Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Tes Provokasi Bronkial general_alomedika 2020-12-11T13:04:21+07:00 2020-12-11T13:04:21+07:00
Tes Provokasi Bronkial
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Tes Provokasi Bronkial

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Indikasi utama tes provokasi bronkial adalah untuk mendiagnosis atau mengeksklusi diagnosis asthma. Tes provokasi bronkial dapat menentukan risiko relatif dari asthma dan memprediksi respon dari terapi asthma.[3,5]

Sebetulnya, tes provokasi bronkial berfungsi menguji tingkat hiperresponsivitas bronkial. Hiperrespon ini bisa ditemukan pada kasus asthma, namun juga ada pada penyakit lain seperti rhinitis alergi, penyakit paru obstruktif kronik, cystic fibrosis, gagal jantung, dan efek obat-obatan misalnya beta bloker.[4]

Tes Provokasi Bronkial Langsung

Tes provokasi langsung memiliki sensitivitas yang tinggi dengan spesifisitas yang rendah terhadap asthma. [1,3] Tes provokasi bronkial langsung dapat dikerjakan menggunakan metakolin, histamine, prostaglandin D2, atau leukotrien untuk menstimulasi sel otot polos pada saluran napas secara langsung. Tes provokasi bronkial langsung lebih cocok untuk menyingkirkan diagnosis asthma, bukan untuk menegakkan diagnosis.[3]

Tes Provokasi Bronkial Tidak Langsung

Berkebalikan dengan tes provokasi bronkial langsung, tes tidak langsung memiliki sensitivitas yang rendah dengan spesifisitas yang tinggi. Untuk itu, tes ini cocok digunakan untuk menegakkan diagnosis asthma.[3]

Tes provokasi bronkial tidak langsung menyebabkan reaksi pada sel otot polos saluran napas melalui pelepasan mediator sel inflamasi. [1,3]Adanya hubungan dengan inflamasi membuat tes ini juga dapat digunakan untuk menilai respon terhadap terapi antiinflamasi.[5]

Tes provokasi bronkial tidak langsung dengan stimulus olahraga terutama diindikasikan bagi pasien yang memiliki riwayat sesak selama atau setelah aktivitas. Tes ini diperlukan pada pasien dengan kemampuan kerja yang menurun yang dicurigai disebabkan oleh gejala asthma. Tes ini juga dilakukan untuk menilai efikasi dan dosis optimal dari obat yang digunakan untuk mencegah eksaserbasi.[3]

Referensi

3. Lee MK, Yoon HK, Kim SW, Kim T-H, Park SJ, Lee YM. Nonspecific Bronchoprovocation Test. Tuberc Respir Dis. 2017 Sep 1;80(4):344–50.
4. Borges Mde C, Ferraz E, Vianna EO. Bronchial provocation tests in clinical practice. Sao Paulo Med J. 2011;129(4):243-9. doi: 10.1590/s1516-31802011000400008. PMID: 21971900.
5. Coates AL, Wanger J, Cockcroft DW, Culver BH, the Bronchoprovocation Testing Task Force, Carlsen K-H, et al. ERS technical standard on bronchial challenge testing: general considerations and performance of methacholine challenge tests. Eur Respir J. 2017 May;49(5):1601526.

Pendahuluan Tes Provokasi Bronkial
Kontraindikasi Tes Provokasi Bro...

Artikel Terkait

  • Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Berhenti Meresepkan Salbutamol Oral?
    Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Berhenti Meresepkan Salbutamol Oral?
  • Penggunaan Antibiotik pada Serangan Asthma
    Penggunaan Antibiotik pada Serangan Asthma
  • Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah
    Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah
  • Penatalaksanaan Asma pada Awal Kehamilan
    Penatalaksanaan Asma pada Awal Kehamilan
  • Penggunaan Kortikosteroid Inhalasi Dosis Tinggi pada Asma Eksaserbasi
    Penggunaan Kortikosteroid Inhalasi Dosis Tinggi pada Asma Eksaserbasi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
23 Desember 2022
Obat asma yang aman untuk ibu hamil - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Thomas,Sp.OG, apa saja obat asma yang aman untuk ibu hamil terutama pada trisemester pertama?Terimakasih dok🙏
dr. Hudiyati Agustini
21 Desember 2022
Pilihan Terapi Yang Tepat untuk Pasien Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Pilihan terapi yang tepat untuk pasien asma dan PPOK adalah kombinasi long-acting beta-2 agonist (LABA) dan inhaled corticosteroid (ICS). Termasuk...
Anonymous
01 Desember 2022
Edukasi pasien anak dengan asma - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Yoke, Sp.A, kapan anak bisa didiagnosis asma? Mengingat kadang tidak selalu ditemukan mengi dan pasien usia yang masih sangat dini biasanya lebih...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.