Etiologi Tuberkulosis Paru
Etiologi Tuberkulosis paru (TB paru) adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang yang tahan asam atau sering disebut sebagai basil tahan asam, intraseluler, dan bersifat aerob.
Basil ini berukuran 0,2-0,5 µm x 2-4 µm, tidak berspora, non motil, serta bersifat fakultatif. Dinding sel bakteri mengandung glikolipid rantai panjang bersifat mikolik, kaya akan asam, dan fosfolipoglikan. Kedua komponen ini memproteksi kuman terhadap serangan sel liposom tubuh dan juga dapat menahan zat pewarna fuchsin setelah pembilasan asam (pewarna tahan asam).
Diketahui bahwa manusia adalah sebagai inang (host) terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan basil tersebut.
Transmisi organisme ini secara primer terjadi melalui droplet di udara yang berasal dari individu yang mengidap TB aktif, atau dalam stadium infeksius TB. Walaupun pernah pula dilaporkan penularan melalui transdermal dan gastrointestinal.
Droplet rata-rata berdiameter 1-5 µm, yang dalam sekali batuk dapat menyemburkan 3000 droplet terinfeksi, dimana sedikitnya 10 basil saja sudah mampu mengawali infeksi paru-paru.
Individu imunokompeten yang terpapar Mycobacterium tuberculosis biasanya akan berstatus terinfeksi TB laten atau dorman. Hanya 5% dari individu-individu tersebut yang kemudian akan memperlihatkan gambaran klinis. Namun, bila kekebalan tubuh individu yang imunokompeten berubah menjadi menurun, atau tidak kompeten maka Mycobacterium tuberculosis yang tadinya laten/dorman akan aktif kembali, memperbanyak diri dan merusak jaringan paru.
Transmisi infeksi TB bergantung pada 3 hal, yaitu jumlah kuman yang dikeluarkan, konsentrasi kuman, dan lamanya basil-basil TB berada di udara bebas
Faktor Risiko
Faktor risiko terkena Tuberkulosis Paru (TB paru) adalah sering terpapar dengan pengidap TB aktif dan kekebalan tubuh yang menurun.
Terpapar Dengan Pengidap TB Aktif
Orang yang sering terpapar dengan pengidap TB aktif memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit ini. Orang yang sering terpapar diantaranya adalah:
- seseorang yang berkunjung ke daerah atau negara dimana TB sangat umum, termasuk Indonesia
- Orang yang tinggal atau bekerja di tempat dimana TB lebih umum, seperti rumah penampungan tuna wisma, penjara, ataupun panti werdha
- Petugas kesehatan yang bekerja dengan pengidap TB aktif
- Masyarakat kurang mampu yang tidak memiliki akses kesehatan memadai
Kekebalan Tubuh Yang Menurun
Orang yang memiliki kekebalan tubuh yang tidak adekuat juga lebih mudah terkena infeksi TB. Pada populasi ini, manifestasi TB juga biasanya lebih berat. Populasi yang dimaksud contohnya adalah pada:
- Orang yang terkena infeksi HIV
- Orang dengan silikosis
- Orang yang mendapat transplantasi organ
- Orang yang sedang dalam pengobatan kortikosteroid/imunosupresan, atau antagonis tumor nekrosis faktor alfa
- Anak usia kurang dari 5 tahun
- Seseorang yang telah terinfeksi dengan basil TB dalam dua tahun terakhir
- Orang dengan masalah kesehatan sehingga sulit bagi tubuhnya melawan penyakit, seperti pada keganasan hematologis, kanker kepala-leher, gagal ginjal terminal, gastrektomi, operasi bypass intestinal, sindrom malabsorpsi kronis, atau gizi buruk
- Merokok, penyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obat terlarang
- Seseorang yang terkena TB laten atau TB aktif di masa lampau, namun pengobatannya tidak tuntas
Penderita diabetes [3,5,6]
