Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Tramadol general_alomedika 2022-12-07T13:48:03+07:00 2022-12-07T13:48:03+07:00
Tramadol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Tramadol

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Efek samping tramadol yang serius dan perlu diwaspadai, antara lain risiko kejang, risiko bunuh diri, sindrom serotonin, reaksi alergi dan anafilaksis, depresi pernapasan serta withdrawal symptoms.[1,4,6] Interaksi tramadol dengan beberapa obat dapat menyebabkan risiko fatal, seperti peningkatan risiko terjadinya kejang dan sindrom serotonin, menurunkan konsentrasi tramadol, meningkatkan risiko depresi pernapasan, serta peningkatan INR (International Normalised Ratio) dan waktu protrombin.[6]

Efek Samping

Efek samping tramadol yang paling serius adalah depresi pernapasan yang dapat menyebabkan kematian.[1,4,6] Efek samping yang paling umum terjadi pada penggunaan tramadol, antara lain nyeri kepala, mual, cenderung mengantuk (somnolen), pusing, konstipasi, muntah, artralgia, mulut kering, berkeringat, asthenia, anoreksia dan insomnia.[6]

Reaksi anafilaktoid yang fatal pernah dilaporkan walaupun jarang. Reaksi hipersensitivitas lain yang bisa terjadi adalah pruritus, urtikaria, angioedema, bronkospasme, toxic epidermal necrolysis, dan sindroma Stevens Johnson.

Risiko sindrom serotonin yang mengancam nyawa akan meningkat jika tramadol digunakan bersama obat serotonergik lainnya, obat yang berkaitan dengan metabolisme serotonin seperti monoamine oxidase inhibitors, atau obat yang mempengaruhi metabolisme tramadol. Penggunaan tramadol juga dikaitkan dengan peningkatan risiko hiponatremia yang membutuhkan rawat inap.[2]

Overdosis

Sama seperti obat opioid lainnya, tramadol bisa menyebabkan opioid use disorder, termasuk overdosis. Manifestasi klinis overdosis tramadol serupa dengan overdosis opioid secara umum, yaitu depresi napas, letargi, flasiditas otot skeletal, koma, kejang, bradikardia, hipotensi cardiac arrest, miosis, muntah, kulit dingin dan berkeringat, kolaps kardiak, dan kematian.[2]

Interaksi Obat

Penggunaan tramadol perlu hati-hati terutama bila digabungkan dengan obat-obatan lain.

Meningkatkan Risiko Kejang dan Sindrom Serotonin

Penggunaan tramadol bersamaan dengan obat-obatan seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs), tricyclic antidepressants (TCAs), bupropion, mirtazapine, tetrahydrocannabinol, serta monoamine oxidase inhibitors (MAOIs) dapat mempengaruhi ambang kejang sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya kejang dan sindrom serotonin.[4,6]

Selain itu, penggunaan tramadol bersamaan dengan inhibitor enzim cytochrome P450, seperti quinidine, fluoxetine, paroxetine, amitriptyline, ketoconazole, dan erythromycin  dapat menurunkan klirens metabolik sehingga meningkatkan risiko efek samping yang serius seperti kejang dan sindrom serotonin.[6]

Menurunkan Konsentrasi Plasma

Penggunaan tramadol bersamaan dengan CYP3A4 inducers, seperti carbamezepine dan rifampicin, dapat menurunkan konsentrasi tramadol dalam plasma sehingga efek analgesik dari tramadol berkurang secara signifikan.[4,6]

Meningkatkan Risiko Efek Samping Sistem Saraf Pusat (SSP) dan Depresi Pernapasan

Penggunaan tramadol bersamaan dengan obat-obatan depresan sistem saraf pusat seperti opioid, agen anestesi, narkotika, phenothiazines, tranquilizers, atau sedative hypnotics harus berhati-hati karena dapat meningkatkan risiko depresi sistem saraf pusat dan pernapasan yang dapat menyebabkan kematian.[6]

Peningkatan INR dan Waktu Protrombin

Penggunaan tramadol dengan derivat coumarin seperti warfarin dapat mempengaruhi efek warfarin sehingga meningkatkan INR, waktu protrombin, dan risiko perdarahan.[4,6]

Referensi

1. Dhesi M, Maani CV. Tramadol. [Updated 2019 Oct 21]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537060/
2. National Center for Biotechnology Information. PubChem Database. Tramadol, CID=33741, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Tramadol
4. MIMS. Tramadol. 2020.
http://www.mims.com/indonesia/drug/info/tramadol/?type=brief&mtype=generic
6. Food and Drug Administration. Tramadol. 2010.
https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2010/022370s000lbl.pdf

Indikasi dan Dosis Tramadol
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
  • Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
    Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
  • Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
    Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal
    Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2025, 18:55
Tata cara pemberian tramadol drip
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Selamat siang dokter TS, ingin bertanya untuk kasus nyeri tidak respons dengan pemberian Ketorolac direncanakan menggunakan tramadol drip, bagaimana tata...
Anonymous
Dibalas 17 Februari 2025, 10:39
Nyeri di pangkal paha luar sejak 2 minggu tanpa bengkak dan deformitas pada pasien wanita 55 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter senior dan teman sejawat sekalian. Ijin konsul dok, saya memiliki pasien dengan nyeri di pangkal paha luar sudah 2mingguan. Tidak ada bengkak...
dr. Eti Kurniaty
Dibalas 19 Oktober 2024, 08:55
Tidak tidur dan gelisah pada pengguna obat-obatan yang dihentikan secara mendadak
Oleh: dr. Eti Kurniaty
4 Balasan
Alo dokter, izin bertanya dok, bagaimana penanganan pada pasien dengan gejala tidak tidur berhari-hari, disertai dengan gejala gelisah.Pasien memiliki...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.