Kontraindikasi Tes Provokasi Bronkial
Kontraindikasi tes provokasi bronkial dibagi menjadi kontraindikasi absolut, relatif, dan khusus berdasarkan stimulus yang dipakai.
Kontraindikasi Absolut
Kontraindikasi absolut dari tes provokasi bronkial adalah adanya obstruksi saluran napas berat, infark miokard, atau stroke iskemia dalam tiga bulan terakhir, serta pada pasien yang diketahui memiliki aneurisma.[3]
Kontraindikasi Relatif
Kontraindikasi relatif untuk tes provokasi bronkial adalah obstruksi saluran napas sedang, eksaserbasi akut asthma, infeksi saluran napas atas dalam dua minggu terakhir, hipertensi tidak terkontrol, kehamilan, epilepsi yang membutuhkan obat rutin, dan pada kondisi di mana pengukuran spirometri tidak memungkinkan untuk dilakukan sesuai standar.[3,5]
Kontraindikasi Khusus
Terdapat kontraindikasi khusus untuk masing-masing stimulus yang digunakan dalam tes provokasi bronkial.
- Tes provokasi bronkial langsung menggunakan metakolin kontraindikasi pada pasien yang sedang menggunakan inhibitor kolinesterase, seperti pada pasien myasthenia gravis. Selain itu metakolin termasuk dalam kategori C pada kehamilan dan masih belum diketahui apakah diekskresikan ke ASI
- Untuk pasien yang akan menjalani tes provokasi olahraga, EKG 12 lead perlu dilakukan sebelum pemeriksaan pada pasien usia 60 tahun atau lebih[3]
- Kontraindikasi untuk stimulus mannitol adalah adanya hipersensitivitas terhadap mannitol. Mannitol termasuk dalam kategori C untuk penggunaan obat saat hamil dan memiliki potensi diekskresikan ke ASI[1]