Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Tramadol general_alomedika 2020-06-22T17:43:58+07:00 2020-06-22T17:43:58+07:00
Tramadol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Tramadol

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Penggunaan tramadol pada kehamilan dan menyusui tidak disarankan.[4-7]

Penggunaan pada Kehamilan

Berdasarkan FDA, penggunaan tramadol pada kehamilan masuk dalam kategori C yang berarti studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[4]

Berdasarkan TGA, tramadol juga masuk dalam kategori C yang berarti efek farmakologis dari obat telah menyebabkan atau diduga menyebabkan efek berbahaya pada fetus atau neonatus manusia. Efek ini bersifat reversibel dan tidak menyebabkan malformasi.[5]

Belum terdapat studi yang adekuat mengenai keamanan penggunaan tramadol dalam kehamilan. Risiko terjadinya kejang neonatus, neonatal abstinence syndrome, kematian fetus, dan lahir mati meningkat pada penggunaan tramadol pada kehamilan.[6]

Studi pada hewan tikus, mencit, dan kelinci menunjukkan bahwa tramadol bersifat embriotoksik dan fetotoksik jika digunakan dalam dosis toksik maternal, tetapi tidak ditemukan bersifat teratogenik.[2]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Tramadol dan metabolit aktifnya, O-desmethyltramadol (M1) diekskresikan dalam ASI. Pada wanita dengan metabolisme tramadol normal, jumlah tramadol yang dikeluarkan ke dalam ASI rendah. Sedangkan, pada wanita dengan ultra-rapid metabolizers of tramadol akan mencapai kadar serum opioid dan kadar M1 yang lebih tinggi dalam ASI. Beberapa efek samping serius yang ditemui, antara lain sedasi berlebihan, depresi pernapasan dan kematian pada bayi sehingga FDA tidak merekomendasikan penggunaan tramadol pada ibu menyusui.[6-8]

Referensi

2. National Center for Biotechnology Information. PubChem Database. Tramadol, CID=33741, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Tramadol
4. MIMS. Tramadol. 2020.
http://www.mims.com/indonesia/drug/info/tramadol/?type=brief&mtype=generic
5. Therapeutic Goods Administration. Australian Categorisation System for Prescribing Medicines in Pregnancy. 2019.
https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database
6. Food and Drug Administration. Tramadol. 2010.
https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2010/022370s000lbl.pdf
7. Drug and Lactation Database (LactMed). Tramadol. 2019.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501260/
8. Medscape. Tramadol. 2020. https://reference.medscape.com/drug/ultram-er-tramadol-343324#0

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Tr...

Artikel Terkait

  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Bahaya Pemberian Pregabalin untuk Skiatika
    Bahaya Pemberian Pregabalin untuk Skiatika
  • Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
    Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
  • Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
    Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Gabriela Widjaja
31 Maret 2022
Antibiotik Tablet Hisap pada Nyeri Tenggorok - THT Ask the Expert
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO dr Suyanti, Sp THT-KL, ijin bertanya Dok, apakah obat antibiotik tablet hisap masih efektif dan boleh untuk terapi tonsilofaringitis bakterial, Dok?...
drg. Annisa Widiandini
08 Desember 2021
Live Webinar Alomedika-Penanganan Nyeri di Praktik Sehari-hari. Minggu 12 Desember 2021 (10.00 - 12.00 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Penanganan Nyeri di Praktik Sehari-hari".Narasumber: Dr. dr. Tiara Anindhita, Sp.S(K) dr. Donna...
dr.Roshni Manwani
18 November 2021
Pasien wanita usia 36 tahun dengan nyeri pasca keselo (6bulan lalu) - Saraf Ask The Expert
Oleh: dr.Roshni Manwani
1 Balasan
Alo dok. Immaculata, Sp.S, Ijin bertanya dok, pasien usia 36 tahun, perempun, datang dengan nyeri pasca keselo (6bulan lalu) yang hilang timbul sudah lama,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.