Indikasi Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Indikasi cognitive behavioral therapy (CBT) adalah untuk penanganan berbagai gangguan psikiatri seperti depresi, gangguan bipolar, gangguan cemas dan lainnya . Gangguan psikologis hingga nyeri kronis menetap.
CBT dilaporkan efektif untuk berbagai kondisi psikologis, termasuk:
- Gangguan mood: depresi atau gangguan bipolar
- Gangguan cemas: fobia, panik, gangguan cemas menyeluruh, gangguan obsesif kompulsif, dan post traumatic stress disorder
- Gangguan makan: anoreksia dan bulimia nervosa dan binge eating disorder
- Gangguan body dysmorphic
- Penyalahgunaan zat: seperti amphetamine and cocaine use disorder[2,4]
Selain itu, CBT juga bisa membantu pasien-pasien dengan
- Psikosis
- Gangguan pengendalian impuls (misalnya trikotilomania, tic)
Masalah seksual dan hubungan interpersonal
- Insomnia
Chronic fatigue syndrome dan fibromyalgia
Nyeri kronik atau menetap
- Masalah-masalah interpersonal kronis[2,4]
Pendekatan yang digunakan untuk setiap kasus menggunakan kerangka kerja yang sama, namun dengan strategi dan pendekatan yang bersifat individual sesuai dengan pasien dan jenis masalahnya.[2] CBT bertujuan untuk membantu pasien mengidentifikasi dan memahami proses berpikir dan perilaku yang membuatnya mengalami distress. CBY juga membantu pasien untuk mempunyai keterampilan untuk mengubah pola pikir menjadi lebih realistis dan perilaku maladaptifnya.[4,5]
Secara umum, ada 3 keterampilan yang diajarkan melalui CBT sesuai dengan masalah yang dialami oleh pasien, yaitu:
Cognitive restructuring, diindikasikan pada pasien-pasien mengalami distress karena mempunyai pikiran-pikiran maladaptif
Coping skill strategies, diindikasikan pada pasien-pasien yang mempunyai strategi koping yang maladaptif pada situasi-situasi yang stressful dan membantunya untuk mengembangkan koping yang lebih baik
Problem solving strategies adalah kombinasi cognitive restructuring dan coping skill strategy. Ketrampilan ini diindikasikan untuk pasien yang mempunyai beragam masalah personal[6]