat memperburuk disinhibisi atau mempercepat tindakan impulsif pada individu dengan gangguan psikologis. Oleh karena itu, dokter harus secara aktif menilai perubahan perilaku, ide bunuh diri, atau agitasi.
Pemantauan kepatuhan terapi juga diperlukan, mengingat potensi ketergantungan pada oxazepam bila digunakan jangka panjang. Strategi pengawasan meliputi evaluasi berkala kebutuhan terapi, penurunan dosis bertahap, dan edukasi pasien tentang penggunaan yang aman.[2,3,5,10]