Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Tuberkulosis Paru karyanti 2022-02-10T21:27:17+07:00 2022-02-10T21:27:17+07:00
Tuberkulosis Paru
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Tuberkulosis Paru

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Patofisiologi tuberkulosis paru atau TBC paru disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis yang menular melalui aerosol dari membran mukosa paru-paru individu yang telah terinfeksi. Ketika seseorang dengan TB paru yang aktif batuk, bersin, atau meludah, droplet akan keluar ke udara bebas. Ketika terinhalasi oleh individu lain, droplet infeksius akan terkumpul di paru-paru dan organisme akan berkembang dalam waktu 2–12 minggu.

Kontak pertama bakteri Mycobacterium tuberculosis dengan host dapat menyebabkan infeksi tuberkulosis primer yang umumnya membentuk lesi tipikal TB, yaitu kompleks Ghon. Kompleks Ghon merupakan granuloma epiteloid dengan nekrosis kaseosa di bagian tengahnya. Lesi ini paling umum ditemukan dalam makrofag alveolar dari bagian subpleura paru-paru.

Lesi inisial dapat sembuh dengan sendirinya dan infeksi menjadi laten. Fibrosis terjadi bila enzim hidrolitik melarutkan tuberkel dan lesi dikelilingi oleh kapsul fibrosis. Nodul fibrokaseosa ini sering kali mengandung mycobacteria dan berpotensi reaktivasi.

Ketika host tidak dapat menekan infeksi inisial, infeksi primer TB dapat berkembang lebih lanjut, terutama di lobus tengah dan bawah dari paru-paru. Eksudat yang purulen dan mengandung basil tahan asam (BTA) dapat ditemukan di sputum dan jaringan paru. Namun, bila infeksi tuberkulosis dapat ditekan atau dilawan oleh sistem imun, infeksi tuberkulosis dapat menjadi infeksi laten.

Individu dengan infeksi tuberkulosis laten tidak dapat menularkan bakteri tetapi infeksi laten dapat teraktivasi bila host mengalami imunosupresi. Setelah itu, infeksi akan menjadi infeksi tuberkulosis sekunder. Lesi tuberkulosis sekunder umumnya berada di apeks paru-paru.[1-3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

1. Adigun R, Singh R. Tuberculosis. StatPearls Publishing. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441916/
2. Herchline T. Tuberculosis (TB). Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/230802-overview#a1
3. Bussi C, Gutierrez MG. Mycobacterium tuberculosis infection of host cells in space and time. FEMS Microbiology Reviews. 2019 Jul;43(4):341-61.

Pendahuluan Tuberkulosis Paru
Etiologi Tuberkulosis Paru

Artikel Terkait

  • Dosis Terapi Harian atau Intermiten untuk Terapi Antituberkulosis pada Pasien HIV
    Dosis Terapi Harian atau Intermiten untuk Terapi Antituberkulosis pada Pasien HIV
  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Pentingnya Terapi Tuberkulosis Pada Kehamilan untuk Mencegah Transmisi ke Janin
    Pentingnya Terapi Tuberkulosis Pada Kehamilan untuk Mencegah Transmisi ke Janin
  • Red Flag Keringat Malam
    Red Flag Keringat Malam
  • Diagnosis Lesi Kavitas Pada Rontgen Toraks
    Diagnosis Lesi Kavitas Pada Rontgen Toraks

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
11 hari yang lalu
TB paru dengan asma - Paru Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dok, ijin tanya apakah ada tatalaksana khusus untuk TB paru dengan komorbid asma?Saya juga ingin menanyakan apakah penggunaan obat inhaled corticosteroid...
Anonymous
11 hari yang lalu
TB paru laten - Paru Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin bertanya, saya mempunyai pasien lansia yang dirawat sesak dan pada akhirnya kemudian didiagnosis awal masuk RS dengan gagal jantung akut.Pasien...
dr. Hudiyati Agustini
23 Februari 2022
Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Tuberkulosis di Indonesia - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
3 Balasan
ALO, Dokter! Data jumlah kasus TBC yang turun pada tahun 2020 diduga bukan karena jumlah penderita yang benar menurun, tetapi karena kurangnya pelaporan atau...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.