Profilaksis Tuberkulosis

Oleh :
dr. Nathania S. Sutisna

Profilaksis tuberkulosis (TB) dapat dilakukan melalui pemberian terapi preventif TB pada pasien yang berisiko tinggi maupun pada pasien yang memiliki infeksi TB laten. Selain itu, profilaksis juga dapat dilakukan pada orang yang sehat melalui vaksinasi. Indonesia termasuk di dalam 6 besar negara dengan kasus tuberkulosis terbanyak di dunia, sehingga klinisi perlu memahami cara profilaksis TB yang tepat.[1]

Populasi yang Berisiko Tinggi Tuberkulosis

Panduan WHO tahun 2020 merekomendasikan beberapa tahap pencegahan TB. Tahap pertama adalah identifikasi populasi untuk skrining infeksi TB laten. Populasi yang memiliki risiko tinggi TB adalah orang dengan HIV/AIDS (ODHA), pasien silikosis, pasien dalam persiapan pengobatan dengan anti-tumor necrosis factor, pasien diabetes mellitus tipe 1 atau diabetes mellitus tipe 2, pasien dialisis, dan pasien dalam persiapan transplantasi. Selain itu, orang yang tinggal serumah dengan orang terkonfirmasi TB dan orang yang tinggal di pemukiman padat juga memiliki risiko tinggi.[2]

Referensi