Kontraindikasi dan Peringatan Oxazepam
Kontraindikasi dari oxazepam adalah pada pasien yang hipersensitif terhadap oxazepam, kehamilan, dan pasien dengan glaukoma sudut tertutup akut. Peringatan penggunaan diperlukan pada pasien yang berkendara atau mengoperasikan alat berat karena obat ini menyebabkan gangguan koordinasi tubuh dan mengantuk.[3,5]
Kontraindikasi
Kontraindikasi absolut dari penggunaan oxazepam adalah riwayat hipersensitivitas terhadap oxazepam, kehamilan, dan pasien dengan riwayat penyalahgunaan zat. Oxazepam juga sebaiknya tidak diberikan pada pasien geriatri karena meningkatkan risiko jatuh. Penggunaan oxazepam dalam waktu lama juga berisiko menyebabkan gangguan kognitif dan memperburuk demensia. Obat ini juga tidak disarankan penggunaannya pada pasien dengan glaukoma sudut tertutup akut.[3]
Peringatan
Penggunaan oxazepam bersamaan dengan depresan sistem saraf pusat lain, misalnya opioid, berpotensi menyebabkan peningkatan sedasi, hipotensi dan depresi napas. Klinisi perlu mengevaluasi obat-obat yang dikonsumsi pasien dan hanya berikan obat tersebut secara bersamaan ketika tidak ada alternatif lain.[1,5]
Risiko Penyalahgunaan Obat
Penggunaan benzodiazepine, termasuk oxazepam, dalam waktu lama dapat menyebabkan efek toleransi dan ketergantungan. Sementara itu, penurunan dosis yang mendadak, terutama pada pasien yang terbiasa mengonsumsi dalam dosis tinggi atau jangka waktu lama, dapat menimbulkan gejala putus zat. Oxazepam perlu diberikan dalam dosis efektif terendah dan jangka waktu sesingkat mungkin.[1,5,10]
Pasien yang berpotensi menyalahgunakan oxazepam adalah pasien dengan riwayat adiksi sebelumnya atau pasien yang mengonsumsi psikotropika lain dalam jumlah besar dan tanpa supervisi dokter yang adekuat. Apabila dokter menduga adanya penyalahgunaan zat, maka perlu dilakukan evaluasi penggunaan zat secara menyeluruh dan merujuk untuk penanganan adiksi.[1,5]
Hindari Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan oxazepam selama trimester pertama kehamilan sebaiknya dihindari. Studi retrospektif menunjukkan adanya peningkatan risiko malformasi kongenital pada bayi yang ibunya mengonsumsi obat ansiolitik. Mengingat kondisi kecemasan jarang menjadi keadaan darurat medis, terapi dengan benzodiazepin pada trimester pertama umumnya tidak direkomendasikan kecuali manfaatnya jauh melebihi risikonya.[5]
Efek Hipotensi
Efek samping berupa hipotensi meskipun jarang terjadi, tetap menjadi perhatian klinis, khususnya pada pasien lanjut usia atau mereka yang memiliki penyakit kardiovaskular. Penurunan tekanan darah yang tidak terkontrol dapat memicu komplikasi jantung yang serius, seperti iskemia miokard atau sinkop.[5]
Risiko Bunuh Diri
Penggunaan oxazepam pada pasien dengan depresi harus dilakukan secara hati-hati karena adanya potensi meningkatkan kecenderungan bunuh diri. Benzodiazepin, meskipun memberikan efek ansiolitik yang cepat, tidak mengobati komponen depresif yang mendasari dan dapat menyebabkan disinhibisi perilaku yang meningkatkan risiko tindakan impulsif.[5]