Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Tes Provokasi Bronkial general_alomedika 2020-12-11T10:33:46+07:00 2020-12-11T10:33:46+07:00
Tes Provokasi Bronkial
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Tes Provokasi Bronkial

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Tes provokasi bronkial adalah pemeriksaan hiperresponsivitas saluran napas terhadap stimulus yang dapat digunakan dalam penegakan diagnosis asthma. Tes ini dibagi menjadi 2 tipe, yaitu langsung dan tidak langsung. Tes provokasi langsung dilakukan menggunakan metakolin. Tes provokasi tidak langsung dilakukan dengan stimulus fisik atau farmakologis yang menginduksi penyempitan saluran napas melalui respon inflamasi.[1,2]

Tes provokasi bronkial langsung lebih cocok digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan diagnosis asthma. Sedangkan tes provokasi bronkial tidak langsung digunakan untuk menegakkan diagnosis asthma dan menilai respon terhadap terapi antiinflamasi.[3,4]

shutterstock_1684692862-min

Kontraindikasi tes provokasi bronkial dibagi menjadi kontraindikasi absolut, relatif, dan khusus berdasarkan stimulus yang dipakai. Kontraindikasi absolut dari tes provokasi bronkial antara lain obstruksi saluran napas berat, infark miokard, atau stroke iskemia dalam tiga bulan terakhir. Sementara itu, kontraindikasi relatif pemeriksaan ini adalah infeksi saluran napas atas dalam dua minggu terakhir, hipertensi tidak terkontrol, dan kehamilan.[3,5]

Tes provokasi bronkial dilakukan dengan menilai penurunan forced expiratory volume detik pertama (FEV1) setelah administrasi stimulus, dibandingkan dengan nilai awal. FEV1 dinilai menggunakan spirometri. Tes ini memiliki potensi kegawatdaruratan berupa gejala berat dari bronkokonstriksi, sehingga peralatan resusitasi harus tersedia sebelum tes dilakukan.[1]

Referensi

1. Hallstrand TS, Leuppi JD, Joos G, Hall GL, Carlsen K-H, Kaminsky DA, et al. ERS technical standard on bronchial challenge testing: pathophysiology and methodology of indirect airway challenge testing. Eur Respir J. 2018 Nov;52(5):1801033.
2. Sayeedi I, Widrich J. Methacholine Challenge Test. [Updated 2020 Jun 2]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547716/
3. Lee MK, Yoon HK, Kim SW, Kim T-H, Park SJ, Lee YM. Nonspecific Bronchoprovocation Test. Tuberc Respir Dis. 2017 Sep 1;80(4):344–50.
4. Borges Mde C, Ferraz E, Vianna EO. Bronchial provocation tests in clinical practice. Sao Paulo Med J. 2011;129(4):243-9. doi: 10.1590/s1516-31802011000400008. PMID: 21971900.
5. Coates AL, Wanger J, Cockcroft DW, Culver BH, the Bronchoprovocation Testing Task Force, Carlsen K-H, et al. ERS technical standard on bronchial challenge testing: general considerations and performance of methacholine challenge tests. Eur Respir J. 2017 May;49(5):1601526.

Indikasi Tes Provokasi Bronkial

Artikel Terkait

  • Penggunaan Antibiotik pada Serangan Asthma
    Penggunaan Antibiotik pada Serangan Asthma
  • Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah
    Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah
  • Penatalaksanaan Asma pada Awal Kehamilan
    Penatalaksanaan Asma pada Awal Kehamilan
  • Penanganan Asthma Menurut Global Initiatives for Asthma (GINA) 2019
    Penanganan Asthma Menurut Global Initiatives for Asthma (GINA) 2019
  • Penggunaan Kortikosteroid Inhalasi Dosis Tinggi pada Asma Eksaserbasi
    Penggunaan Kortikosteroid Inhalasi Dosis Tinggi pada Asma Eksaserbasi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
3 hari yang lalu
Algoritman terapi ISPA, asma, dan bronkiolitis pada anak usia di bawah 2 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya....Adakah yg memiliki algoritma terapi ISPA atau asma/bronkiolitis pada anak 2 th ke bawah?Adakah yg memiliki cttn dosis combivent...
Anonymous
23 Desember 2022
Obat asma yang aman untuk ibu hamil - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Thomas,Sp.OG, apa saja obat asma yang aman untuk ibu hamil terutama pada trisemester pertama?Terimakasih dok🙏
dr. Hudiyati Agustini
21 Desember 2022
Pilihan Terapi Yang Tepat untuk Pasien Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Pilihan terapi yang tepat untuk pasien asma dan PPOK adalah kombinasi long-acting beta-2 agonist (LABA) dan inhaled corticosteroid (ICS). Termasuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.