Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Kontraindikasi dan Peringatan Tramadol general_alomedika 2021-12-22T17:07:49+07:00 2021-12-22T17:07:49+07:00
Tramadol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Tramadol

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Kontraindikasi absolut penggunaan tramadol adalah pada pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap tramadol, komponen lain dari tramadol, dan obat opioid lain karena reaksi yang dapat timbul mulai adalah pruritus ringan hingga sampai reaksi anafilaksis yang mengancam jiwa. Penggunaan juga tidak direkomendasikan pada pasien dengan depresi pernafasan, asthma bronchial, dan hiperkapnia yang tidak dimonitor.[1,6]

Kontraindikasi

Tramadol dikontraindikasikan secara absolut pada pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas. Hal ini karena reaksi yang timbul bervariasi mulai dari pruritus ringan hingga sindroma Stevens Johnson atau reaksi anafilaksis yang mengancam nyawa.

Kontraindikasi lainnya adalah pasien usia < 12 tahun, usia 12-18 tahun dengan riwayat tonsilektomi atau adenoidektomi, riwayat depresi pernapasan berat, asthma bronkial, epilepsi tidak terkontrol, pasien dengan obstruksi gastrointestinal, serta pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hepar berat. Tramadol juga kontraindikasi untuk digunakan bersama alkohol, benzodiazepin, antidepresan trisiklik, monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), atau riwayat menggunakan MOAIs dalam 14 hari terakhir.[1,4,6]

Peringatan

Tramadol adalah obat analgesik golongan opioid yang berisiko menimbulkan adiksi dan overdosis. Obat ini juga bisa meningkatkan ambang kejang dan menyebabkan sindrom serotonin yang fatal.

Adanya Risiko Kejang, Bunuh Diri, dan Sindrom Serotonin

Tramadol dapat meningkatkan risiko kejang dan sindrom serotonin pada pasien, terutama ketika digunakan bersama obat-obatan seperti  MAOIs, SSRI, St John’s Wort, dan opioid lain. Risiko kejang juga meningkat pada pasien dengan epilepsi, riwayat kejang, atau pada pasien dengan risiko kejang seperti pasien cedera otak traumatik atau mengalami infeksi sistem saraf pusat.[2,6]

Perhatian khusus juga diperlukan pada pasien yang menderita gangguan mood, depresi, serta pasien yang memiliki kecenderungan bunuh diri atau kecanduan.

Penggunaan tramadol extended release, bersamaan dengan beberapa obat serotonergik dan dengan obat-obatan yang mempengaruhi metabolisme tramadol (seperti inhibitor cytochrome P450) akan meningkatkan risiko sindrom serotonin, seperti perubahan status mental, ketidakstabilan otonom, neuromuscular aberrations (hiperrefleksia, inkoordinasi), dan gejala gastrointestinal.[4,6]

Adiksi dan Penyalahgunaan

Opioid use disorder dapat terjadi pada penggunaan tramadol. Jika dibiarkan, dapat terjadi overdosis dan kematian. Penting untuk menilai risiko setiap pasien sebelum meresepkan.[6,8]

Risiko Terjadi Depresi Napas yang Mengancam Nyawa

Depresi pernapasan merupakan salah satu efek samping fatal yang dapat terjadi pada pengguna tramadol. Pada beberapa kasus anak, hal ini bisa terjadi setelah tonsilektomi dan atau adenoidektomi. Risiko juga meningkat pada pasien dengan metabolisme tramadol yang sangat cepat karena CYP2D6 polymorphism serta faktor risiko lain yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap efek depresi pernapasan. Pada kelompok yang berisiko, diperlukan pemantauan selama pemberian obat, terutama saat inisiasi dan penyesuaian dosis.[6,8]

Risiko Penggunaan Bersama Benzodiazepin atau Depresan Sistem Saraf Pusat Lain

Penggunaan tramadol bersama dengan benzodiazepin atau depresan sistem saraf pusat lain, termasuk alkohol, opioid, agen anestesi, narkotika, phenothiazines, tranquilizers, atau obat hipnotik sedatif dapat menyebabkan sedasi dalam, depresi pernapasan, koma sampai kematian.[6,8]

Jika sudah tidak ada alternatif lain selain memberikan kombinasi obat tersebut, dokter perlu membatasi dosis, durasi penggunaan, serta memonitor pasien untuk menilai tanda dan gejala depresi pernapasan dan sedasi.[8]

Pasien dengan Peningkatan Tekanan Intrakranial (TIK) atau Trauma Kepala

Penggunaan tramadol pada pasien dengan peningkatan tekanan intrakranial dan trauma kepala harus berhati-hati. Hal ini karena tramadol memiliki efek depresi pernapasan, termasuk retensi karbon dioksida dan peningkatan sekunder tekanan cairan serebrospinal yang dapat memperparah gejala pasien.[6]

Penggunaan pada Pasien Rawat Jalan

Perlu perhatian khusus pada pasien pengguna tramadol, terutama yang baru memulai terapi atau menjalani peningkatan dosis, karena salah satu efeknya adalah gangguan kemampuan mental dan fisik yang diperlukan untuk aktivitas harian, misalnya berkendara atau mengoperasikan mesin.[6]

Referensi

1. Dhesi M, Maani CV. Tramadol. [Updated 2019 Oct 21]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537060/
2. National Center for Biotechnology Information. PubChem Database. Tramadol, CID=33741, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Tramadol
4. MIMS. Tramadol. 2020.
http://www.mims.com/indonesia/drug/info/tramadol/?type=brief&mtype=generic
6. Food and Drug Administration. Tramadol. 2010.
https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2010/022370s000lbl.pdf
8. Medscape. Tramadol. 2020. https://reference.medscape.com/drug/ultram-er-tramadol-343324#0

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Tramadol

Artikel Terkait

  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Bahaya Pemberian Pregabalin untuk Skiatika
    Bahaya Pemberian Pregabalin untuk Skiatika
  • Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
    Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
  • Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
    Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Gabriela Widjaja
31 Maret 2022
Antibiotik Tablet Hisap pada Nyeri Tenggorok - THT Ask the Expert
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO dr Suyanti, Sp THT-KL, ijin bertanya Dok, apakah obat antibiotik tablet hisap masih efektif dan boleh untuk terapi tonsilofaringitis bakterial, Dok?...
drg. Annisa Widiandini
08 Desember 2021
Live Webinar Alomedika-Penanganan Nyeri di Praktik Sehari-hari. Minggu 12 Desember 2021 (10.00 - 12.00 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Penanganan Nyeri di Praktik Sehari-hari".Narasumber: Dr. dr. Tiara Anindhita, Sp.S(K) dr. Donna...
dr.Roshni Manwani
18 November 2021
Pasien wanita usia 36 tahun dengan nyeri pasca keselo (6bulan lalu) - Saraf Ask The Expert
Oleh: dr.Roshni Manwani
1 Balasan
Alo dok. Immaculata, Sp.S, Ijin bertanya dok, pasien usia 36 tahun, perempun, datang dengan nyeri pasca keselo (6bulan lalu) yang hilang timbul sudah lama,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.