Edukasi dan Promosi Kesehatan Tuberkulosis Paru
Edukasi dan promosi kesehatan penyakit tuberkulosis paru (TB paru) dilakukan kepada pasien, masyarakat dan keluarganya untuk mencegah penularan dan perkembangan penyakit.
Upaya Pengendalian dan Penanggulangan TB
Rencana global penanggulangan TB didukung oleh 6 komponen oleh WHO (World Health Organization), yaitu:
- Mengejar peningkatan dan perluasan DOTS (Directly Observed Treatment, Short-course) yang berkualitas tinggi
- Menangani kasus ko-infeksi TB-HIV, kekebalan ganda terhadap obat anti TB dan tantangan lainnya
- Berkontribusi dalam penguatan sistem kesehatan
- Menyamakan persepsi semua penyedia pelayanan
- Memberdayakan pasien TB dan masyarakat
- Mewujudkan dan mempromosikan penelitian
Strategi nasional pengendalian TB telah berjalan dengan petunjuk internasional WHO DOTS dan strategi Stop TB sebelumnya. Kemudian program ini berlanjut dengan rencana global penanggulangan ”End TB Strategy” di tahun 2020. Mengakhiri epidemik TB sebelum tahun 2030 adalah salah satu target kesehatan dari Sustainable Development Goals.
Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen yaitu komitmen pemerintah untuk mempertahankan kontrol terhadap TB; deteksi kasus TB di antara orang-orang yang memiliki gejala-gejala melalui pemeriksaan dahak; pengobatan teratur selama 6-8 bulan yang diawasi; persediaan obat TB yang rutin dan tidak terputus; dan sistem laporan untuk monitoring dan evaluasi perkembangan pengobatan dan program.
Strategi penanggulangan TB terus diperluas, termasuk pengelolaan kasus kekebalan obat anti TB, TB terkait HIV, penguatan sistem kesehatan, keterlibatan seluruh penyedia layanan kesehatan dan masyarakat, serta promosi penelitian. [1,2,14]
Upaya pencegahan dini
Imunisasi BCG dianjurkan diberikan pada bayi usia >2 bulan, sekitar 2-3 bulan. Booster tidak dianjurkan. [27]
Upaya Edukasi dan Promosi Kesehatan pada Pasien dan Keluarganya
Program nasional yang berkolaborasi dengan donor organisasi internasional dalam upaya pengendalian TB, juga memasukkan aspek edukasi dan promosi kesehatan kepada pasien, keluarganya dan masyarakat. Profilaksis tuberkulosis, edukasi dan promosi kesehatan ini berupa penerapan hidup sehat pada penderita TB dan keluarganya dalam ruang lingkup sehari-hari:
- Mengupayakan posisi aliran udara ke kamar penderita TB tidak berhadapan dengan posisi keberadaan seseorang
- Mengupayakan ruangan masuk sinar matahari
- Upayakan aliran udara yang masuk ruangan merupakan udara segar, berasal dari taman, ruangan terbuka yang bebas polusi
- Pisahkan ruang tidur untuk sementara waktu
- Gunakan masker bila ingin bersama keluarga, untuk meminimalkan kemungkinan tertularnya anggota keluarga lain
- Bila ada anggota keluarga yang menderita batuk lebih dari 3 minggu, yang tidak sembuh dengan pengobatan biasa, segera periksakan ke dokter
- Edukasi dan promosikan pada pasien, keluarganya dan sebagai masyarakat secara keseluruhan akan kepatuhan berobat, dan menerapkan pola hidup sehat [1,2]